Hello...
Kembali lagi bersama author...Sedikit mau curhat nih, udah lama gak Update cerita Nathan nih. Sebelumnya maaf banget ya buat readers tersayang. Udah gak up, dan ini baru sempet. Sorry banget..
Tapi aku harap kalian tetap setia ya, stay tune. Thank you so much udah mau ngikutin author sampai ke titik sekarang. ❤❤💃
***
***
Di tempat yang sepi ini, Nathan hanya seorang diri. Ia menatap langit sembari mengingat kejadian barusan yang terjadi karena dirinya. Mengapa emosi begitu mudah menguasai dirinya? Mengapa ia bisa hilang kendali? Dan mengapa sampai Kevin yang harus menjadi amukan olehnya?
"Gue ngerti posisi lo. Tapi jangan kayak gini di depan anggota" Kata Kevin yang muncul dari balik pintu roftoop markas tersebut.
Nathan menoleh ke arah belakang, hanya sekilas. Setelah itu ia kembali memfokuskan pandangan ke depan. Kevin yang mengerti dan paham langsung menghampiri manusia batu dan keras kepala satu ini. Cowok itu duduk di pinggir bersama dengan Nathan di sampingnya.
"Gue salah Vin. Gue terlalu bodoh buat ambil tindakan"
"Nat. Gak ada yang bilang lo kayak gitu. Lo bukan salah, tapi ini emang udah jalan nya"
Kevin menatap ke arah Nathan sambil menjelaskan semuanya "Lo berhak memilih siapapun yang menjadi pilihan lo. Dan Natasha, cewek itu pilihan lo, biar gimana pun musuh di luar sana tahu itu semua, lo jangan mau kepancing. Emosi bakal merubah semuanya jadi hancur. Jangan pernah gunakan itu sebagai pemuas kemarahan lo. Sekarang Natasha udah jadi queen kita, dia satu-satunya cewek yang ada di lingkungan bahaya dan kita pasti tau itu. Gimana pun kedepannya, gue mohon, jangan pernah menggunakan emosi. Gue yakin Natasha gak bakal suka lo kayak gitu"
"Gue salah Vin. Gue gagal" Potong Nathan.
"No, ini baru awalnya Nat. Baru permulaan, lo mau nyerah? Saran gue jangan. Gue yakin lo pasti bisa melindungi Natasha, gue yakin itu"
"Lo. Gue. Dan Vagos, bakal berusaha bersama Nat, buat tetap menjaga dan melindungi Natasha. Kita satu Nat, kita keluarga. Lo sendiri yang bilang ini sama gue"
Mendengar penjelasan panjang lebar yang di sampaikan oleh Kevin, membuat Nathan sedikit lebih tenang dan kini emosi di dalam dirinya mulai mereda. Ternyata memang benar ya, yang di katakan oleh Vagos, bahwa penengah masalah itu memang Kevin yang bisa. Dan itu terbukti sekarang.
"Thanks, and sorry. Gue kelewatan tadi" Ucap Nathan sambil mengacungkan genggaman tangan ke arah Kevin.
"It's okay. Gue ngerti posisi lo" Balas Kevin. Cowok itu juga membalas kepalan tangan dari Nathan. Mereka menyatukan keduanya, seperti tos atau High Five
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Novela JuvenilNathaniel Gio Alvaro, seorang cowok yang semua orang menganggap dirinya sempurna. Tampan, pintar, ketua geng motor, pentolan SMA ALVA INTERNATIONAL SCHOOL, kaya sudah jelas karena dia anak dari Darrel Alvaro Miller dan Renata felicia Wesley pemilik...