Ketahuan

1.1K 163 3
                                    

Seharian ini Fajar sudah mencueki Leksana dan selalu memasang wajah cemberut setiap ngelihat Leksana membuat Leksana menghela napas.

"Fajar" panggil Leksana pelan dari sofa, dan Fajar yang sedang duduk didekat rak buku bermain dengan kelincinya benar-benar seperti tidak mendengar panggilan Leksana.

"Marah?" Tanya Leksana tapi Fajar masih tidak menggubris.

"Fajar" Leksana mencoba sabar tapi Fajar kayanya benar-benar acuh.

Leksana menghela napas kasar lalu berjalan ke arah Fajar yang sekarang sudah menatapnya dengan cemberut.

Leksana duduk dibelakang Fajar lalu menariknya untuk duduk dipangkuan Leksana.

"Kenapa hm?" Tanya Leksana sambil memeluk Fajar erat agar dia tidak kabur.

"Lepas" ketus Fajar.

"Marah?"

"Kamu ngeselin, aku marah pokoknya!" Fajar berontak tapi Leksana memeluknya makin erat.

"Lo marah karena jadi pacar gue?" Tanya Leksana tapi Fajar cuma diam saja.

"Lo marah karena gue bilang gue suka sama lo?"

"Atau lo marah karena seks tadi?" Tanya Leksana frontal.

"Bukan itu!" Sentak Fajar.

"Terus?"

"Leksana lupa aku pernah bilang apa?" Tanya Fajar dan Leksana langsung paham apa yang dia maksud.

"Kenapa? Gue juga punya hak buat suka sama lo" ucap Leksana.

"Bukan begitu, tapi..."

"Jangan khawatirkan apapun Fajar, gue yang memutuskan untuk suka sama lo jadi biar gue yang bertanggung jawab atas perasaan itu" potong Leksana.

"Leksana tidak mengerti" lirih Fajar.

"Bagian mananya yang gak gue mengerti?" Tanya Leksana tapi Fajar cuma diam membuatnya menghela napas.

"Fajar lo suka sama gue?" Tanya Leksana.

"Aku sayang Leksana" ucap Fajar pelan.

"Dan gue juga sayang sama lo" tegas Leksana.

Fajar menunduk lalu memainkan jarinya sendiri, Leksana gak bisa ngelihat ekspresinya sekarang.

"Jangan pernah merasa kecil ataupun gak pantas" ucap Leksana  lembut lalu menggenggam tangan Fajar dan menyandarkan dagunya dibahu Fajar.

"Lo istimewa dengan cara lo sendiri dan itu yang membuat gue suka sama lo" ucap Leksana.

"Fajar yang lucu, Fajar yang polos, Fajar yang pengertian, Fajar yang penyayang, Fajar yang ceria, Fajar yang aneh, Fajar yang menyukai dunia fairy dan sebagainya, Fajar yang apa adanya, lalu Fajar yang bersinar dengan caranya sendiri..."

"Gue menyukai semuanya, apapun yang ada di diri lo" tekan Leksana.

Fajar tidak menjawab dan hanya termenung membuat Leksana menghela napas pelan.

"Gue sayang sama lo Fajar dan lo gak punya hak buat ngelarang perasaan gue" Leksana mengecup pipi Fajar lalu mengambil kelinci yang ada dihadapan mereka dan membawanya kepangkuan Fajar.

"Nana sepertinya lapar" ucap Leksana sambil membawa tangan Fajar untuk mengelus kelinci tadi.

Fajar menggerakan tangannya pelan untuk mengelus Nana lalu menyandarkan diri dibadan Leksana  membuat Leksana tersenyum tipis.

"Mau gue ambilin makanannya?" Tanya Leksana dan Fajar hanya mengangguk pelan.

Leksana menurunkan Fajar dari pangkuannya lalu mengelus kepalanya lembut sebelum keluar buat ngambil makanan kelinci tadi.

Langit Sore || RenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang