Luka itu nyata

1.2K 193 6
                                    

Leksana menghempaskan dirinya disamping Fajar lalu menarik Fajar kedalam pelukannya, napas mereka berdua masih sama-sama tersenggal.

"Tidur lah" bisik Leksana.

"Tidak ngantuk" ucap Fajar pelan.

Mereka berdua sama-sama diam dengan Fajar yang menyembunyikan diri didalam pelukan Leksana.

Leksana gak akan bilang kalau dia menyesal dengan apa yang dia lakuin cuma Leksana sedikit takut kalau sampai orangnya tau bisa-bisa digantung dia, mereka tau Leksana ngeseks aja mungkin akan jantungan apalagi sampai tau ngelakuinnya sama cowok entahlah Leksana gak bisa bayangin reaksi mereka.

Leksana sedikit tersentak saat Fajar menepuk pipinya pelan membuat Leksana menunduk menatap cowok itu.

"Kenapa melamun?" Tanya Fajar.

"Tidak papa"

"Ķamu menyesal?" Lirih Fajar membuat Leksana langsung menggeleng cepat.

"Tidak! Sama sekali tidak" tegas Leksana.

Fajar menunduk dan memainkan jarinya didada Leksana membuat Leksana langsung menangkap tangannya.

"Jangan berpikiran aneh-aneh, aku tidak menyesal Fajar karena aku sendiri yang menawarkan diri" ucap Leksana sambil mengangkat dagunya agar Fajar untuk mendongak menatapnya.

"Aku lapar, ayo makan" ajak Leksana dan mengecup pelan bibir Fajar lalu tersenyum membuat Fajar ikut tersenyum tipis.

Leksana bangun dan memasang pakaiannya lagi, lalu menggendong Fajar setelah membungkus tubuhnya dengan selimut.

"Leksana aku belum pakai baju" kaget Fajar dan memegang erat lilitan selimut ditubuhnya.

"Gak ada yang lihat juga" ucap Leksana santai.

Leksana bisa lihat jam dinding yang menunjukan pukul 2 pagi yang artinya semua maid pasti masih tidur oleh karena itu Leksana santai saja, sampai didapur dia mendudukan Fajar dimeja makan.

"Tunggu sebentar, aku mau panaskan makanan" ucap Leksana sambil mengambil makanan yang sudah dibuat oleh maid.

Leksana bisa lihat kalau Fajar yang terlihat gelisah sambil sesekali melirik sekitar membuat Leksana menggeleng pelan.

"Pegang ini ya" ucap Leksana sambil menyerahkan nampan berisi makanan mereka lalu dia menggendong Fajar lagi.

"Makan dikamar aja" ucap Leksana saat Fajar menatapnya heran.

Leksana nurunin Fajar diatas kasur dan cowok itu kelihatannya sibuk sendiri dengan selimutnya.

"Leksana aku pinjam baju" melas Fajar membuat Leksana tertawa kecil.

"Makan dulu" ucap Leksana membuat Fajar merengut.

Fajar terlihat kesusahan makan karena sambil menahan selimut yang dia gunakan tidak melorot atau lepas membuat Leksana pengen ketawa rasanya, Leksana lalu mengambil piring Fajar dan menyuapinya.

"Aku aja yang suapin" ucap Leksana saat Fajar menatapnya bingung.

Setelah selesai makan Leksana mengambil pakaian buat Fajar, lalu berbaring lagi dikasur dan menarik Fajar untuk ikut berbaring disebelahnya.

"Belum ngantuk?" Tanya Leksana sambil memainkan rambut Fajar.

"Belum" jawab Fajar.

"Mau cerita?" Tanya Leksana.

"Hm.." Fajar masih terlihat enggan untuk bercerita.

Fajar berbalik dan berbaring membelakangi Leksana membuat Leksana menghela napas pelan dan memeluknya dari belakang.

Langit Sore || RenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang