"Hahaha..Gue kira lo gak bakal datang, ternayta lo semua punya nyali juga"
"Lo kira kita takut"
"Mana ketua kalian yang pengecut itu?"
"Dia gak akan datang bos, ketua mereka itu udah K.O"
"Hahahaha..."Tawa anak TANDER
Suara ribut deruman motor dan mobil menyatu memecah pendengaran pada malam hari ini, tepatnya di sebuah area balap atau di kenal dengan sirkuit. Suasana yang sangat mencengkam itu mengiringi perdebatan antara GENG VAGOS dan GENG TANDER. Amarah anak VAGOS tidak dapat di bendung lagi, mereka sangat marah karena ketua mereka dan VAGOS di hina seperti itu.
Sesaat setelah perdebatan itu suasana semakin tegang, tiba tiba susana yang ribut menjadi diam dan sunyi akibat kedatangan beberapa mobil ke area balapan tersebut dan yang paling mencolok adalah mobil yang tidak asing lagi bagi mereka yaitu mobil berkelas atas LAMBORGHINI AVENTADOR dan ada 4 mobil pengiring yaitu BENTLY BENTAYGA berwarna hitam. Tiba tiba saja suasana menjadi sangat tegang dan sekaligus kaget dengan kemunculan seseorang yang misterius menggunakan pakaian serba hitam serta memakai masker yang tertutup dan hanya menyisakan mata yang terlihat, seseorang itu turun dari sebuah monil dengan beberapa orang di sampingnya.
"Lo kalau mau menghina orang sadar diri"
"Maksud lo apa? Siapa lo ikut campur urusan gue?"
"Lo Cuma menang karena ide sampah lo itu"
"Gak usah banyak bacot, gue tantang lo buat balapan sama gue malam ini sekarang"
"Oke. GUE TERIMA"
Setelah sampai di arena balap, semua orang kelihatan bingung karena sosok misterius ini sedang tidak mengendarai motor nya. Lalu tiba tiba ada seseorang dari arah belakang membawa sebuah motor yang kelihatan dari model nya itu adalah motor keluaran terbaru saat ini, ia menyandarkan tubuhnya pada body motor yang akan dipakai untuk membelah jalanan kali ini.
"Gue harap lo udah siapin nyali untuk siap siap kalah" Kata Vano dengan sombongnya.
"We will see later"
Kini Vano dan sosok misterius itu menempati posisi masing masing. Bendera tanda balapan akan dimulai telah di jatuhkan tandanya balapan di mulai, keduanya melaju dengan cepat dan saling menjatuhkan untuk bisa memenangkan balapan pada malam ini.
Namun ternyata yang memenangkan balapan ini adalah sosok misterius itu, yang wajahnya tidak di kenali oleh semua orang yang ada di situ. Tetapi suaranya tidak asing bagi anggota VAGOS dan VANO, mereka pernah mendengar bahkan suara itu tidak familiar bagi mereka. Siapakah sebenarnya sosok misterius itu?
***
Setelah kejadian di arena balap tadi semua anggota VAGOS mereasa lega dan senang tapi mereka juga masih penasaran siapakah sosok misterius itu. Tanpa basa basi mereka semua langsung menghampiri dan menghadangnya untuk pergi.
"Tunggu, lo sebenarnya siapa?" Tanya Kevin angkat bicara.
"Ada masalah apa lo sama Vano, sampai lo belain kita" Sambung Emil.
"Udah tanggung jawab gue" Jawabnya dengan santai menatap tajam kearah mereka.
Semua anggota VAGOS saling tatap satu sama laiannya, mereka merasa ada yang aneh dengan sosok misterius ini mereka tidak kenal namun dia bilang udah tanggung jawab dia, berarti sosok misterius ini punya tanggung jawab terhadap VAGOS? Mungkin dugaan mereka benar dia adalah orang yang selama ini mereka tunggu. Namun semua hening tidak ada yang mau angkat bicara. Dan tibba tiba saja Kevin yang sangat penasaran menarik masker yang digunakan oleh sosok misterius itu, betapa kagetnya mereka semua mengetahui fakta bahwa memang benar dia adalah orang yang selama ini mereka tunggu.
"Apa apaan lo buka masker gue" Kata sosok misterius itu.
"HUH, udah gue duga lo pasti nathan" ujar Kevin sambil menghela nafas pelan.
"HA? Demi apa, pak ketua?"
"Beneran ini pak ketua?" Tanya Devian.
"Gimana lo bisa tahu?" Tanya nathan yang penasaran karena Kevin bisa dengan mudah mengetahui bahwa itu adalah dia.
"Yaelah nat, gue sama elo itu udah barengan terus dari brojol sampe sekarang.Dan yang punya tatapan tajam kayak elang itu Cuma elo doang." Jelas Kevin.
"Gimana markas?"
"Aman, masih yang lama. Kita udah lama nungguin lo balik."
"Cabut" Perintah Nathan kepada anak VAGOS.
Namun anak VAGOS kelihatan keingungan cabut dalam artian apa mereka tidak tahu, tapi akhirnya kevin si sang wakil sangat peka dengan apa yang di maksud oleh nathan. Cabut dalam artian nathan itu adalah menuju MARKAS, ya MARKAS THE VAGOS.
Setelah beberapa menit mereka menjelajahi jalanan akhirnya mereka telah sampai di depan gerbang seuah markas yang tidak layal di anggap markas karena tepatnya itu melebihi sebuah rumah mewah. Ya memang sebuah rumah mewah yang bertema dark ini dipilih oleh nathan untuk di jadikan markas THE VAGOS.
Dari luar memang bukan seperti markas pada umum nya, namun jika masuk ke dalam isinya sangat lengkap mulai dari beberapa kamar untuk Nathan,anggota inti dan anggota lainnya, juga di lengkapi dengan ruang tamu, ruang untuk rapat, ruang game, ruang persenjataan, kamar mandi serta yang lainnya.
Dan di sinilah mereka, tepat di depan pintu markas VAGOS. Awalnya markas yang terlihat tenang menjadi tegang dan sangat terasa aura yang tidak enak, semua anggota di dalam markas langsung bberdiri tegak ketika pintu tersebut terbuka dengan ekspresi kaget dan ada juga anggota lain yang kebingungan karena memang anggota VAGOS menambah anggota mereka yang sekarang berjumlah 300 lebih orang.
"Vin, gue kok merasa aura gak enak gitu ya" Tanya Devian samil menyenggol lengan Kevin.
"Sama gue juga" Jawab Kevin.
"Apalagi gue, ketika ada nathan di sini markas jadi beda ya suasananya." Sambung Emil sambil berbisik.
Bukan hanya anggota yang di dalam markas saja yang merasakan aura yang tidak enak itu, para anggota inti termasuk Kevin yang jaatannya sebagai wakil VAGOS aja juga sangat merasakan itu.
"Pak ketua selamat datang kembali di markas" Sambut anak VAGOS.
"Hm.. Ada tamahan anggota?" Tanya Nathan.
"Iya, gue yang nambahin. Gak masalah kan ?" Katan Kevin.
"No."
"Welcome" Ucap Kevin samil memberikan Jaket dan kalung kebanggaan VAGOS itu adalah tanda seagai pemimpin VAGOS.
"Gimana keadaan markas?" Tanya Nathan sambil melangkah menuju kursi.
"Sepi setelah gak ada lo" Jawab Kevin juga duduk mengikuti Nathan duduk dan anggota lainnya pun juga sama duduk di tempat masing masing.
"Iya sepi pak ketua" Kata anggota VAGOS
"Kita war cuma gitu gitu doang, ga seseru pas ada lo."
"Eh tunggu tunggu, gue masih bingung gimana lo bisa tahu kita di sirkuit? dan kapan lo semuh?" Tanya Kevin yang sudah terlanjur kepo.
"Gue masih punya tanggung jawab"
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen FictionNathaniel Gio Alvaro, seorang cowok yang semua orang menganggap dirinya sempurna. Tampan, pintar, ketua geng motor, pentolan SMA ALVA INTERNATIONAL SCHOOL, kaya sudah jelas karena dia anak dari Darrel Alvaro Miller dan Renata felicia Wesley pemilik...