Saat bangun pagi Leksana bisa lihat kamarnya yang sudah kosong tanpa kehadiran Fajar, dia pulang jam berapa?
Ketika dia mau ke kamar mandi matanya gak sengaja melihat sebuah note kecil diatas meja belajar.
"Leksana terima kasih sudah ijinkan aku menginap semalam >.<
ugh maaf sepertinya aku semalam mengigau ya sampai pindah ke kasur? Aku memang sering mengigau hehe maaf kalau mengganggu >.<
Maaf juga sudah merobek sedikit bukumu untuk menulis ini hehe
Leksana terimakasih kamu yang terbaik //kiss♡""Cowok aneh" gumam Leksana, tapi entah kenapa rasanya bibirnya gak tahan untuk senyum.
Menggeleng pelan dia mutusin buat mandi aja dan bersiap buat pergi ke sekolah.
"Kapan teman kamu datang semalam Dig kok mama gak lihat?" Tanya Mama saat mereka dimeja makan membuat Leksana mengerutkan kening.
"Teman? Maksud mama?"
"Tadi pagi ada cowok yang ijin pulang sama mama katanya nginap semalam" ucap mama membuat Leksana langsung paham.
Fajar pulangnya pamit dengan mama? Leksana pikir dia bakalan turun lewat balkon, benar-benar gak bisa ditebak itu cowok jalan pikirannya.
"Em semalam datang mau ngerjain pr bareng tapi malah ketiduran" jelas Leksana seadanya dan berharap mama gak banyak tanya.
"Oh..manis ya orangnya, sopan juga sama orang tua" ucap mama yang hanya Leksana angguki.
"Perasaan teman kamu cuma Calvin sama Javon" ucap papa tiba-tiba nimbrung.
"Teman baru"
"Baguslah kalau punya teman baru, biar kamu bergaulnya gak sama yang itu-itu aja terus" ucap mama membuat Leksana mendengus.
"Digta berangkat duluan" pamit Leksana.
Setelah salim dengan mama dan papa Leksana langsung cus berangkat ke sekolah, dan kali ini dia memutuskan buat naik motor aja.
Pas sudah depan komplek Leksana gak sengaja lihat danau kemaren, dia jadi keingat rumah pohonnya Fajar, cowok itu tinggal dimana ya? Dan darimana dia tau rumah Leksana?
Sebenarnya Leksana cukup penasaran dengan cowok itu, mereka bertemu dengan tidak sengaja tapi entah kenapa Leksana ngerasa dia tau banyak hal tentang Leksana, lalu juga kenapa Leksana bisa dengan mudahnya nerima Fajar buat masuk perlahan kedalam hidupnya?
Leksana tau Fajar memang cowok aneh tapi kenapa dia gak bisa ngehempasin Fajar buat ngejauh sama seperti yang Leksana lakuin ke orang lain? Menghela napas kasar rasanya kepala Leksana tiba-tiba mumet memikirkannya.
Saat sampai sekolah dengan bodohnya Leksana sedikit celingak celinguk buat lihatin tuh cowok aneh, hey Leksana bahkan gak tau Fajar dari kelas mana!
"Woy bro" Calvin tiba-tiba datang dan merangkul Leksana dan membuatnya tersentak kaget.
"Bangsat ngaggetin!"
"Cari siapa lo?" Tanya Javon.
"Gak ada" elak Leksana.
"Gue lihatin lo dari tadi celingak celinguk kek lagi nyari duit jatuh" ucap Calvin membuat Leksana mendengus.
"Kalian kenal dengan cowok disekolah kita yang namanya Fajar gak?" Tanya Leksana pada dua curut ini yang mana membuat mereka mengerutkan kening.
"Gak kenal gue" jawab Javon.
"Gue juga kagak pernah dengar yang namanya Fajar, mungkin anak kelas 10" jawab Calvin.
"Ngapa lo nyari dia?" Tanya Javon.
"Kagak, cuma pengen tau" jawab Leksana dan malah membuat mereka berdua memandangnya curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Sore || Renmin
Random"Sejak dimana aku mengenal dia, aku baru bisa mengerti apa yang dinamakan dengan kehangatan itu walau hanya dengan melihatnya tersenyum" Hasta Leksana Pradigta. Renmin Area⚠️ Top: Renjun Bot: Jaemin Ini ceritanya bertema lokal jadi harap disesuaikan...