#15

1.3K 112 73
                                    

Pagi Hari, di Kerajaan Lydia...

Kian Santang bangun lebih awal lalu disusul oleh Rara Santang.
Setelah mereka membersihkan diri, mereka berdua pergi ke ruang makan istana khusus para bangsawan.
Sesampainya di ruang makan, mereka disambut oleh Raja Alyattes dan Pangeran Croesus.

"Silahkan duduk, Raden Nyimas!"ucap sopan Pangeran Croesus sembari menuntun Kian Santang dan Rara Santang duduk di tempat mereka masing masing.

"Terima kasih, Pangeran"

"Sama sama, Nyimas"

Pelayan Istana mulai menghidangkan makanan khas Timur Tengah di atas meja panjang.
Beragam macam makanan khas Timur Tengah yang disajikan.

"Silahkan dimakan, Raden Nyimas. Ini semua adalah makanan khas Timur Tengah. Aku yakin kalian pasti menyukainya!"

Kian Santang menjawab Raja Alyattes dengan mengangguk pelan dan tersenyum.
Walaupun belum pernah memakan makanan khas Timur Tengah, Kian Santang dan Rara Santang tetap memakan makanan yang disajikan karena mereka menghormati Raja Alyattes.

Setelah makan pagi, mereka beraktivitas berkuda bersama dengan Pangeran Croesus.

"Raden, berkuda adalah akrivitas pagi untuk para Pangeran disini. Maka dari itu, aku ingin mengajakmu untuk berkuda bersamaku pagi ini!"ucap Pangeran Croesus.

Pangeran Croesus menuntun Kian Santang dan Rara Santang ke kandang kuda milik Kerajaan Lydia.
Setelah sampai di kandang kuda...

"Raden, pilihlah kuda yang kau sukai. Ini semua kuda khusus para bangsawan!"

"Aku menyukai kuda yang berwarna putih itu, Pangeran!"

"Kau menyukainya, akan kuambilkan untukmu!"jawab Pangeran Coresus. Ia mengeluarkan kuda berwarna putih pilihan Kian Santang lalu memberikan tali kekang kuda kepadanya.

Kian Santang mengikat tali kekang ke leher kuda berwarna putih pilihannya.

"Mari, Yunda kita berkuda bersama!"ajak Kian Santang sembari menarik tangan Rara Santang.
Rara Santang tidak punya pilihan lain selain mengikuti kemauan adiknya.
Rara Santang naik ke atas kuda duluan lalu disusul Kian Santang.
Keduanya bersama dalam satu tunggangan kuda.

- Masa Lalu

Pagi Hari, di Istana Pajajaran...

- Kamar Pamanah Rasa

Subang Larang baru saja bangun dari tidurnya setelah Pamanah Rasa pergi ke Sidang Istana untuk menghadiri rapat sidang.
Ia bangun dari ranjangnya lalu membersihkan dirinya.
Setelah membersihkan diri, Subang Larang pergi ke kamar Jaya Sangara / Kian Santang.

"Putraku, Jaya Sangara!"panggil pelan Subang Larang.

"Ya, Ibunda!"

"Mari kita ke ruang makan putraku!"

"Mari ibunda!"

Subang Larang dan Jaya Sangara pergi ke ruang makan bersama.
Sesampainya di ruang makan, mereka duduk di kursi mereka masing masing lalu menyantap makanan yang sudah dihidangkan oleh pelayan istana.

Saat sedang makan, tiba-tiba saja Subang Larang merasa mual.
Perutnya merasa tidak enak dan ingin muntah.
Hal itu disadari oleh Kian Santang.

"Ibunda, ibunda baik baik saja?"tanya Jaya Sangara sembari menatap Subang Larang.

Tiba-tiba saja, Subang Larang pingsan namun untung saja, Jaya Sangara mendekap Subang Larang agar tidak jatuh.
Jaya Sangara sontak khawatir dengan keadaan Subang Larang.

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 3 ) | Chapter 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang