|| Suspicious ||

187 109 127
                                    

[FANFICTION]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[FANFICTION]

Beberapa Minggu lepas, Joseon High School dikejutkan dengan penemuan mayat yang mengenaskan di gudang belakang sekolah. Kabarnya, murid tersebut---Park Jisung---adalah salah satu murid berprestasi di sekolah. Tidak ada yang tahu alasan Jisung mengakhiri hidupnya sehingga pihak sekolah menganggapnya sebagai aksi bunuh diri.

Hebatnya, hampir semua orang percaya dengan anggapan itu dan kasus pun ditutup.

Hari ini pihak sekolah terpaksa mengadakan rapat dadakan guna membahas tentang ujian kelulusan. Akibatnya, banyak jadwal kelas yang terbengkalai. Kini, tingkat tigalah yang paling dikhawatirkan oleh para guru karena kelulusan mereka nanti yang akan berpengaruh terhadap reputasi sekolah.

Di lantai dua, seorang gadis berambut hitam sebahu tengah menikmati embusan angin yang menerpa wajahnya. Kedua tangannya mengerat pada pagar pembatas dengan mata terpejam. Sedetik kemudian, mata itu terbuka saat mendengar suara langkah yang mendekat.

"Wah, wah. Bukankah di sini adalah spot terbagus saat mengawasi targetmu?"

Gadis itu menoleh, menatap tak suka pada sosok laki-laki di sampingnya. Meski begitu, gadis itu hanya diam dan membuat yang ditatap merasa canggung.

"Kenapa?"

"Kau mengawasi mereka lagi?" Mendengar pertanyaan itu sontak membuat si laki-laki tersenyum kecil. "Harus berapa kali kubilang, berhenti mengawasi mereka, Choi."

Choi terkekeh sambil memutar posisi tubuhnya---bersandar pada pagar pembatas. "Aku tidak sengaja, kok. Hanya kebetulan lewat. Tapi, ada satu hal yang kudapatkan."

Si gadis mengernyit. "Apa?"

"Adiknya Yoongi Sunbae akan sekolah di sini."

"Lalu?"

Laki-laki itu tersenyum sinis. "Bukankah dia cocok untuk dijadikan target?"

Gadis itu hanya diam sambil mencerna semua ucapan Choi. "Kau gila, ya? Bahkan sebelum kau menyentuh adiknya, Yoongi Oppa pasti lebih dulu membunuhmu."

"Benarkah?" Choi menyeringai sembari mendekatkan wajahnya pada si gadis. "Asal kau tahu saja, Kim. Yoongi Sunbae pun memiliki keinginan untuk membunuh adiknya. Kau yakin dengan pemikiranmu itu, hm?"

Kim semakin menatap curiga. "Tahu darimana kau?"

"Jangan berpura-pura lupa. Aku dan kakakmu memiliki kemampuan yang sama."

"Coba katakan sekali lagi di depan Yeonjun Oppa. Aku mau lihat bagaimana reaksinya."

Mendadak, wajah Choi berubah masam. "Kau diam-diam benci padaku, ya? Lihat saja nanti, akan kuadukan kelakuanmu pada kakakku."

Kim tersenyum kecil. "Coba saja. Soobin Oppa pasti lebih membelaku."

"Sialan."

Kemudian, keduanya tertawa.

"Jadi, siapa yang kau curigai kali ini?" Choi kembali bersuara. Kini, keduanya sedang melihat-lihat lapangan yang tiba-tiba terlihat ramai. "Seingatku, Jisung tidak pernah memiliki masalah dengan orang lain, kecu---"

"Jangan lupa, dia memiliki hubungan yang buruk dengan kakak sepupunya."

"Ah, iya," gumam Choi. "Aku melupakan misi utama Reminder"

Kim masih memperhatikan lautan manusia di bawah. Entah kenapa, dirinya agak tertarik dengan beberapa orang yang menggunakan lambang kesehatan di kemeja mereka.

"Aku mencurigai klub kesehatan. Terutama Hueningkai."

"Begitu?" Choi menautkan kedua tangannya. "Sepertinya, kita tidak bisa bekerja sama kali ini. Mendadak aku mencurigai Kang Taehyun."

Kim mendadak menoleh. "Adik sepupumu?"

"Hei, wajahmu jangan seperti itu dong." Choi tertawa pelan saat melihat wajah Kim yang terkejut. "Yah, aku, 'kan, hanya berpendapat. Memangnya tidak boleh?"

"Kau yakin mencurigai adikmu?" tanya Kim pelan, takut membuat Choi tersinggung. "Maksudku, bagaimana bisa kau mencurigai saudaramu sendiri?"

Choi semakin terbahak. Namun, matanya mendadak terlihat dingin dan sinis.

"Ingat, Kim. Tidak ada yang bisa kau percaya di dunia ini selain Tuhan. Bahkan keluargamu sekali pun."

Kim terdiam, membenarkan apa yang dikatakan Choi. "Apa semenjak dia menjabat sebagai ketua klub, kau mulai mencurigainya?"

"Wah, kau tau darimana, Chagiya?" tanya Choi dengan manis, membuat si gadis mendelik tidak suka. "Tapi, pertanyaanmu tidak salah, sih. Sejak berteman dengan Huening, Taehyunie memang banyak berubah. Bukankah itu kebetulan yang aneh? Ah, aku lupa. Kalian bertiga sekelas, bukan?"

Kim mengangguk. "Kami sekelas bukan berarti dekat, Choi. Aku dan Taehyun hanya pernah sekali berada di dalam satu kelompok. Sedangkan dengan Huening, kami jarang berinteraksi. Kau tau sendiri, 'kan, bagaimana sikapku saat di kelas?"

"Tapi, kau bisa berteman dengan Renjun. Apa itu pengecualian?"

"Tidak juga," elak Kim tenang. "Kami dekat juga atas permintaan Taehyung Oppa. Tapi, sejak Yeonjun Oppa sekolah di sini, hubungan kami kembali sebatas teman sekelas."

"Tidak heran, sih. Kau dan Renjun itu sama. Sama-sama tak tersentuh."

Keduanya terdiam. Lagi-lagi, kembali mengawasi orang-orang yang sedang berseliweran di bawah. Sampai akhirnya, tatapan Choi bertemu dengan tatapan seseorang.

"Jujur, aku juga mencurigai Huening. Selain karena dia berteman dengan Taehyun-ie, anak itu terkadang bersikap aneh dan menakutkan." Choi menoleh, menikmati wajah gadis di sebelahnya. "Jadi, sudah tahu apa yang sedang kupikirkan, 'kan?"

Si gadis mengangguk, sudah tidak tertarik dengan obrolan mereka. Lagi pula, sepertinya rapat guru hampir selesai. Jadi, tanpa mengucapkan sepatah kata, Kim pun meninggalkan Choi.

"Mau kemana kau?" tanya Choi saat Kim berjalan melewatinya. "Hei! Jangan meninggalkanku seperti ini, Mirae!"

Tanpa mengindahkan teriakan Choi, Kim Mirae pun tetap berjalan melewati laki-laki itu. Langkahnya terkesan angkuh dan tatapan matanya terlihat dingin. Namun, saat langkahnya hampir mendekati tangga, teriakan Choi kembali menggema di gendang telinganya.

"Ya! Kim Mirae? Kau ini apa---"

Keduanya terdiam dengan pemandangan yang begitu mengerikan. Sialnya, beberapa orang mulai berdatangan dan memberikan tatapan mengintimidasi untuk keduanya.

"Oh My God."

T B C

Surabaya, 09 Juni 2021
Love From Sia.

Surabaya, 09 Juni 2021Love From Sia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reminder! Death ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang