|| Two Faces that I Hate ||

154 119 107
                                    

[FANFICTION]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[FANFICTION]

Malam ini, keluarga kecil Min sedang mengadakan makan malam bersama sebagai acara penyambutan Jungkook dari Jepang. Setelah lima tahun menempuh pendidikan menengah pertama di sana, akhirnya sang kepala keluarga memutuskan untuk menyekolahkan Jungkook di Korea. Sebenarnya, ada alasan khusus di balik kepulangan Jungkook. Selain karena rasa rindunya pada sang anak, Kwanjin juga ingin mendekatkan anak bergigi kelinci itu dengan Yoongi.

Mengesampingkan jika sebenarnya hal itu mustahil untuk dilakukan. Terutama karena Yoongi yang memang benar-benar menutup dirinya.

Bagi Yoongi, makan malam kali ini adalah yang terburuk. Pemuda itu pun tampak tak nafsu makan. Biasanya, Yoongi hanya makan malam sendirian di kamar atau paling tidak, ditemani oleh beberapa pelayan yang masih bekerja. Sesekali, anak itu akan berkunjung ke rumah Seokjin untuk bermain dan berakhir makan malam di sana. Itu pun jika Seokjin dan orang tuanya memaksa. Terkadang, jika Yoongi benar-benar malas untuk sekadar makan, anak itu akan mengalihkan perhatiannya pada setumpuk buku atau permainan online kesukaannya.

Tentu saja, makan malam atas dasar kekeluargaan seperti ini membuat Yoongi jadi merasa cepat bosan.

"Bagaimana perasaanmu saat kembali ke rumah ini, Kookie?"

Yoongi yang sedang memperhatikan makan malamnya seketika menengadah. Mendapati senyuman palsu Jungkook dengan mata bulatnya.

"Tentu saja senang, Appa," katanya ceria. "Yoongi Hyung juga tadi menyambut Kookie, lho."

Mendengar jawaban Jungkook, tentu saja membuat Yoongi tersenyum tipis. Ternyata selain pandai berpura-pura, anak itu juga pandai memanipulasi orang-orang di sekitarnya. Benar-benar licik.

"Jinjja?" Kwanjin tampak terkejut---sedikit tidak percaya dengan ucapan Jungkook. "Kukira, Yoongi akan mengusirmu lagi seperti waktu itu. Lalu, kau akan menangis sambil memelukku seperti dulu."

Lantas, keduanya tertawa. Kembali mengingat kejadian di masa lalu yang masih terekam jelas di otak. Lain cerita dengan Yoongi. Pemuda itu hanya menatap makanannya tanpa minat sambil bertopang dagu. Mencoba untuk menulikan telinganya sesaat.

"Ah, ya." Teringat sesuatu, lantas membuat Kwanjin langsung berhenti tertawa. Pandangannya berubah serius, memperhatikan kedua anaknya. "Mulai besok, Jungkook sudah bisa berangkat ke sekolah bersamamu, Yoongi-ya. Mulai besok juga, kalian akan diantar jemput oleh Lee Soojin."

Mendengar ucapan Ayahnya, membuat Yoongi langsung menatap mata cokelat itu. "Aku bisa berangkat sendiri, Appa. Biasanya juga seperti itu, 'kan? Lagi pula, aku bukan anak kecil yang harus diantar jemput."

Kwanjin terdiam. Ini kali pertamanya, Yoongi banyak bicara. Namun, sebelum dirinya melanjutkan obrolannya dengan sang anak, suara Jungkook yang teramat ceria mulai terdengar.

Reminder! Death ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang