CHAPTER 7

1.5K 139 3
                                    

"Titit..titit..titit.."

"Annyeonghaseyo Jeoneun Bangtan Sonyeondan Hwanggeum Maknae Jeon Jungkook Imnida"

Begitu lah alarm yang berbunyi di meja seorang gadis yang sedang tidur itu, kalian semua pasti udah tahu lah ya sama alarm yang di atas, memang tidak asing lagi bagi penggemar Kpop. Natasha memang sangat penggemar Kpop, ia seorang fangirl dari BTS memang kpop zaman sekarang sudah semakin di depan bund. Jangankan Natasha author yang membuat kisah hidup aku ini juga seorang fangirl loh, dia juga fans banget sama BTS kami sama sama fans deh, sering nonton bareng , sering menghalu sama ghibahin bias juga. Upss keceplosan author maaf. Nanti dia ngambek guys gak mau buat cerita aku jadi happy ending.

Oke skip...

Setelah alarm itu berbunyi gadis yang masih di tempat tidur itu segera mungkin untuk bangun, meskipun jam masih menunjukkan pukul 04.00 subuh. Ia harus bangun lebih awal untuk membereskan pekerjaan rumah dan menyiapkan sarapan. Ia tidak pernah mengeluh, bahkan ia masih bersyukur mempunyai ayah yang benar benar sayang dan tulus kepadanya.

Akhirnya Natasha selesai menyiapkan sarapan, ia langsung segera bersiap untuk ke sekolah. Dan seperti biasa setelah merapikan seragam dan juga rambutnya Natasha tak lupa untuk berpamitan kepada 'oppa korea' yang ada di kamarnya, memang gadis itu akan selalu berpamitan dengan patung bergambarkan wajah idol kpop kesukaannya yaitu Jungkook dari BTS. Siapa yang tidak mengenal cowok itu kan. Natasha melihat ke arah cermin dan melirik sekilas ke arah tulisan yang ada di yang bertuliskan "Tersenyumanlah pada rintangan, karena itu adalah jembatan."

Meskpin semalam adalah hari yang buruk karena kakak dan ibu tirinya, tetapi tidak dengan hari ini. Hari esoknya kita masih bisa mengukir senyum bukan?

"Pagi anak ayah" Sapa Berlan ayah Natasha.

"Pagi ayah"

"Tasha mau sarapan apa? Biar mama ambilkan" Tawar Rosa.

"Gak usah ma, aku sarapan di sekolah aja nanti.' Jawab Natasha.

"Oh, ya sudah. Gimana kalau kamu berangkat bareng sama Safirah aja, ya kan safi?" Ujar Rosa sambil tersenyum ke arah Safirah seperti sedang memberikan kode kepada seseorang.

"Iya, gak masalah kok ma. Bareng gue aja nanti." Balas Safirah.

Natasha yang mendengar jawaban Safirah dan sikap mamanya yang kelihatan sedikit aneh, membuatnya bertanya tanya apakah semua ini hanya sandiwara?. Tak seperti biasa mereka bersikap seperti ini kepadanya.

Namun tiba tiba sebuah notifikasi berbunyi dari ponsel milik Natasha, ia melihat ada sebuah pesan dari nomor yang tidak di kenal.

Ting!

0218789xxxxx
Online

▪️Gw jmpt.

Ini siapa ya?✔✔

▪️Nathan.

Eh, kak Nathan.
Mm... gak usah jemput kak.
Soalnya aku berangkat bareng kak Safirah.✔✔

▪️Gw mksa!

Jangan kak.
Aku gak papa kok,
bareng kak Safirah aja.✔✔

Sayang sekali pesan itu hanya di lihat oleh sang penerima, Natasha takut nanti kakak kelasnya itu akan nekat menjemput dirinya, itu akan menimbulkan permasalahan baru nanti.

Akhirnya ia memutuskan untuk segera cepat cepat masuk ke dalam mobil Safirah, agar menghindar dari kakak kelasnya itu.

***

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang