Kini mereka telah sampai di tempat biasa para anggota Vagos ngumpul,roftoop adalah salah satu markas mereka tepatnya di sekolah. Saat semua sampai mereka segera duduk di kursi biasa, sedangkan Nathan dan Natasha masih berdiri.
Nathan menatap gadis itu sangat ketakutan dan juga menunduk, ia tidak suka apa yang Natasha lakukan sekarang, dengan pelan dan penuh kelembuatan Nathan meraih dagu gadis tersebut sehingga kini gadis tersebut bisa bertatapan langsung dengannya.
"It's okay, lo sekarang Queen gue."
"Tapi kenapa harus aku kak, kalau masalah tadi malam kan aku udah minta maaf dan aku udah obatin juga."
"No, gue mau lo jadi Queen gue!"
"Tapi--"
"Gue gak terima penolakan!"
"Kak aku gak bi--"
"Ini mernyataan bukan pertanyaan!"
"Paham, hm?"
Kata Nathan dengan memegang bahu gadis yang ada di hadapannya ini sambil mengangkat sebelah alisnya itu. Yang membuat siapa saja pasti akan kagum dan terpesona akan ketampanan cowok ini. Senyum Nathan terukir indah dan sangat manis saat setelah Natasha sedikit menganggukan kepalanya, yang berarti dia setuju. Meskipun di dalam hati kecilnya dia masih takut dan kaget.
Suasana di ruangan itu masih sunyi dan tenang, namun tiba tiba saja ribut akibat teriakan Devian memenuhi ruangan itu.
"Aaahhhh, demi apa? Woi demi apa kita punya Queen?"
"Kita beneran punya Queen?"
"Iya goblok, lo gak dengar tadi apa kata Nathan"
"Queen Vagos?"
"Iya"
"Wooooooo"
"Asikkkk"
"Gue kira tadi gue halusinasi" Ucap Devian.
"Ternyata beneran. Gila ini harus trending di sosmed."
Teriak beberapa anggota Vagos lainnya, ini hanya beberapa saja yang berada di sekolah utama. Sedangkan yang lainnya anggota Vagos masih ada di beberapa sekolah, mereka belum sepenuhnya ngumpul.
Akhirnya Nathan memutuskan untuk memberikan pengumuman agar semua anggota Vagos ngumpul nanti malam di markas tanpa pengecualian. Karena ini sangat penting, ya malam ini akan di umumkan secara resmi di Markas Utama Vagos tentang Queen Vagos.
"Vin, kasih pengumuman. Semua." Ujar Nathan.
"Siap Pak Ketua"
Kevin menjawab dengan lantang dan tegas, ya kevin memang sudah mengerti apa yang di maksud oleh sang ketua mereka. Dengan secepat mungkin Kevin mengirim pesan di grup mereka untuk acara nanti malam.
***
Sekarang tepat pukul 21.00 markas Vagos sudah di penuhi oleh para anggota, kini markas yang biasanya tidak seramai ini memiliki kesan tersendiri bagi mereka. Tak jarang mereka berkumpul seperti ini, selain ada acara dan rapat penting. Para anggota Vagos satu persatu mulai bertanya pasalnya mereka kebingungan karena tiba tiba ada acara mendadak dan sangat penting pasalnya semua anggota Vagos yang dari sekolah lain juga ikut berkumpul.
Saat mereka semua sedang mengobrol satu sama lain, tiba tiba saja pintu markas terbuka dan mengagetkan semua penghuni di dalamnya. Bukan karena kedatangan anggota inti namun mereka semua kaget melihat seseorang yang berada di samping Nathan, sang ketua menggandeng tangan cewek tersebut. Seorang Nathan leader Vagos yang mereka kenal selama bertahun tahun itu tidak pernah mau berurusan sama yang namanya Cewek tetapi kali ini berbeda, sangat berbeda.
Tiba tiba Nathan berhenti melangkah, dan melihat sekitar sambil memberikan kode kebanggaan nya yang membuat semua yang ada disana memberhentikan aktivitas mereka dan fokus kepada sumber suara.
"Ehemm" Ucap Nathan.
Nathan memberi kode kepada semuanya, sambil menarik tangan gadis yang ada di sampingnya itu untuk ikut ke atas.
"Gue mau kalian semua tau, mulai sekarang Natasha Revalia Chesa adalah Queen of Vagos. Tugas kalian melindunginya." Suara bass laki laki itu memenuhi seluruh ruang di markas.
"Jika Nathan ada di samping Natasha kalian tinggal mengawasi dari jauh, mulai sekarang Natasha Queen of Vagos berarti dia juga termasuk bagian dari Vagos. Dia termasuk keluarga kita." Sambung Emil menjelaskan kepada anggota lain karena mereka kurang paham yang di ucapkan oleh Nathan si es kutub.
Perkataan Nathan dan Emil di respon oleh para anggota lainnya, mereka mengerti dengan semua maksud itu. Mereka juga bahagia memilki Queen dan juga akan sangat menjaganya, terlebih lagi Natasha adalah salah satu cewek di antara mereka semua.
"Weeh Pak ketua, Buk ketuanya bening banget"
"Cantik pak"
"Bidadari ini mah"
"Kenalan dong sama kita"
"Queen kita ni"
"Iya wee Queen Vagos"
"Setelah sekian lama ada Queen juga Vagos"
"Salam kenal buk ketua."
Begitulah kekonyolan para anggota Vagos jika sudah berkumpul seperti ini. Natasha yang di puji dan di bicarakan seperti itu tampak malu, dan pipinya mulai memerah, ia dengan segera membalas sapaan anggota lain dengan tersenyum dan sambil memperkenalkan dirinya. Namun hal itu tidak disukai oleh Nathan.
"Hai semuanya aku Natasha, senang bisa kenal kalian semua" Kata Natasha sambil mengukir senyum yang manis kepada semua anggota Vagos.
"Aaa,, meleleh gue"
"Cantik buk ketua"
"Manis banget"
"Babyy,..." Teriak Devian. Memang si anak satu ini kelakuannya.
"Diamm!" Suara itu berasal dari Nathan, ia tidak suka jika ada yang begini pada Natasha. Langsung saja semua yang tadinya ribut seketika terdiam.
"Nikmati acara. Gue ada urusan"
"Nah loh pawangnya ngamuk, lo sih dev." Kata Emil.
"Si Nathan posesif, bentar lagi bucin ni dia." Sambungnya.
"Natasha dalam masalah besar" Ujar Kevin tiba tiba yang membuat semua orang menoleh ke arahnya.
"Sebaiknya, kita cepat bahas masalah ini sama Nathan." Sambung Kevin sambil menghelah nafas panjang.
***
Sorry part kali ini pendek, hanya 800 kata aja.
and next part bakal panjang kok.
thank you yang udah ninggalin jejak...
jangan lupa ya vote dan komenn
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen FictionNathaniel Gio Alvaro, seorang cowok yang semua orang menganggap dirinya sempurna. Tampan, pintar, ketua geng motor, pentolan SMA ALVA INTERNATIONAL SCHOOL, kaya sudah jelas karena dia anak dari Darrel Alvaro Miller dan Renata felicia Wesley pemilik...