#24

969 96 83
                                    

Malam Hari di Istana Pajajaran ....

Suara langkah kaki terdengar melewati lorong lorong istana. Seorang putri bangsawan yang berasal dari Yunani tengah berjalan di lorong istana dan hendak menemui ayahnya di kamarnya.

Sesampainya di kamar ayahnya ....

"Ayah!"panggil pelan Yelena sembari mengetuk pintu kamar.

Dari dalam kamar, Raja Alexander menyahut panggilan putrinya. "Putriku Yelena, kau kah itu?"

"Ya, ayah. Ini aku Putrimu. Bolehkah aku masuk ke dalam kamarmu?"tanya Yelena.

"Masuklah, Putriku. Lagipula pintu kamar tidak terkunci!"

"Baiklah, ayah!"jawab Yelena. Ia membuka perlahan pintu kamar ayahnya lalu masuk ke dalam dan menutup kembali pintu kamar. Ia berjalan mendekat ke arah Alexander yang tengah duduk di pinggir ranjang sembari memijat dahinya.

Yelena menggenggam tangan ayahnya. "Ayah, baik baik saja?"

Alexander tersenyum dan membalas mengenggam tangan Putrinya, "Ayah, baik baik saja Putriku. Apa yang membawamu datang ke kamar ayah?"

Yelena mengalihkan pandangannya, "Aku datang untuk berbicara soal perjodohanku dengan Prabu Siliwangi!"

"Ada apa putriku, katakan saja!"

"Aku mengenal ayah dengan sangat baik dan ayah adalah sosok Raja yang selalu membuat keputusan dan harus memikirkannya berkali kali agar tidak ada kesalahan. Aku tahu, ayah pasti sudah memikirkan matang matang soal perjodohanku dengan Prabu Siliwangi tapi, ...."

Alexander mengelus rambut Yelena. "Tapi apa putriku?"

Yelena menghela nafasnya dan menatap ayahnya kembali, "Jika perjodohanku dengan Gusti Prabu Siliwangi sampai terjadi maka ramalan itu akan terjadi!"

"Ramalan?"

Yelena bangkit dari tempatnya lalu berdiri membelakangi Ayahnya. "Ragnarok!"

Alexander menghela nafas pelan lalu berdiri di sebelah putrinya, "Tenanglah Putriku, ramalan Ragnarok tidak akan terjadi sampai kapanpun. Perjodohanmu dengan Prabu Siliwangi tidak ada kaitannya dengan ramalan Ragnarok!"

"Tapi, ayah ...."belum sempat menyelesaikan kata katanya, ada seseorang masuk ke dalam kamar Raja Alexander menggunakan jubah hitam serta memakai topeng.

Orang berjubah itu langsung menghampiri Alexander lalu memberikan sebuah pisau tajam kepada Alexander. "Gunakan pisau ini disaat perayaan itu berlangsung, Raja Alexander!"

"Aku mengerti, sebaiknya kau kembali sebelum ada orang yang mengintip pembicaraan kita!"

Orang berjubah hitam itu bergegas keluar dari kamar Raja Alexander setelah memberi sebuah pisau tajam.

Sinar matahari mulai menyingsing dan mulai menampakkan dirinya.

Di sebuah perkampungan warga yang nan jauh dari Pajajaran, terdapat segerombolan warga yang tengah mengerubungi sesuatu.
Ternyata, mereka semua tengah menghakimi seorang Kakek yang tertangkap basah telah mencuri sebatang singkong dari salah satu halaman rumah milik warga.

"Pukul saja kakek tua ini!"sahut salah seorang warga.

"Ya benar, dia sudah mencuri batang singkong milik saya tanpa seizin saya dan hukuman yang paling pantas adalah hukuman cambuk!"

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 3 ) | Chapter 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang