|| Who Are You? ||

145 99 171
                                    

[FANFICTION]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[FANFICTION]

Beomgyu tidak bisa menahan senyumnya setelah menyelesaikan hukuman dari Park Chaejun---salah satu guru penjaga di ruang detensi. Rasanya puas sekali mengerjai Na Jaemin yang angkuh dan menyebalkan itu. Meski Beomgyu memang tidak dekat dengan kakaknya, pemuda itu tetap tidak suka saat mendengar Jaemin terus menjelek-jelekkan Soobin di hadapannya.

Lagi pula, salah Jaemin juga karena sudah membangkitkan sisi jahil dari dalam diri Beomgyu.

Pemuda itu mulai membayangkan kembali raut wajah Jaemin yang super kesal dan ekspresi pasrah dari guru detensi saat menghadapinya tadi. Ternyata, hal tersebut berhasil membuatnya merasa lapar. Saat melihat jam digital yang berada di koridor, Beomgyu mempercepat langkahnya menuju kantin. Namun, urung saat melihat Mirae yang berjalan mendekat.

"Lho, Kim?"

Mirae menengadah begitu menyadari jika Beomgyu sedang berdiri di anak tangga pertama. Ekspresinya berubah ketika melihat banyak luka lebam di wajah Beomgyu. Gadis itu mematung di tempat. Tahu-tahu saja, suara tawa Beomgyu sudah memenuhi kepalanya.

"Ya ampun, Kim! Kau mau mengunjungiku di ruang detensi, ya?" tanyanya berbinar saat melihat Mirae yang membawa tas bekal. "Seharusnya, kau tidak perlu---"

Ucapan Beomgyu terputus saat Mirae menarik tangannya dengan tidak santai. Pemuda itu sedikit bingung saat menyadari bahwa Mirae membawanya ke taman belakang sekolah---salah satu tempat favorit keduanya ketika berada di sekolah. Kemudian tanpa banyak bicara, keduanya duduk di salah satu bangku kosong di sana.

Kini, keduanya duduk saling berhadapan. Mirae langsung membuka tas bekalnya dan mengeluarkan sebuah kotak, lalu mengambil sebuah handuk kecil dan sekantung plastik yang berisi es batu. Dengan telaten, tangan gadis itu memasukkan beberapa es batu ke dalam handuk dan membalutnya.

"Akh!"

Beomgyu mengerang kesakitan saat rasa dingin menyentuh permukaan kulitnya yang lebam. Dia mengurungkan niatnya untuk protes begitu melihat wajah Mirae yang kurang bersahabat. Alhasil, pemuda itu hanya meringis pelan ketika Mirae semakin menempelkan handuk dingin itu di kulitnya.

"Kau berkelahi lagi?" Beomgyu mengangguk pelan. "Dengan siapa?"

"Na Jaemin."

Mirae yang mendengarnya mengerutkan dahi. "Kenapa?"

Bukannya menjawab, Beomgyu malah memperhatikan wajah Mirae yang begitu dekat dengannya. Meski ekspresi gadis itu tetap datar, kedua tangannya tetap telaten membersihkan luka-luka di wajah Beomgyu. Tiba-tiba, senyum simpul pemuda itu mengembang---membuat Mirae mengerutkan kening.

Reminder! Death ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang