Lama ga hiatnya? Ga kam ya cuma 6 hari~
Hmm di end chapter, ada alasan kenapa gua sering hiat
Semoga kalian visa mengerti dan ga jadi salah satu dr mereka juga yaBtw enjoy!!!
••••
Atsumu pov
Hari itu, dia yang melihatku selingkuh. Tapi kali ini berbeda...
Jauh sangat berbeda dari caraku berselingkuh di club. Caranya benar benar tidak adil. Bahkan hari itu aku tidak selingkuh...
Ternyata selama ini rasa cintanya hanya pura pura karna mengasihaniku.
Setiap aku pergi ke kedai untuk menghampirinya, sekadar memeluknya. Tapi, yang aku temui dia sedang asik bersama Suna. Awalnya ku pikir mereka hanya ketemuan seperti biasa ternyata tidak.
Hari demi hari berganti, pertemuan keduanya semakin dekat. Bahkan sangat dekat.
Aku memutuskan untuk meninggalkan rumah saja. Saat mengendarai mobil pun aku tak bisa fokus karna pikiranku berjalan kemana mana
Pikiranku berkata bahwa Osamu mencintai suna jauh dari ia mencintaiku. Jika itu benar, lantas apa artinya semua ini. Apa artinya cincin ini. Apa artinya seks dan ciuman itu. Kalau dia memang menyukai Suna, kenapa harus pergi kearahku dulu... Tidak langsung bersamanya.
Itulah pikiranku selama dimobil. Hingga, suatu hari. Kepala ku benar benar dipenuhi dengan teori kedua orang itu kedepannya. Dan aku tak fokus dengan jalan. Aku hanya mengingat, sebuah mobil sedan menabrak mobilku dan aku terpental terkena trotoar jalan.
Keadaanku setengah sadar. Pandanganku mulai buram, tapi aku masih bisa mendengar sekelilingku.
"Tsumu!" teriak korai. Aku mengenal suara itu. "Tsumu, bertahanlah... Tolong hubungi nomor ini, aku akan mengantarnya kerumah sakit" katanya, aku tersenyum pelan mendengar itu. Sekarang, aku lebih senang berada bersama Korai.
••••
Sesampainya dirumah sakit, aku masih dalam keadaan yang sama. Kata Korai tidak lama kemudian setelah dia mendekatiku aku pingsan. Dan sekarang aku sudah siuman. "Aku pergi dulu ya... Nanti aku akan kesini lagi... Ceritakan apa yang terjadi padamu, aku yakin ada sesuatu yang membuatmu tak fokus seperti itu... Baiklah sampai jumpa" ujarnya lalu meninggalkan ruangan itu.
Tidak lama kemudian, Osana dan Osamu datang. Yang aku inginkan melihat mereka bertanya keadaanku. Tapi justru mereka bertengkar karna Osana selalu memergokiku saat datang ke kedai dan melihat Osamu bersama Suna.
Hari hari berikutnya pun sama. Dan pada satu hari, dihari kamis mereka tidak datang. Entah aku pun tidak tahu. Lalu Korai datang keruanganku dihari itu.
"Bagaimana? Lebih baik?" tanyanya, aku menggeleng. Dia menghela nafas, "kabur saja kalau bosan... Aku menunggu disungai itu... Oh ya, kamu harus pergi ke Amerika untuk pengobatan kepalamu dokter bilang alat disini tak selengkap di sana" jelas Korai. Aku menggeleng, "aku tidak mau... Aku mau disini..." jawabku, "kamu mau sembuh kan? kalau mau kamu harus kesana..." ajak korai lagi, "tapi samu..." tuturku.
Dia berdiri dan bersiap pergi meninggalkan ruangan itu. Ya, dia hanya berkunjung sebentar saja, "pikirkan saja dulu... Nanti kalau kamu sudah tau keputusannya aku selalu berada di sana. Dipihakmu." lanjut Korai dan meninggalkan ruangan itu.
Aku kembali melihat cincin yang aku gunakan.
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Hurt but Its End Well | A̾t̾s̾u̾O̾s̾a̾ F̾a̾n̾f̾i̾c̾
RomanceHIATUS | Slow Update 🔵 angst/fluff AtsuOsa fanfic 🔵 "apakah wajar jika aku menyukai saudara kanudngku, bahkan dia adalah kembaranku? apa kau pikir ini tidak menyakitkan?!" - Atsumu Miya "kau... pergi kemana Tsumu? aku minta maaf... tolong kembali...