Reffrain: Interrogation

154 111 112
                                    

[FANFICTION]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[FANFICTION]

"Aku, kan, ketua klub majalah dinding. Masa kalian tidak tahu?"

Mirae tidak terkejut karena dia memang sudah mengetahui hal tersebut. Lain cerita dengan Beomgyu yang tampak bingung.

"Sungguh? Aku benar-benar baru tahu," katanya, kemudian menatap Sanha. "Tapi, kenapa aku tidak pernah melihat Sunbae di rapat ketua klub? Padahal, aku selalu hadir untuk mewakilkan Jeno Sunbae."

Mendengar pertanyaan Beomgyu, Sanha hanya tersenyum tipis. "Aku memang tidak pernah hadir. Biasanya, yang hadir itu wakil atau sekretarisku."

"Ah, begitu."

Sebenarnya, Beomgyu sedikit merasa curiga dengan jawaban Sanha. Kemudian, dia menatap pemuda bertubuh tinggi itu dengan tatapan mengobservasi. Yang dibalas dengan ekspresi bingung dari Sanha.

"Kenapa?"

Beomgyu terdiam sejenak. "Apa Sunbae tidak merasa bersalah?"

"Kenapa aku harus merasa bersalah?"

Mendadak, Beomgyu merasa sedikit jengkel saat melihat Sanha yang bersikap menyebalkan. "Yah, karena Sunbae sudah menyebarkan informasi itu di majalah dinding."

Setelah mendengar ucapan Beomgyu, Sanha tiba-tiba menyunggingkan senyum. "Jadi, kalian mau menuduhku apa?"

"Kami sama sekali tidak bermaksud begitu, Sunbae," ucap Mirae tenang. "Aku hanya terpikir, kalau Sunbae tahu berita itu dari anggota klub majalah dinding, kenapa Sunbae tidak berusaha untuk menghentikannya?"

"Menghentikan apa?" Sekali lagi, Sanha tersenyum. "Asal kalian tahu, ya. Semua berita di majalah dinding itu sudah dipastikan kebenarannya. Belum lagi, sebelum dipublikasikan ada tahap---"

"Tunggu dulu." Beomgyu dan Sanha sama-sama terkejut saat Mirae tiba-tiba menyela. "Apa aku boleh bertanya sesuatu?"

Sanha menatap Mirae lekat-lekat, kemudian mengangguk pelan. "Katakan."

"Tadi Sunbae bilang, bahwa semua berita selalu dipastikan kebenarannya, kan?" Spontan, Sanha mengangguk. "Itu berarti, klub majalah dinding mempunyai sumber tepercaya, dong."

"Benar."

Kemudian, Mirae tersenyum tipis. "Siapa?"

"Siapa, ya? Aku lupa namanya." Sanha terlihat bingung---yang sedikit banyak membuat Mirae merasa kecewa. Meski begitu, pemuda tersebut tetap terlihat meyakinkan. "Yang aku ingat, wajahnya itu benar-benar tidak berekspresi. Kalau aku tidak salah, dia masih kelas sepuluh."

Mirae menoleh ke arah Beomgyu, seolah mengisyaratkan sesuatu. Paham maksud dari sang gadis, Beomgyu hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"Ngomong-ngomong, apa berita itu bisa dihapus?"

Reminder! Death ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang