Kebenaran yang terungkap

1.1K 155 6
                                    

Ketika masuk kedalam kamarnya Leksana cukup bingung karena Fajar tidak ada, lalu di coba cari di toilet dan balkonnya pun tidak ada.

"Kenapa?" Tanya Javon saat melihat Leksana yang keluar dari kamarnya dengan raut wajah khawatir.

"Fajar gak ada dikamar" ucap Leksana.

"Udah lo cari?" Tanya Calvin yang diangguki saja oleh Leksana lalu dia coba berjalan ke ruang tengah.

"Apa kalian melihat salah satu temanku?" Tanya Leksana pada maidnya.

"Teman anda tadi buru-buru keluar rumah tuan, saya tidak tau dia ingin kemana" jawab salah satu maid membuat Leksana kaget.

Kemana Fajar? Kenapa dia harus pulang buru-buru bahkan tanpa memberitau Leksana terlebih dahulu?

"Udah gak usah cemas, mungkin dia ada urusan mendadak" ucap Javon menenangkan.

"Tapi kenapa dia sampai gak bilang apapun? Perasaan gue jadi gak enak" ucap Leksana.

"Mau cari?" Tanya Calvin yang diangguki Leksana.

"Kemana?" Tanya Calvin lagi membuat Leksana terdiam.

Benar juga, memangnya kemana dia harus mencari Fajar?

Leksana mendecih lalu mencoba berpikir dengan tenang kemana kira-kira Fajar.

"Mau buat sesuatu yang kece gak?" Tanya Javon tiba-tiba dengan seringainya.

"Apa?" Tanya Leksana.

"Retas cctv jalanan, siapa tau dapat petunjuk" ucap Javon.

"Memangnya lo bisa?!" Tanya Calvin.

"Soal teknologi serahin ke gue" ucap Javon bangga.

"Cepat!" Leksana langsung menarik tangan Javon untuk ikut kekamarnya.

"Pakai laptop biasa gini bisa?" Tanya Leksana.

"Sulit sih, tapi gue coba dulu" ucap Javon dan mulai mengutak atik laptop Leksana.

Hampir sekitar 1 jam sudah Javon bergelut dengan laptop Leksan tersebut, sedangkan Leksana sendiri menunggu dengan tidak tenang.

Entah kenapa Leksana merasa kepergian Fajar kali ini sangat tidak mengenakan baginya.

"Lama sekali!" Sentak Leksana.

"Sabar dong! Susah ni" ucap Javon sansi.

"Santai bro, bebeb lo gak kenapa-napa kok" ucap Calvin membuat Leksana memandangnya sinis.

Karena terlalu cemas menunggu Leksana memilih berbaring di kasurnya dulu ditemani buku gambar milik Fajar.

Lalu dia mengambil dompetnya dan mengeluarkan sebuah foto yang dia simpan selama ini, foto yang mereka ambil di duvan waktu itu.

Leksana tertawa kecil melihat wajah Fajar yang polos dan lugu itu, ya cukup mampu menghilangkan kegundahannya.

"Berhasil!" Seru Javon membuat Leksana langsung bangkit dan bergegas mendekat.

"Gila hebat banget gue" ucap Javon sempat-sempatnya membanggakan diri.

"Cepetan njing!" Kesal Leksana.

"Sabar ngapa" ucap Javon lalu mulai membuka cctv jalan, hanya ada 3 cctv yang berhasil dia retas dan itu sudah lumayan lah.

Di cctv pertama mereka bisa melihat Fajar yang berlari dengan sangat tergesa kearah barat, lalu di cctv kedua juga sama, dan di cctv ketika dia terlihat belok ke kiri sebelum akhirnya menghilang.

"Anjing pusing pala gue lihatnya cok" ucap Calvin.

"Gue kagak paham" sahut Javon.

"Lurus dari sini dan belok kiri tapi masalahnya dia tidak terlihat lagi kemana setelah belok" ucap Leksana cukup kesal juga karena tidak dapat petunjuk yang jelas.

Tapi yang pasti Leksana jadi makin cemas karena melihat bagaimana Fajar yang lari dengan sangat tergesa seperti itu.

Apa yang terjadi? Apa yang sedang mengejarnya atau apa yang sedang ingin dia kejar?

Suara berisik dari notif email Leksana yang masuk pun tidak membantu sama sekali malah membuatnya kesal saja.

"Ini siapa lagi sih!" Kesal Leksana lalu dia memencet notifikasi itu.

Cukup kaget sih melihat yang masuk adalah dari email yang tidak dia kenali, dan hanya berisikan sebuah link juga pesan diatasnya

"Aku memberimu akses khusus untuk masuk kesini, ku buka gratis karena kau spesial"

Leksana hanya memandang datar isi pesan tersebut, paling hanya kerjaan orang iseng pikirnya.

"Jadi kepo gue, buka aja Dig" ucap Calvin saat melihat isi email tadi.

"Ogah, paling link haram" ketus Leksana.

"Nah itu yang mantap" ucap Calvin membuat Leksana mendelik padanya.

TING....

Satu email lagi masuk membuat Leksana berdecak kesal.

"Kamu akan menyesal jika tidak membukanya"

"Apasih ni orang, gak ada kerjaan lain atau apa!" Kesal Leksana.

Satu pesan lagi masuk dan Leksana ingin langsung memblokirnya jika saja dia tidak membaca isi pesan tadi.

"Itu milik anak manisku dan ku yakin kamu akan suka, kamu pacarnya bukan?"

Isi email terakhir itu membuat Leksana jadi berpikir keras. Anak manisku? Kamu pacarnya? Siapa yang dia maksud?

Tiba-tiba saja Leksana terpikir soal Fajar.

"Mau dibuka?" Tanya Javon.

Dengan sedikit ragu Leksana memencet link tadi yang mana langsung terhubung ke sebuah situs kotor.

Mata Javon dan Calvin berbinar melihat banyaknya film po*no di dalam situs ini dan Leksana hampir saja memencet close jika dia tidak sengaja melihat sebuah video yang berhasil menarik perhatiannya.

Sepertinya video itu baru saja diupload sekitar dua jam yang lalu tapi sudah mendapat banyak like dan juga komen.

Video itu memiliki judul "Anak manis dan hot", Leksana yang terlalu penasaran pun memencet video tersebut.

Setelahnya Leksana merasa tubuhnya melemas seketika saat melihat isi video itu terdapat 5 orang laki-laki, tapi yang membuat jantung Leksana ingin berhenti adalah saat melihat 1 laki-laki yang terikat tidak berdaya diatas ranjang.

Dengan tubuh naked juga wajah yang memerah karena terisak dan mulut yang tidak hentinya mengucapkan kata ampun dan memohon untuk dilepaskan.

Leksana mengepalkan tangannya erat dengan dadanya yang naik turun dengan cepat karena emosinya.

Beraninya! Beraninya mereka memperlakukan kekasihnya seperti itu! Beraninya mereka menyentuh miliknya!

Leksana merasa emosinya sudah meletup-letup apalagi saat mendengar jeritan Fajar yang meraung kesakitan.

"B-bro" ucap Calvin memandang takut-takut pada Leksana yang sudah mengeluarkan aura menyeramkan disebelahnya.

Leksana langsung membating laptopnya itu hingga hancur, dia benar-benar marah rasanya melihat kekasihnya diperlakukan dengan sebegitu hinanya bahkan dijadikan bahan tontonan publik seperti itu.

"Kita harus lapor ini ke pihak berwajib dan bukti link tadi juga diserahkan untuk dilacak" ucap Javon.

"Iya ini sudah benar-benar keterlaluan!" Sahut Calvin, sebenarnya dia cukup merinding sih melihat isi video tadi.

Benar-benar tidak bermoral sama sekali!

Berusaha menenangkan dirinya Leksana mencoba menarik napas dalan berkali-kali, dia langsung tersadar saat mengingat sesuatu.

Apakah karena video itu Fajar sampai pulang dengan tergesa-gesa tadi?

"Danau..." lirih Leksana lalu tanpa pikir panjang lagi dia langsung berlari dengan kencang menuju danau.

"Fajar ku mohon" lirih Leksana, ketakutan terbesar sedang melandanya saat ini dan dia harap dia tidak akan terlambat.















##############################

Simpel aja cara taunya gak usah yang rumit-rumit🤣🤣🤣

Langit Sore || RenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang