Leksana memandang Fajar yang terlihat begitu tenang dalam tidurnya, dia tidur dari sore tadi sampai dengan sekarang sudah sekitar jam 8 malam, padahal tadi Leksana sempat ninggalin dia sebentar buat beli makan tapi saat balik ternyata Fajar masih tidur nyenyak.
Shit! Leksana bahkan belum pulang kerumah dan masih pakai celana sekolah dan baju kaos tipis daleman seragamnya tadi pagi, Leksana rasanya gak bisa ninggalin Fajar sendirian dan dia juga gak tega ngebangunin Fajar, bahkan mukanya aja masih kelihatan sedikit pucat.
Menghela napas Leksana memandang ke arah luar rumah pohon ini yang mana depannya adalah danau yang terlihat begitu cantik karena memantulkan cahaya bulan.
"Ngh...." Fajar melenguh pelan membuat Leksana menoleh untuk menatapnya, Leksana bisa lihat Fajar yang perlahan bangun.
"Leksana kamu masih disini?" Tanyanya lirih.
"Hm"
"Kenapa gak pulang?"
"Takut lo mati disini dan gak ada yang tau" ucap Leksana.
Cowok itu perlahan bangun dan Leksana bisa lihat kalau dia selalu meringis setiap kali bergerak dari posisinya.
"Lo kenapa?" Tanya Leksana pada akhirnya.
"Gak papa" jawab Fajar dengan senyum kecil.
Leksana cuma mandang datar Fajar tapi cowok itu malah mandang Leksana polos dan dengan senyum bingungnya membuat Leksana menghela napas.
"Makan" perintah Leksana sambil menunjuk bungkus makanan yang dia beli buat Fajar tadi.
"Nanti aja aku belum lapar" ucap Fajar.
"Kamu kenapa gak pulang? Nanti orang tua kamu cari" ucap Fajar membuat Leksana mendengus.
"Mending lo cemasin diri lo sendiri dulu sebelum orang lain"
"Aku gak mau nyusahin kamu Leksana"
"Lo emang selalu nyusahin gue" ucap Leksana santai membuat Fajar sedikit cemberut.
"Mulut kamu itu" ucap Fajar gemas.
"Udah cepetan makan, gue lapar nunggu lo yang tidur kek orang mati" perintah Leksana sambil membuka bungkus makanan mereka.
Leksana mengangkat sebelas alis saat Fajar malah diam dan senyum-senyum aja ngelihatin makanannya.
"Plis jangan nakutin, lo gak kesurupan kan?" Tanya Leksana membuat Fajar mendongak dan menatap Leksana dengan senyumnya yang makin lebar.
"Orang bilang kamu itu sombong dan gak tersentuh tapi menurut aku kamu orang yang hangat dan baik" ucapnya membuat Leksana mengerutkan kening.
"Maksud lo?"
"Selamat makan" seru Fajar dengan semangat lalu mulai makan dan mengacuhkan pertanyaan Leksana.
"Makan aja dan jangan banyak omong!" Sentak Leksana saat melihat Fajar ingin bicara yang mana membuat dia mandang Leksana dengan wajah cemberut sok imut.
Tapi sialnya emang imut!!
Setelah selesai makan Fajar beresin semua sampah makanan tadi kedalam satu plastik.
"Cepetan, gue antar lo pulang" ucap Leksana membuat gerakan Fajar terhenti.
"Kamu pulang aja, aku bisa pulang sendiri kok lagipula gak jauh dari sini" ucapnya tapi Leksana gak setuju.
"Biar gue yang antar" ucap Leksana.
"Mm kalau aku bilang aku tidur disini gimana?" Ucap Fajar yang entah kenapa terlihat gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Sore || Renmin
Diversos"Sejak dimana aku mengenal dia, aku baru bisa mengerti apa yang dinamakan dengan kehangatan itu walau hanya dengan melihatnya tersenyum" Hasta Leksana Pradigta. Renmin Area⚠️ Top: Renjun Bot: Jaemin Ini ceritanya bertema lokal jadi harap disesuaikan...