|| Basketball ||

121 96 82
                                    

[FANFICTION]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[FANFICTION]

"Kenapa, sih, dari sekian banyaknya kelas di sekolah ini, harus kelas olahraga yang dipilih?"

Beomgyu terus menggerutu, agaknya merasa kesal dengan keadaan. Lebih tepatnya, sejak wali kelas mengatakan bahwa kelas kebudayaan akan diganti dengan kelas olahraga. Sepanjang perjalanan menuju ruang ganti pun, pemuda itu hampir menanyakan pertanyaan yang sama lebih dari tiga kali---dan tidak ada satu pun yang menanggapi.

"Kau ini." Eric akhirnya bersuara. "Sebegitu tidak sukanya, ya, dengan kelas olahraga?"

Bukannya menjawab, Beomgyu malah melempar pertanyaan balik. "Memangnya, hal-hal seperti itu penting?"

"Tentu saja penting," jawab Eric sambil melepas kemeja, menyisakan kaos putih polos yang membalut tubuhnya. "Olahraga itu, kan, bertujuan untuk menjaga kesehatan. Itu pun kalau kau memang benar-benar seorang manusia, sih."

Mendengar hal itu, Beomgyu menatap Eric dengan tajam. "Maksudmu, kau meragukanku sebagai manusia?"

"Aku tidak bermaksud begitu, kok." Eric tersenyum simpul. Sambil memakai kaos olahraganya, dia menatap Beomgyu yang tampak tidak bersemangat. "Ngomong-ngomong, aku jadi penasaran. Apa selama ini kau benar-benar tidak pernah mengikuti kelas olahraga?"

Beomgyu tidak langsung menjawab. Pemuda itu malah memainkan jari-jari tangannya. "Secara langsung memang tidak pernah. Sebagai gantinya Seochan Ssaem selalu memberiku tugas tertulis untuk melengkapi nilai."

Eric mengangguk-anggukan kepala, agaknya mengerti masalah Beomgyu. "Seochan Ssaem sangat mengerti keadaanmu karena kau salah satu anak didiknya, tapi Wooseok Ssaem tidak bisa dan tidak akan pernah sebaik itu. Jadi kalau kau tidak mau nilaimu mendadak jelek, lebih baik ikuti saja kelas ini sampai akhir."

"Sudah kuduga kau akan bilang seperti itu."

Beomgyu menghela napas panjang, lalu menunduk---menatap lantai yang dingin. Sementara Eric mendadak terlihat bingung saat menyadari Beomgyu yang murung. Tiba-tiba saja, pemuda bermarga Sohn itu teringat satu hal yang mungkin bisa menarik perhatian Beomgyu.

"Hari ini, kalau tidak salah, ada penilaian tentang materi bola basket."

"Materi bola basket, ya?" Beomgyu menopangkan kepalanya, antara malas dan tidak peduli. "Lalu?"

"Yah, itu artinya akan ada latihan pertandingan basket. Biasanya, sih, antar kelas. Bukankah kedengarannya menyenangkan?"

"Tidak juga."

Eric terdiam. Sepertinya Beomgyu memang benar-benar tidak ingin mengikuti kelas olahraga.

"Kau terlihat malas seperti ini, bukan karena tidak bisa bermain basket, 'kan?"

Mendengar pertanyaan seperti itu, Beomgyu hanya menatap Eric dalam diam untuk beberapa detik. "Aku bisa, tapi tidak terlalu. Memangnya, latihan nanti akan digabung dengan kelas berapa?"

Reminder! Death ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang