#10

1.2K 113 52
                                    

Akhirnya, Kian Santang sadarkan diri setelah lama jatuh pingsan.

"Arghhh...Ahhh...!"rintih Kian Santang sembari memegang tubuhnya yang kesakitan.

Dewi Rengganis tersenyum bahagia setelah melihat Kian Santang sudah sadarkan diri.

"Syukurlah Raden, kau sudah sadarkan diri!"

"Alhamdulilah, Nyimas!"

Dewi Rengganis yang melihat wajah Kian Santang terdapat luka yang cukup banyak hendak mengobatinya namun, ditolak oleh Kian Santang.

"Tidak perlu, Nyimas!"jawab Kian Santang sambil menahan telapak tangan Dewi Rengganis yang hendak menyentuh luka lukanya.

"Tapi, kenapa Raden?"

"Ini hanyalah luka kecil, tidak lama lagi pasti akan sembuh. Jangan khawatirkan aku!"

Secara tiba-tiba, Kian Santang mendapat kilasan wajah Ayahanda serta saudara saudaranya di dalam penglihatannya.
Ia bersemedi dan melihat kembali kilasan yang ia dapat barusan.
Secara mendadak pula, kilasan itu menghilang.
Kian Santangpun menghentikan semedinya.

"Astaghfirullahaladzim, Ayahanda Prabu!"

"Ada apa Raden, apa yang terjadi?"

"Aku mendapat kilasan dari dalam penglihatanku kalau Ayahanda serta saudara saudaraku yang lain sedang dalam bahaya. Aku harus segera menyusul mereka di medan pertempuran!"ungkap Kian Santang.

"Tapi Raden, bukankah kau sedang dalam masa rehatmu? Apakah kau akan menghentikan masa rehatmu sekarang?"tanya Dewi Rengganis.

Kian Santang sempat terdiam sejenak lalu menjawab pertanyaan Dewi Rengganis.

"Aku akan menghentikan masa rehatku sekarang juga, aku tidak peduli bagiku yang terpenting sekarang adalah menyelematkan seluruh keluargaku yang sekarang berada di medan pertempuran!"

"Aku ikut denganmu Raden!"

"Tidak, lebih baik sekarang kau kembali ke Istana Pajajaran!"

"Tidak Raden. Aku akan tetap ikut denganmu ke medan pertempuran!"

"Baiklah, jikalau kau memaksa. Kau boleh ikut denganku. Mari!"

Akhirnya, Kian Santang mengakhiri masa rehatnya dan memilih kembali ke medan pertempuran menyusul Ayahanda dan saudara saudaranya.
Kian Santang kembali untuk memperkuat Pajajaran lagi.

- Masa Lalu

Kian Santang mulai sadarkan diri...
Perlahan, matanya mulai terbuka...
Terlihat darinya kalau ia sedang berada di sebuah gubuk.

Ia mencoba bangkit dan melihat siapa yang telah membawanya kesini.
Kian Santang baru menyadari kalau kepalanya sedang diperban.

"Arghhh...kepalaku!"rintih Kian Santang sambil memegang kepalanya yang diperban. Kian Santang hendak bangkit dari tempatnya namun tiba-tiba, ada seseorang yang menahan dirinya.

"Jangan bangun, kau masih belum sembuh benar!"ucap orang misterius itu.

"Maaf, kisanak ini siapa dan bagaimana bisa aku sampai kesini?"tanya Kian Santang.

"Namaku Ki Gedeng Tapa dan akulah yang sudah menyelamatkanmu dan membawamu ke gubukku!"jawab Ki Gedeng Tapa sembari mengelus rambut Kian Santang.

"Terima Kasih Ki Gedeng Tapa karena kau sudah mau menolongku!"

"Sama-sama Kisanak. Jangan panggil aku dengan sebutan Ki Gedeng Tapa, panggil saja aku Kakek!"

"Baiklah, terima kasih Kakek!"

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 3 ) | Chapter 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang