|| FREEZE: Introduction ||

171 101 119
                                    

[FANFICTION]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[FANFICTION]

Setelah menjadi sponsor terbesar dalam Olimpiade Paris 2015 di tengah-tengah krisis ekonomi global, Joseon Corporation mendapat banyak perhatian. Sejak perkembangan ekonomi Korea dimulai, salah satu perusahaan yang tetap bertahan di peringkat tertinggi adalah Joseon. Perwujudan inilah yang akhirnya berkembang di pasar internasional dan membuat Joseon dikenal sebagai salah satu perusahaan kelas dunia.

Joseon Corporation sendiri adalah perusahaan yang bergerak di segala bidang. Mulai dari elektronik, otomotif, produksi makanan, telekomunikasi, kilang minyak dan bahkan pendidikan. Perusahaan ini termasuk dalam konglomerat dunia. Mustahil bagi warga Korea bila tidak pernah mengenal dan melihat papan nama Joseon. Apalagi tentang Asosiasi Gabungan Akademi Joseon---salah satu sekolah paling bergengsi di Korea Selatan.

Berbicara tentang Asosiasi Gabungan Akademi Joseon, sistem penerimaan di sana sangatlah kompetitif. Anak-anak orang berkelas sekali pun tidak bisa sembarang diterima bahkan jika mereka sudah mendaftar sejak lahir. Namun sekali diterima, murid-murid itu bisa bersekolah mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi. Hebatnya lagi, sekolah ini juga menerima siswa-siswi berprestasi yang akan mendapat beasiswa penuh setiap tahunnya. Tak heran, banyak orang tua yang ingin mendaftarkan anak mereka di sekolah favorit ini.

Soobin menguap lebar-lebar setelah membaca salah satu artikel yang ditampilkan di halaman depan surat kabar lama. Tidak ada yang menarik bagi pemuda tinggi itu, semuanya hanya tentang beberapa media yang menyanjung-nyanjungkan Joseon dan semuanya terkesan melebih-lebihkan.

Bosan hanya berdiam diri di perpustakaan, Soobin melempar asal surat kabar itu ke meja dan memilih untuk mengambil tasnya. Sambil bersenandung, pemuda itu mengeluarkan kotak makan berwarna merah dan membuka tutupnya. Senyum simpul Soobin mengembang begitu melihat nasi goreng kimchi dengan beberapa potong udang tempura dan telur dadar gulung. Sambil menikmati makanannya, Soobin memperhatikan sekeliling.

Dari semua ruangan di Joseon, Soobin merasa perpustakaan di lantai empat gedung A ini adalah yang terunik. Ruangan yang agak temaram itu hampir dipenuhi oleh tumpukan-tumpukan buku yang hampir menguning. Sejak kebakaran, perpustakaan ini jarang dikunjungi oleh para siswa. Selain karena lokasinya yang jauh dan sedikit terpencil, rumor mengatakan jika ruangan ini berhantu. Beberapa saksi mata pun mengatakan sering melihat banyak penampakan di sekitar perpustakaan. Namun setelah satu bulan berlalu, Soobin sama sekali tidak pernah bertemu dengan makhluk-makhluk seperti itu sekali pun dia menetap sampai malam.

Lagi pula, ruangan itu sudah berubah sejak Choi Soobin memutuskan untuk membuat sebuah klub detektif kecil. Pemuda tinggi itu berinisiatif untuk menjadikan perpustakaan ini sebagai ruang kumpul Freeze---nama klub kecil mereka. Berhubung Soobin termasuk daftar anak-anak kesayangan guru, tidak sulit baginya untuk mendapatkan kunci ruangan dari kepala sekolah. Sampai akhirnya, ruangan bernuansa kelam itu kini menjadi daerah kekuasaannya.

Reminder! Death ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang