CHAPTER 3

2K 192 22
                                    

Happy Reading semua

Jangan lupa untuk memerikan VOTE ya dan KOMENTAR ya

Salam Manis dari Penulis🥰

***

Malam ini para anak Vagos sedang berkumpul di markas Vagos,semua anggota memang sudah biasanya setiap malam selalu ngumpul seperti ini. Ada yang sedang bermain game, ada juga yang sedang bermain gitar sambil bernyanyi dan untuk para inti Vagos seperti biasa mereka sedang berada di ruangan rapat, mereka membahas masalah tentang Vagos dan juga Tander.

"Vano dan anak Tander selama ini beranggapan kalau lo udah meninggal setelah kejadian 1 tahun yang lalu nat" Kata Kevin.

"Iya nat, mereka kira lo udah meninggal. Jujur gue sama anak anak yang lain juga beranggapan begitu sampai kemarin malam lo datang dan kembali sumpah itu buat gue kaget banget." Samung Devian.

"Urusan gue belum selesai"

"Devian barusan dapat info kalau Vano dan Tander masih mencari keberadaan lo, bahkan Vano juga menggunakan kekuasaan Bokapnya buat cari tahu keberadaan lo." Ujar Emil sambil duduk dan menatap ke arah Nathan.

Tiba tiba

"Brakk"

Suara pintu markas utama terbuka dan mengagetkan para penghuni yang ada di dalamnya, sontak saja mereka kaget melihat ada anyak orang yang menggunakan baju serba hitam itu lebih tepatnya mereka adalah bodyguardnya Nathan.

"Maaf pak ketua, di depan ada bodyguard mereka masuk lewat pintu utama." Lapor salah satu anggota Vagos kepada Nathan.

Ketika itu juga Nathan langsung menemui mereka yang mengganggu ketenangan malam ini, Nathan memang paling benci jika harus di kawal seperti ini. Tapi Nathan tidak mau juga mengecewakan dan membuat orang tua nya sedih dan khawatir lagi, sudah pasti itu memang suruhan mommy dan daddy nya.

"Apa?" Tanya Nathan dengan mengarahkan tatapan elang kepada para bodyguard itu.

"Maaf tuan muda, kami di perintahkan untuk menjemput tuan muda pulang." Jawab salah satu pengawal itu dan sedikit menunduk.

"Keluar!!"

"Tapi tuan mu--"

"Gue masih ada urusan, kalian tunggu di luar atau gue sama sekali gak akan pulang. Paham?" Ujar Nathan dengan penuh penekanan. Saat itu juga para bodyguard tersebut segera ke luar dari markas karena mereka sangat paham jika Nathan sudah memberikan penekanan dalam berbicara.

"Gue males di kawal gini"

"Tante Renata dan Om Darrel itu khawatir sama lo, jangan di ambil pusing." Kata Kevin sambil menepuk bahu Nathan pelan agar Nathan isa sedikit tenang.

"Gimana kalau kita jelajahi jalanan malam ini buat ngerayain kembalinya lo sebagai ketua Vagos?" Tanya Devian.

"Atau kita party ke tempat biasa?" Sambung Emil.

"Boleh juga tu, gue setuju." Jawab Kevin.

"Iya kami juga setuju aja pak ketua, gimana?" Sambung anak Vagos lainnya sambil berteriak.

Bukannya menjawab pertanyaan Emil, Devian dan Anggota lainnya Nathan justru malah membuka ponsel miliknya dan berdiri sambil mengambil kunci motor dan bergegas untuk pergi.

"Gue cabut"

"Yaelah bos, baru aja mau ngajak senang senang ini" Keluh Emil.

"Iya ni main cabut aja pak ketua." Kata anggota Vagos juga merasa kecewa.

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang