CHAPTER 23

745 69 21
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Citttzz..."

Bunyi motor tersebut memenuhi lapangan AIS. Nathan, cowok itu langsung saja turun dari motornya dengan segera, dan berlari menghampiri para anggota yang sedang berkumpul.

Kevin memberikan sesuatu kepada Nathan, cowok tersebut langsung mengambil benda tersebut. Sebuah jam, bagi anggota Vagos jam itu sudah tidak asing lagi. Hanya ada satu dan itu adalah gelang kebanggaan milik queen Vagos. Natasha.

"Gue nemuin itu di sudut tembok sana" Ujar Kevin sambil menunjuk tembok di dekat gudang tersebut.

"Shitt!!" Umpat Nathan. Memang ya kata itu selalu menjadi ciri khas bagi seorang Nathan. Singa nya Vagos. Umpatan halus, namun berarti sangat mendalam.

"Mencar. Cari di setiap sudut tempat ini" Kata Nathan memberikan perintah kepada semua anggota.

"Baik pak ketua" Jawab mereka semua dengan serentak.

Semua anggota Vagos memecah menjadi beberapa kelompok, mereka semua mencari di setiap sudut ruangan ini. Meskipun sekolah AIS ini sangat luas, tetapi para anggota Vagos tetap kukuh untuk mencari Queen mereka, terlebih lagi ini adalah Natasha. Seseorang yang sudah menjadi bagian dari keluarga dan juga bagian dari Vagos. Queen, Natasha, adalah Tahtah tertinggi.

Suara kegaduhan, teriakan, dan suara hentakan kaki itu terdengar nyaring di setiap sudut ruangan dan lapangan. Mulai dari sejak tadi, hingga kini seseorang yang mereka cari tidak juga mereka temui. Natasha, gadis itu masih belum juga tahu di mana keberadaannya. Seyelah sekian lama mencari namun belum juga ada tanda-tanda dari mereka yang menemukan Natasha.

"Sha.. lo di mana.." Lirih Nathan di dalam hati.

Nathan, laki-laki itu berhenti melangkah. Ia diam sejenak di tempat Kevin menemukan benda milik Natasha, di selimuti oleh wajah yang datar, mata dengan tatapan elang itu juga kembali datang dan tentu saja aura di sekitar tempat itu terasa sangat berbeda. Sangat gelap.

Jam tangan milik gadis itu yang saat ini berada di tangan Natahan, cowok tersebut menatap ke arah jam tersebut. Mengingat perasaan yang tidak enak menghampirinya. Natasha, nama itu selalu menghantui relung pikirannya.

Tidak lama kemudian, Kevin yang melihat Nathan di sudut sana. Cowok dingin tapi peka satu ini langsung menghampiri Ketua Vagos tersebut.

Melihat Nathan dan juga Kevin berdua saling tatap-tatapan, membuat para anggota Vagos yang melihatnya mereka langsung saja menghampiri kedua es batu tersebut. Dengan nafas yang masih tidak teratur dan tangan mereka semua terkepal dengan sangat kuat, mencipatakn suasanya yang menegangkan.

"Kami udah cari di semua ruangan pak ketua, tapi kami masih belum menemukan Queen" Lapor salah seorang anggota Vagos.

"Iya pak ketua, kita harus cari ke mana lagi?"

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang