Ini alurnya balik lagi ya sambungan Fajar dan lukanya (1)
•
•
•
•Leksana duduk disofa kamarnya sambil mandangi Fajar yang masih tidur atau lebih tepatnya tidak sadarkan diri diatas kasurnya.
Fajar tiba-tiba pingsan tadi yang mana buat Leksana panik luar biasa dan tanpa pikir panjang langsung gendong Fajar dan bawa dia kerumahnya dengan berlari karena gak mungkin Leksana bawa dia pakai motor.
Menyandarkan diri disofa Leksana menghela napas berat memikirkan keadaan Fajar, dia memijit pelan pelipisnya yang rasanya pusing sekali.
Lalu Leksana bangun untuk berjalan mendekat ke arah Fajar dan duduk dipinggiran kasur, Leksana mengusap pelan pipi Fajar yang terasa dingin itu.
"Lo..."
"Sebenarnya apa yang terjadi Fajar" lirih Leksana dengan sebelah tangannya menggenggam erat tangan Fajar.
Saat Leksana mengganti pakaian Fajar tadi dia bisa bilang kalau dia terkejut luar biasa melihat banyaknya luka ditubuh Fajar, baik luka yang terlihat sudah membekas lama ataupun luka yang kelihatannya baru kering, ditambah lagi dengan hm.....
Sebenarnya apa yang terjadi dengan Fajar, sampai-sampai dia juga ingin mengakhiri hidupnya sendiri setelah hilang beberapa hari ini.
Leksana memandang Fajar dalam diam rasanya pikirannya berkecamuk memikirkan banyak hal dan berbagai kemungkinan yang terjadi pada cowok itu.
Menghela napas pelan Leksana lalu mutusin buat bikinin Fajar sup dan coklat panas sebentar sebelum dia bangun, Leksana bersyukur mama dan papanya sedang gak ada dirumah sekarang dan para maid disini juga pastinya gak akan buka mulut tentang apapun yang dia lakuin.
Setelah selesai buat sup dan secangkir coklat panas Leksana balik lagi kekamar dan ngelihat Fajar masih belum sadar yang mana buat Leksana jadi khawatir.
Suhu badanya juga tidak normal kadang bisa jadi demam dan tiba-tiba lagi bisa jadi dingin, karena memang sudah cemas Leksana lalu ke kamar mandi untuk buatin kompres Fajar.
Leksana mengompres Fajar ditambah dengan membaluri minyak telon didadanya lalu sekitar 15 menit kemudian Fajar kelihatannya sudah mulai sadar sekarang.
"Ngh..." dia meringis pelan.
"Lo udah sadar sepenuhnya?" Tanya Leksana memastikan.
"Leksana" lirihnya.
"Hm"
Leksana lalu bantuin Fajar buat duduk dan langsung menyodorkan secangkir coklat panas yang dia buat tadi dan hanya diterima saja oleh Fajar.
"Minum" perintah Leksana dan langsung dituruti Fajar.
"Terima kasih" lirihnya.
"Makan itu dulu biar perut lo gak kosong" ucap Leksana sambil memberikan mangkuk sup untuknya tapi Fajar menolak.
Cukup lama mereka berdua terdiam dengan pikiran masing-masing bahkan Leksana bisa lihat betapa kosongnya tatapan Fajar.
"Kamu yang ganti pakaianku?" Tanya Fajar pelan.
"Iya" jawab Leksana yang mana membuat Fajar langsung menunduk.
"Fajar..." panggil Leksana membuat Fajar mendongak dan Leksana bisa lihat luka itu yang nampak jelas dimata Fajar.
"Apa yang terjadi?" Tanya Leksana lembut sambil menggenggam tangan Fajar.
Fajar hanya diam dan ingin menunduk lagi tapi Leksana langsung menahan dagunya agar kontak mata mereka tidak terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Sore || Renmin
Random"Sejak dimana aku mengenal dia, aku baru bisa mengerti apa yang dinamakan dengan kehangatan itu walau hanya dengan melihatnya tersenyum" Hasta Leksana Pradigta. Renmin Area⚠️ Top: Renjun Bot: Jaemin Ini ceritanya bertema lokal jadi harap disesuaikan...