|| Misunderstanding ||

158 101 122
                                    

[ FANFICTION ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ FANFICTION ]

Bagi sebagian orang, menjadi tersangka atas perbuatan yang tidak pernah kau lakukan mungkin terdengar menjengkelkan. Pengecualian untuk Kim Mirae dan Choi Beomgyu. Keduanya terlihat tenang, sama sekali tidak terintimidasi oleh tatapan sosok yang lebih tua. Lain cerita dengan Lee Haechan---sosok yang melaporkan keduanya---yang terus mencuri-curi pandang ke Mirae.

"Jadi, apa penjelasan kalian?"

Mirae memutar bola matanya, terlalu malas untuk mengeluarkan suara. Tatapan matanya pun terlihat dingin seperti tidak terima jika dirinya dituduh tanpa alasan yang jelas.

"Kami tidak melakukan apa pun, Ssaem." Choi Beomgyu akhirnya membuka suara. Ternyata, bosan juga berada di ruang detensi hampir setengah jam. "Aku dan Mirae hanya kebetulan lewat. Saat kami tiba, kami pun terkejut saat melihat Jeno Sunbae yang sudah tergeletak tak berdaya. Itu saja."

Sang guru menghela napasnya panjang, merasa lega karena kedua murid kesayangan guru di hadapannya ini tidak terlibat. Sebenarnya, pihak kepolisian sudah melarang Bae Joohyun---wakil kepala sekolah---untuk ikut dalam interogasi dadakan ini. Namun, atas permintaan langsung dari kepala sekolah, pihak kepolisian mau tidak mau menurutinya. "Lalu, Haechan? Bagaimana kronologi ceritanya?"

Sebelum menjawab, Lee Haechan diam-diam melirik takut pada Mirae, dan Beomgyu melihatnya. "S-sejujurnya, saya juga kurang tahu, Ssaem. Saat saya dan teman-teman akan ke kelas, Jeno sudah tergeletak di lantai dan berdarah. Lalu, saya juga melihat Mirae dan Beomgyu juga ada di lantai atas. J-jadi, saya pikir, mereka tahu."

Mendengar itu, Mirae diam-diam melirik tajam pada Haechan. Sedangkan sang polisi tampak berpikir sejenak. "Hanya itu? Apa tidak ada yang aneh sebelum kejadian?"

Haechan tampak berpikir sejenak. Sedetik kemudian, dia mengangguk. "Sebelum kejadian, sih, tidak ada yang aneh. Kalau tadi pagi ...."

Sang Polisi menatap Haechan serius. "Ada apa tadi pagi?"

"Tadi pagi, Jeno bilang kalau dia mendapat banyak surat di loker. Awalnya, saya pikir semua surat itu dari para penggemar. Anehnya, dari banyak surat yang Jeno bawa, dia bilang hanya satu yang ada di isinya."

"Maksudnya?" tanya Beomgyu.

"Aku juga tidak tahu keseluruhannya. Intinya, setelah membaca surat itu, ekspresi wajah Jeno berubah pucat."

Mendengar penjelasan Haechan, Mirae dan Beomgyu lantas berpandangan. Kemudian, Beomgyu kembali membuka mulutnya.

"Apa hubungan kalian baik-baik saja sebelumnya?" Sesaat Beomgyu terdiam sejenak saat matanya menangkap gelengan samar dari Mirae. "Ah, lupakan. Maksudku, apa Haechan Sunbae tahu, warna apa saja amplop yang diterima Jeno Sunbae?"

Reminder! Death ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang