Intro: The Beginning

693 115 46
                                    

[FANFICTION]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[FANFICTION]

Min Yoongi harus kehilangan ibunya di umur yang terbilang sangat muda. Keluarga kecil Min Kwanjin---seorang produser musik internasional---kehilangan keharmonisan mereka, sejak satu-satunya wanita di keluarga itu dinyatakan meninggal. Padahal sebelum kecelakaan itu, keluarga Min Kwanjin termasuk keluarga yang terpandang dan terkenal di Korea Selatan karena terlalu sering mendapatkan penghargaan. Bahkan sampai ke luar negeri.

Namun, semua itu hanyalah kenangan manis bagi si bungsu Min yang kini berakhir dengan sangat menyedihkan.

Dulu, Kwanjin selalu berpikir jika Yoongi butuh seorang adik untuk dijadikan teman. Sejak kecil, Yoongi memang selalu dimanja---terutama oleh ibunya. Meski begitu, anak itu termasuk cerdas bagi orang lain. Dia sudah pandai menulis dan membaca di usianya yang kelima, bahkan Yoongi juga bisa memainkan alat musik seperti piano. Namun, berkat kemampuan itu, Kwanjin takut jika anaknya akan bersikap sombong dan keras kepala. Walau sebenarnya sifat jelek Yoongi hanya satu; tidak mau berbagi.

Tidak ingin melihat Yoongi tumbuh menjadi anak yang pelit dan tidak bisa bersosialisasi, Kwanjin dan Eunra sepakat untuk mengadopsi seorang anak dari panti asuhan, tepat di ulang tahun Yoongi yang ketujuh.

Namanya Jeon Jungkook. Bocah laki-laki berusia lima tahun yang menyukai warna merah. Kwanjin cukup tenang saat melihat Yoongi yang terlihat antusias saat anak itu tiba di rumah dengan penampilan yang lucu dan rapi. Matanya besar dan bulat, ditambah gigi kelinci yang terlihat sangat menggemaskan saat anak itu menyebutkan namanya pada semua penghuni rumah. Namun, wajah itu tidak berekspresi lain. Yoongi sama sekali tidak melihat raut kebahagiaan dari wajahnya---terutama saat melihat dirinya dan Eunra. Ekspresi juga selalu datar setiap kali Yoongi mengajaknya bermain. Agaknya, Jungkook kecil lebih suka bermain di dalam kamar bersama boneka dan robot kesayangannya.

Namun, semakin lama sifat Jungkook semakin sulit ditebak. Anak itu sering kali berteriak di dalam kamar kemudian menangis sambil menunjuk-nunjuk Yoongi, sehingga dia sering dimarahi oleh Kwanjin. Meski begitu, Yoongi tidak marah dan menerima semua perlakuan Jungkook mengingat posisinya sebagai seorang kakak. Lagi pula, ada Eunra yang selalu menemani Yoongi di kamar setiap kali Kwanjin memarahinya. Setidaknya, Yoongi masih punya malaikat di sisinya dan dia berjanji akan selalu menyayangi Jungkook agar adiknya mau bermain bersama.

Sayangnya, semua itu tidak berakhir dengan sempurna sebab Jungkook melakukan kesalahan fatal. Yoongi tidak pernah menyangka, Jungkook yang masih berusia delapan tahun sanggup melukai Eunra tanpa rasa bersalah sedikit pun. Ditambah lagi, Kwanjin bersaksi dan mengatakan jika semua kejadian ini hanyalah kecelakaan dan Jungkook dibebaskan karena masih di bawah umur. Seketika Yoongi merasa dunianya sudah hancur sebab sang malaikat sudah pergi. Semuanya berubah, keluarga kecil Min menjadi berantakan tanpa seorang wanita. Yoongi pun berubah. Dia yang awalnya begitu manis dan lemah lembut, kini menjadi dingin dan tertutup.

Tidak ingin melihat kesedihan di wajah anak bungsunya, Kwanjin memutuskan untuk mengirim Jungkook ke Jepang dan menyekolahkan anak itu di sana. Mungkin dengan tidak bertemu Jungkook, perasaan Yoongi akan sedikit membaik. Setidaknya, sampai waktu kembali menyatukan keduanya.

Satu hal yang tidak pernah Yoongi terima sampai sekarang adalah kenyataan jika Tuhan mengirimkan seorang iblis ke dalam keluarganya.

Serta menghancurkan segalanya.

T B C

Surabaya, 19 Mei 2021.
Love from Sia.

Love from Sia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reminder! Death ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang