|| Maze in The Mirror ||

124 60 381
                                    

[FANFICTION]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[FANFICTION]

Sejak tadi pagi, Yeonjun menyadari jika Mirae tampak tidak bersemangat sama sekali. Setelah sarapan bersama, sang adik pun langsung kembali ke kamar dan tidak keluar lagi sampai sekarang. Pemuda itu agaknya merasa khawatir karena tidak biasanya Mirae bersikap aneh seperti ini. Jadi setelah menyelesaikan tugas rumah, Yeonjun mendatangi kamar adiknya.

Sesampainya di sana, pintu kamar Mirae yang terbuka sedikit membuat Yeonjun tersenyum. Hal yang membuatnya yakin jika sang adik tidak akan terganggu. Dengan perlahan, Yeonjun mendorong pintu itu dan menemukan sang adik sedang duduk membelakanginya.

"Mirae~"

Panggilan bernada itu refleks membuat Mirae menoleh. Gadis itu tampak sedikit terkejut saat melihat sang kakak sedang berdiri di depan pintu kamarnya. "Jjunnie Oppa! Sejak kapan ada di sana?"

"Sejak tadi," jawab Yeonjun sambil menutup pintu. Lalu, berjalan mendekat ke arah Mirae. "Makanya, jangan melamun."

"Aku tidak melamun, kok. Jjunnie Oppa saja yang tidak mengetuk pintu."

Mendengar itu, Yeonjun terkekeh. "Baiklah, aku yang salah. Mianhae."

Pemuda itu mengalah. Dia tidak ingin memperpanjang masalah yang bisa saja membuat suasana hati sang adik semakin memburuk. Namun senyum Yeonjun mengembang saat melihat Mirae yang mengerucutkan bibirnya, tetapi sambil merentangkan tangan—pertanda minta dipeluk.

"Kenapa tidak keluar kamar, hm?"

"Bosaaan." Mirae merengek. Gadis itu menyembunyikan wajahnya di perut Yeonjun dan memeluknya erat. "Rae juga mau keluar rumah, tapi Appa dan Taetae Oppa melarang."

Yeonjun tersenyum. Apalagi saat merasakan kepala Mirae yang bergerak-gerak kecil di perutnya. Pemuda itu lantas mengusap kepala sang adik dengan lembut, mencoba memberikan afeksi yang menenangkan. "Taetae Hyung, 'kan, sedang ada kerja kelompok, Paman juga sedang ada pekerjaan. Jadi, kita tidak boleh mengganggu."

Masih sambil mengusap kepala sang adik, Yeonjun diam-diam memperhatikan meja belajar Mirae yang lumayan berantakan. Ada banyak sekali kertas dengan berbagai sketsa yang tidak bisa dikenali bentuknya. Selain itu, ada sebuah gambar yang tampak sedikit mengganggu pikiran Yeonjun. Apa, adiknya baik-baik saja?

"Rae."

"Iya?"

Yeonjun terdiam sejenak. "Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?"

Mendengar hal itu, Mirae refleks melepaskan pelukannya pada Yeonjun. Dia lantas menatap sang kakak dengan tatapan polos dan senyuman tipis. "Tidak ada, kok."

"Rae-ku tidak pandai berbohong," kata Yeonjun sambil tersenyum. Tangannya refleks terangkat, mengusap pipi yang lebih muda penuh kasih sayang. "Akhir-akhir ini, aku sering melihat Rae seperti kebingungan, bahkan sampai menghindariku dan Taetae Hyung. Ada apa? Rae bisa cerita padaku kalau tidak berani cerita pada Taetae Hyung."

Reminder! Death ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang