CHAPTER 25

914 75 12
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Jika kamu adalah rumah. Maka biarkan kami semua menjadi pagar serta tembok tinggi yang kokoh dan kuat. Agar bisa tetap melindungi sesuatu di dalamnya." 

-Anggota Vagos-

***

"Ha? Tembok kak? Maksudnya gimana kak, kok kakak jadi tembok?" Tanya Natasha dengan polosnya. Gadis itu masih belum mengerti.

"Maksudnya itu gini, queen itu adalah rumah. Biarkan kami jadi tembok dan pagar untuk rumah tersebut. Biarkan kami menjadi tembok yang kokoh dan kuat agar rumah di dalamnya tetap berdiri dengan sempurna. Ibaratnya seperti itulah kami menjaga Queen" Jelas Devian dengan lembut.

"Aaaaa.. Kakak-kakak semua so sweet. Aku besyukur banget bisa ketemu sama kakak-kakak semua yang udah baik banget sama aku. Padahal aku orang asing"

"Gak ada yang bilang lo orang asing Tasha"

"Lo itu Queen kami. RATUNYA VAGOS"

"Lo keluarga kami"

"Iya Queen. Jangan bilang orang asing lagi. Kami bahagia dan bangga bisa punya Queen"

"Apalagi cantik dan baik hati"

OMO. Sungguh? Ini beneran? Benar-benar sungguh kehabisan kata-kata. Natasha, gadis itu merasa bersukur bisa bertemu dengan orang sebaik dan seperhatian mereka. Vagos. Walaupun sangat mendadak sekali, tetapi seluruh anggota itu sangat ingin melindungi dan menjaga dirinya.

"Aaaa... kakak-kakak semua so sweet. Baik banget sam aku, padahal aku baru di Vagos, aku orang asi--"

"Sha. Stop bilang diri lo orang asing. Atau gue marah" Potong Nathan sambil menatap ke arah gadisnya.

"Tasha. Lo itu RATUNYA VAGOS. BUKAN ORANG ASING"

"Iya, bener kata pak ketua sama pak wakil. Queen kami tetap Tasha. Bukan orang asing. Tapi melainkan keluarga Vagos juga"

"Queen Vagos. Lo orang nya"

"Lo tahtah tertingginya"

"Dan lo PEMILIK HATI PEMIMPINNYA" Ceplos Devian.

"ASIKK.. PEMILIK HATI GAK TU?"

"SLEBEW..."

Setelah mengucapkan itu, seketika suasana langsung mencair. Para anggota lainnya tersenyum dan ada juga yang seperti sedang menahan tawa. Devian ada-ada saja ya, nanti di amuk si singa ngadu nya sama si elang. Nanti barulah perdebatan antara si singa vs elang di mulai.

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang