|| Jungkook's Talk ||

195 141 214
                                    

[FANFICTION]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[FANFICTION]

Malam ini, Min Yoongi berada di rumah. Hal yang sangat jarang terjadi karena dia selalu berada di luar rumah saat malam hari. Entah untuk mengerjakan tugas bersama Seokjin sekaligus menginap atau sekadar merenung di pinggir sungai han sampai bosan.

Setelah menyelesaikan tugas sekolahnya, Yoongi bergegas menuju ruang makan untuk mengisi perutnya. Seharusnya ini sudah masuk jam makan malam, tetapi Yoongi tidak melihat siapa pun duduk di sana. Hanya ada beberapa pelayan yang kian kemari---tidak ada ayahnya, juga Jungkook.

"Kenapa ruang makan sepi sekali?"

Yoongi yang sudah duduk nyaman di tempatnya bertanya saat seorang wanita menghampiri dan tersenyum kepadanya.

"Tuan Kwanjin sedang ada rapat dan sepertinya akan pulang agak malam," jawabnya lembut. "Sementara itu, Tuan Jungkook masih belum keluar dari kamarnya."

"Ah, begitu." Yoongi terdiam sejenak, lalu menatap sang wanita. "Jangan lupa ingatkan anak itu untuk makan malam, ya, Ahjumma. Aku tidak mau direpotkan saat dia sakit."

Lee Soorin---kepala asisten rumah tangga keluarga Min---yang mendengarnya mengangguk dan tersenyum. Kemudian, wanita berumur setengah abad itu mulai mengambilkan Yoongi makanan.

"Saya pamit dulu, Tuan. Masih ada beberapa keperluan yang harus saya selesaikan."

Yoongi mengangguk. "Jangan lupa pesanku tadi, ya, Ahjumma."

"Iya," katanya sambil menatap sang majikan. "Kalau begitu, selamat malam Tuan Yoongi."

Yoongi tersenyum tipis, mengiyakan ucapan Soorin dan membiarkan kepala asisten rumah tangganya itu pergi. Sementara itu, Jungkook yang baru keluar dari kamar merasa bingung saat seorang wanita menghampirinya.

"Ada apa, Ahjumma?"

"Sudah waktunya makan malam, Tuan," ucapnya lembut. "Tuan Yoongi juga meminta Tuan untuk segera pergi ke ruang makan karena tidak ingin direpotkan jika Tuan sakit."

Jungkook yang tadinya masih menggeliat langsung menegakkan tubuh saat mendengarkan kalimat panjang dari bibi pelayan. Seketika, ekspresinya berubah senang. "Apa Yoongi Hyung sungguh-sungguh berbicara seperti itu?"

"Iya, Tuan."

"Kalau begitu, aku akan segera ke sana. Terima kasih, ya, Ahjumma."

Tanpa menunggu balasan dari bibi pelayan, Jungkook pun berlari-lari kecil menuju ruang makan. Sesampainya di sana, senyumnya mengembang saat melihat Yoongi yang tampak asyik makan sendirian---seperti yang dikatakan bibi pelayan.

"Yoongi Hyung."

Panggilan bernada riang itu membuat Yoongi refleks menoleh dan menatap malas pada Jungkook yang mendekat. Meski memang dia yang meminta bibi pelayan untuk mengingatkan Jungkook, bukan berarti anak itu harus muncul beberapa detik setelahnya. Jadi, daripada membuat Jungkook terus berbicara tanpa henti, Yoongi memilih untuk mengabaikan panggilan itu dan memasang wajah yang datar.

Reminder! Death ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang