"WAH....!!!" Fajar berseru kagum.
"Leksana naik itu...ayooo!" Fajar menarik tangan Leksana dengan tidak sabaran.
Leksana membawa Fajar ke dufan hari ini dan cowok itu terlihat begitu antusias membuat Leksana tersenyum kecil.
"Leksana mau naik itu.." Fajar menunjuk sebuah wahana kora-kora dengan begitu semangat membuat Leksana meneguk ludah, sial dia takut muntah naik gituan!
"Lo naik sendiri ya" bujuk Leksana pelan.
"Kok gitu? Ayo Leksana mau naik itu" Fajar terus menarik tangan Leksana.
Akhirnya Leksana cuma pasrah saat Fajar menariknya masuk ke antrian bahkan Fajar tidak hentinya tersenyum, ya walau Leksana bisa mati lemes setidaknya Fajar bahagia gak papa lah.
"Gak sabar" Fajar berbalik menghadap Leksana dengan senyum manisnya.
"Gak takut pusing?" Tanya Leksana.
"Enggak akan, aku kan hebat" Fajar tertawa kecil membuat Leksana mengacak pelan rambutnya.
Shit! Leksana mendadak mual sekali rasanya padahal mereka baru duduk belum juga gerak ini wahana, lalu ketika perahunya mulai bergerak Leksana memegang erat besi penjaga didepannya.
"AAAAA SERU AHHAHAHAHA!!!" Sedangkan Fajar disebelah Leksana berseru dengan begitu riangnya.
"Aduh..." kepala Leksana mulai cenat-cenut rasanya.
"LEBIH KENCANG AHAHAHAHAH....." Leksana menoleh melihat Fajar yang terus tertawa senang.
Setelah beberapa menit penderitaan itu Leksana akhirnya bisa lepas juga, dia bertumpu pada Fajar yang sibuk melihat sekeliling mencari wahana incaran lainnya.
"Leksana naik itu!!" Fajar menunjuk wahana roller coster membuat Leksana ingin pingsan seketika rasanya.
"Gak Fajar, nyawa gue bisa terbang kalau naik itu" ucap Leksana lemas.
"Emm...yang itu?" Tanya Fajar sambil menunjuk wahana ontang anting membuat Leksana berjalan menjauh darinya dan duduk disalah satu kursi.
"Salah gue kesini" Leksana sedikit menyesal rasanya membawa cowok itu ketempat durjana ini.
"Leksana kenapa?" Fajar duduk disebelah Leksana dan memandang khawatir.
"Mau pulang aja?" Tanya Fajar membuat Leksana menggeleng cepat, gak mungkin dia tega padahal Fajar sudah sangat senang.
"Ayo naik itu aja" ajak Leksana sambil menunjuk bianglala.
"Kamu gak papa?" Tanyanya.
"Iya, itu lebih baik" ucap Leksana meyakinkan lalu menarik pelan tangan Fajar untuk jalan keantrian bianglala tersebut.
"Kamu beneran gak papa?" Tanya Fajar sekali lagi yang dibalas usapan pelan dikepalanya oleh Leksana.
"Iya gak papa"
Fajar tersenyum kecil lalu merangkul lengan Leksana dan sepertinya dia tidak peduli dengan pandangan orang sekitar, begitu juga dengan Leksana yang acuh saja.
Mereka duduk berhadapan dan Fajar sepertinya jika bisa mengeluarkan kepalanya pasti akan dia keluarkan membuat Leksana menggeleng pelan melihatnya.
"Wah tinggi sekali" Fajar melihat kagum pemandangan saat mereka berada dipuncaknya.
Cowok itu benar-benar terlihat begitu mengagumi apa yang dia lihat sekarang membuat Leksana tersenyum tipis lalu diam-diam mengambil satu fotonya.
"Terima kasih sudah mengajakku kesini" Fajar menoleh lalu tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Sore || Renmin
Aléatoire"Sejak dimana aku mengenal dia, aku baru bisa mengerti apa yang dinamakan dengan kehangatan itu walau hanya dengan melihatnya tersenyum" Hasta Leksana Pradigta. Renmin Area⚠️ Top: Renjun Bot: Jaemin Ini ceritanya bertema lokal jadi harap disesuaikan...