- Masa Lalu
Persiapan pernikahan Pamanah Rasa dengan Subang Larang sudah selesai.
Istana Pajajaran sudah dihiasi berbagai macam bunga untuk memeriahkan acara pernikahan.
Kabar pernikahan pun sudah disebarkan kepada seluruh tetangga Kerajaan Pajajaran.
Pamanah Rasa juga sudah selesai bersiap siap dan akan menuju ke tempat pernikahan.Prabu Dewa Niskala beserta istri pertamanya, Ratu Danastri sudah tiba di tempat pernikahan dan menyambut para tamu undangan.
"Aku haturkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada para tamu undangan yang sudah mau berkenan hadir. Hari ini, Putraku sekaligus pewaris tahta Pajajaran, Pamanah Rasa akan menikah dengan wanita pilihannya. Wanita itu bernama Subang Larang, dia adalah gadis yang baik, sopan, dan berakhlak mulia"ucap Prabu Dewa Niskala sembari tersenyum.
- Gubuk Ki Gedeng Tapa
Subang Larang sudah mendapat kiriman baju pernikahan serta perhiasan dari Ratu Danastri, Ibu Pamanah Rasa.
Ia bersiap siap memakai baju pernikahan serta perhiasan dibantu oleh Jaya Sangara / Kian Santang."Ibunda, ibunda terlihat sangat cantik sekali!"puji Kian Santang.
"Terima kasih, Putraku. Kau juga sangat tampan, Putraku!"jawab Subang Larang sambil tersenyum.
Kian Santang hanya memakai baju sederhana layaknya rakyat biasa.
Ia memakai rompi berwarna abu abu, rambut berponi depan dan kepalanya masih diperban kain.Setelah semua perhiasan sudah selesai dipakai, Subang Larang serta Ayahandanya dan Kian Santang mulai meninggalkan gubuk mereka dan menuju Pajajaran.
- Kerajaan Lydia
Kian Santang dan Rara Santang sudah kembali ke Istana setelah menikmati sungai Eufrad berdua di malam hari.
Mereka diantar dan ditemani oleh Pangeran Croesus.Sesampainya di Istana, Pangeran Croesus meninggalkan Rara Santang dan Kian Santang di kamarnya agar mereka berdua bisa beristirahat.
Kian Santang menutup pintu kamarnya lalu berjalan ke arah ranjangnya dan beristirahat.
Ranjang Rara Santang dan Kian Santang memang dipisah namun mereka masih bisa bercanda dan tertawa bersama.Malam Hari, Kerajaan Pajajaran...
Kepergian Dewana dari Istana Pajajaran benar benar membuat sedih Aci Putih.
Putra satu satunya yang ia miliki sudah pergi meninggalkannya dan jikalau ingin bertemu, ia harus menunggu 5 tahun dulu.Prabu yang tidak tega melihat Aci Putih menangis, memutuskan untuk menemaninya di kamarnya.
"Dinda..."panggil Prabu. Ia mendekat ke arah Aci Putih lalu duduk di sampingnya. Ia mendekap Aci Putih ke dalam pelukannya. Ia berusaha menenangkan Aci Putih dengan mengelus rambutnya dan mencium keningnya.
"Kakanda...Dinda tidak bisa jauh dari Putra kita Dewana. Dinda sangat merindukannya!"ucap Aci Putih sembari menangis di dalam pelukan Prabu.
"Kanda mengerti apa yang Dinda rasakan. Asalkan Dinda tahu, Putraku Kian Santang sudah merasakan bagaimana pergi mengembara keluar dari Pajajaran selama 15 tahun lebih dan Dinda Subang Larang tidak terus larut dalam kesedihan, ia terus mendoakan putranya agar putranya baik baik saja. Kanda ingin, Dinda tidak terus larut dalam kesedihan. Dinda harus banyak berdoa untuk Dewana agar diluar sana ia baik baik saja!"jawab Prabu dengan nada lembut.
Ternyata, Aci Putih tertidur di dalam pelukan Prabu.
Ia tertidur sangat lelap saat Prabu masih berbicara.
Prabu menggendong Aci Putih yang sudah tertidur lalu membaringkannya ke atas ranjang.
Ia menarik selimut untuk Aci Putih namun tiba-tiba, tangan Aci Putih menarik tangan Prabu seakan Aci Putih menginginkan Prabu untuk menemaninya.
Prabu menoleh ke arah Aci Putih yang tertidur dan melepas tarikan tangan Aci Putih.
Akhirnya, Prabu memutuskan untuk menemani tidur Aci Putih malam ini.
Ia tidur satu ranjang berdekatan dengan Aci Putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 3 ) | Chapter 2
Ficción históricaSequel dari Kembalinya Raden Kian Santang Season 2... Kembalinya Raden Kian Santang Season 3 Chapter 2 adalah Sequel dari Kembalinya Raden Kian Santang Season 2 Chapter 1. Hadir dengan jalan cerita baru yang lebih menarik dan penuh dengan petualanga...