26 - Kemana Osamu?

563 63 12
                                    

Ga ngefeelnya ceritanya?:')
Gomen- ku cinta angst tapi ga jago buat angst-

Yasudahlah, btw besok aks ga up karna ku dah up hari ini!

Enjoyy

••••

4 hari kemudian.

Osamu masih belum kembali setelah dia izin untuk jalan jalan santai 4 hari yang lalu. Asano dan Osana menunjukkan raut khawatirnya.

Mereka mencoba menghubungi Osamu. Tapi ponselnya dia tinggalkan dikamar. Keduanya masih belum berniat untuk menghubungi Atsumu. Karna mereka juga tahu, pasti Atsumu sedang sibuk melakukan terapinya.

2 minggu kemudian

Keadaan masih saja sama. Osamu masih belum pulang. Yang ada dibenak adik Atsumu itu. Osamu bunuh diri. Tapi, Atsumu bilang itu tidak mungkin.

3 hari yang lalu Asano menghubungi Atsumu dan memberitahu bahwa Osamu sudah tidak pulang. Atsumu menyarankan mereka mengecek rumah mereka. Tapi keduanya tidak melihat ada orang dirumah itu. Dan juga pintunya dikunci.

••••

Ditempat Osamu. Dia melihat kedua adiknya dari atas balkon yang mengintip rumah itu. Kedua adiknya terlihat seperti pasrah dan menyerah.

Melihat adiknya dan terdengar sedikit pembicaraan mereka. Osamu masuk kedalam rumah dan turun kebawah menuju telepon rumah.

Osamu tahu, nanti Atsumu pasti akan menelpon ke nomor rumah.

Ia menutup telepon itu agar tidak bisa Ia dengar. Dia tidak berniat memutuskan sambungannya. Karna dia takut dicurigai nantinya.

Setelah menutup telepon itu dia kembali ke atas

"Maaf aku pergi dari sana... Ku rasa, ini tempat yang cocok untuk berbicara dengan Tsumu" gumamnya sambil menarik sebuah silet dan membuat sebuah garis panjang dipergelangan tangannya itu. Merasa sudah cukup Ia mengobati luka itu dan kembali duduk diatas kasur.

••••

Atsumu hanya terdiam sejak tadi. Korai bilang hari itu Osamu tidak pulang selama 4 hari. Lalu kemudian, beberapa hari yang lalu Asano menghubunginya dan mengatakan bahwa sampai saat ini dia masih saja belum pulang.

Atsumu pov

Kabar macam apa itu?!

Kenapa dia meninggalkan ponselnya sih?

Apa dia benar benar akan bunuh diri? Apa ini salahku memilih keputusan ini untuk menghukumnya?

Apa hukumanku terlalu berat untuknya?

Kuharap aku bisa lebih cepat melaksanakan ini semua. Jadi aku bisa kembali kesana.

"Tsumu..." panggil korai sambil terus melihat kearah ponselnya.

Aku menjawab dengan dehaman

"Ada tetesan darah dirumahmu" ujar korai.

Aku membulatkan mata dan melihat ke percakapan privat antara korai dan kedua adikku.

Korai menengok kearahku

Its Hurt but Its End Well | A̾t̾s̾u̾O̾s̾a̾ F̾a̾n̾f̾i̾c̾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang