- Kerajaan Lydia
Kian Santang yang baru saja kembali dari dalam Istana menyadari bahwa kakak perempuannya, Rara Santang tidak ada disana.
"Yunda, kemana yunda Rara Santang?"ucap Kian Santang dengan raut wajah khawatir.
"Raden, mungkin saja ada yang menculik Nyimas Rara Santang!"jawab Pangeran Croesus.
"Ya Pangeran, kau benar. Pasti ada yang menculik Yunda Rara Santang, kalau begitu kita harus bergegas mencari Yundaku sebelum matahari terbenam!"
"Mari, Raden!"
Kian Santang dan Pangeran Croesus memutuskan untuk mencari Rara Santang tanpa membawa pasukan sedikitpun.
Mereka pergi keluar istana lalu menyelusuri hutan hutan di sekitar wilayah Kerajaan Lydia untuk mencari keberadaan Rara Santang.Waktu terus berjalan...
Pencarian terus dilakukan, namun belum ada hasilnya. Mereka belum menemukan keberadaan Rara Santang."Raden, sebentar lagi matahari akan terbenam dan kita belum menemukan Nyimas Rara Santang!"
"Aku yakin Yundaku berada di sekitar sini, Pangeran. Aku bisa merasakan dimana keberadaannya!"jawab Kian Santang dengan penuh keyakinan.
Tiba-tiba, ada sebuah anak panah melesat sangat cepat ke arah mereka. Kian Santang yang menyadari kalau anak panah itu mengarah ke arah Pangeran Croesus langsung berdiri di depan Sang Pangeran dan memberikan tubuhnya sebagai pelindung agar Pangeran Croesus tidak terkena lesatan anak panah itu.
Seketika, anak panah itu langsung menancap di perut Kian Santang ....
"Raden!"teriak Pangeran Croesus. Dengan cepat, ia menghampiri Kian Santang. Kian Santang yang sudah kehilangan keseimbangan karena tancapan anak panah di perutnya membuatnya jatuh ke pelukan Pangeran Croesus.
"P-pangeran, aku memohon kepadamu.....untuk m-mencari Yundaku, Rara Santang...!"ucap Kian Santang terbata bata sembari menahan rasa sakitnya.
"Aku berjanji akan mencari Nyimas Rara Santang sampai ketemu, Raden. Namun sebelum itu, biarkan aku membantu mengobati dirimu!"jawab Pangeran Croesus.
"J-jangan perdulikan diriku, Pangeran.... Aku baik baik saja disini...pergilah dari sini dan cepat temukan Yundaku Rara Santang!"balas Kian Santang. Nafasnya semakin lemah, matanya mulai sayup sayup dan
Akhirnya..."Raden Kian Santang!"teriak Pangeran Croesus dengan sekuat kuatnya. Ia tak kuasa menahan air matanya. Ia menangis sembari memeluk teman dekatnya yang sudah ia anggap seperti saudara kandungnya sendiri. Pangeran Croesus melepas pelukan Kian Santang secara perlahan lalu membawanya bersandar di bawah pohon. Ia menatap wajah Kian Santang dengan penuh rasa kesedihan. Ia mengambil telapak tangan Kian Santang yang sudah dilumuri darah akibat anak panah tadi. Pangeran Croesus mengenggam tangan Kian Santang dengan sangat erat.
"Raden, aku sudah berjanji kepadamu kalau aku akan mencari Yundamu Rara Santang maka itulah yang akan aku lakukan. Maafkan temanmu ini Raden..."ungkap Pangeran Croesus diiringi tangisan di wajahnya. Ia tak punya pilihan lain selain meninggalkan Kian Santang sendirian di dalam hutan. Kian Santang sendiri yang meminta dirinya untuk meninggalkannya dan jangan memperdulikannya maka itulah yang dilakukan oleh Pangeran Croesus walaupun hatinya menolak untuk meninggalkan Kian Santang sendirian di dalam hutan.
Pangeran Croesus mulai berjalan menjauh dari tempat Kian Santang untuk mencari keberadaan Rara Santang.
- Masa Lalu
Berita kehamilan Subang Larang sudah tersebar luas di seluruh penjuru Istana hingga rakyat istana pun sudah mengetahuinya.
Argadana yang kebetulan sedang menyamar di perkampungan warga mendengar berita itu.
Ia tersenyum menyeringai di balik topeng yang menutup wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 3 ) | Chapter 2
Historical FictionSequel dari Kembalinya Raden Kian Santang Season 2... Kembalinya Raden Kian Santang Season 3 Chapter 2 adalah Sequel dari Kembalinya Raden Kian Santang Season 2 Chapter 1. Hadir dengan jalan cerita baru yang lebih menarik dan penuh dengan petualanga...