Jadian

1.3K 165 27
                                        

Adegan dibawah ini mengandung skidipapapasoyyyuwawww jadi kalau belum cukup umur jangan dibaca yakkk🤣🤣







Leksana mengeliat kecil merasakan cahaya matahari yang mengintip dari sela-sela jendela mulai mengganggu tidurnya.

Membuka mata perlahan dan hal pertama yang dia lihat adalah wajah damai Fajar yang masih tertidur nyaman disampingnya.

Leksana tersenyum kecil melihat Fajar yang tidur dengan nyenyaknya.

"Selamat pagi" bisik Leksana lalu mengecup pelan kening Fajar.

Memutuskan bangun Leksana jadi pengen buatin Fajar sarapan rasanya, mengambil bajunya dilantai dengan sedikit malas dia bangun dan merenggangkan badan.

Keluar dari kamarnya Leksana bisa lihat para maid yang sudah mulai melakukan pekerjaannya, untungnya papa dan mamanya sedang tidak ada dirumah.

"Tuan maaf, apakah saya boleh mengambil pakaian kotor dikamar tuan?" Tanya seorang maid dengan sopan.

"Nanti saja, saya akan taruh didepan kamar"

"Baik tuan"

Leksana berjalan ke dapur dan melihat mereka yang mulai membuat sarapan.

"Biar saya saja yang buat sarapan hari ini" ucap Leksana membuat mereka semua langsung undur diri.

Mungkin buat nasi goreng aja kali ya? Yaudah dengan segera Leksana buat dua porsi nasi goreng sederhana, setelah selesai dia bawa ke kamar lagi.

Saat masuk kamar Leksana lihat kalau Fajar udah bangun dan dia cuma duduk bengong diatas kasur, mungkin sedang mengumpulkan nyawanya.

"Cuci muka, terus makan" ucap Leksana dan menaruh nampan yang dia bawa tadi diatas meja.

"Hah?" Fajar masih kelihatan linglung membuat Leksana menggeleng pelan.

"Kumpulin kesadaran dulu" Leksana duduk dihadapan Fajar dan menepuk-nepuk pelan pipinya.

"Ngantuk sekali" lirih Fajar dan menjatuhkan kepalanya dibahu Leksana.

"Siapa suruh kemaren ma...aww" ucapan Leksana terpotong saat Fajar mencubit perutnya, njir sakit banget.

"Apa?!" Tanya Fajar galak, tumben banget dia galak gini pasti nyawanya belum ke kumpul nih.

"Gak papa" ucap Leksana.

Fajar menegakan diri lagi lalu merenggangkan badannya kemudian bobok kembali membuat Leksana mendengus.

"Cuci muka dulu, habis itu makan" ucap Leksana tapi dia malah menarik selimut sampai menutupi wajahnya.

"Fajar..." panggil Leksana tapi Fajar tidak merespon.

"Fajar..."

"Fajar...!" Panggil Leksana lagi tapi kali ini dengan penekanan.

"Iya Leksana kenapa?" Fajar menyembulkan kepalanya dari selimut lalu tersenyum manis.

"Cuci muka" perintah Leksana.

"Tidak mau" Fajar menjulurkan lidahnya mengejek lalu masuk kedalam selimut lagi.

Leksana menghela napas dalam lalu mengangkat Fajar beserta selimutnya seperti menggendong beras.

"Aaa...Leksana turun!!" Fajar memekik.

"Diam" ucap Leksana saat Fajar bergerak abstrak sudah seperti korban penculikan saja.

"OH! Nana selamat pagi!" Sapa Fajar saat tidak sengaja melihat kelinci yang Leksana berikan kemaren.

Langit Sore || RenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang