20 - Menghilang

463 58 21
                                    

Aku mengabaikan seluruh pesan dan panggilan. Aku benar benar tak tahan.

Aku hanya terduduk dipinggir sungai, lalu kembali masuk kedalam rumah kecil yang hari itu ku sewa. Aku tak tahu jika aku terus berada disana, yang ada aku akan mengacaukan semuanya.

Atsumu pov end

••••

Osamu sedikit khawatir, sudah 5 hari Atsumu tak pulang. Dia benar benar khawatir. Ia mencoba menghubunginya tapi naas tak ada jawaban sama sekali.

Suna serta yang lainnya juga mencoba menghubungi Atsumu tapi tak ada jawaban.

Osana yang lelah melihat kepanikan palsu Osamu menghampirinya.

"Aku tahu ini kasar tapi. Aku rasa tak usah merasa sekhawatir itu. Dia pergi karnamu Nii san. Setiap dia datang, yang Ia temui kamu bersama suna san. Saat aku akan menghampirinya dia memberikam sinyal agar dia pergi saja. Kau tak berpikir berapa jarak yang Ia tempuh menuju kedai, ya memang tidak jauh... tapi dia punya penyakit yang akan membahayakannya jika membawa mobil" jelas Osana.

Semuanya terhenyak, mereka tak bisa berkata kata.

Keheningan itu terhenti dengan sebuah telepon masuk ke dalam ponsel Osamu.

"Halo apa ini keluarga Miya?"

"Iya saya sendiri ada apa?"

"Keluarga anda kecelakaan mobil tadi dipersimpangan jalan... mobil yang menabrak keluarga anda katanya supir itu mengantuk. Dia sekarang dibawa kerumah sakit Tokyo"

"Baik aku kesana sekarang"

Semuanya menatap bingung Osamu.

Osamu segera mengambil jaketnya.

"Mau kemana?" Tanya Oikawa

"Aku dapat telepon, Atsumu kecelakaan dipersimpangan jalan. Aku harus kesana" jawabnya.

Osana menarik ujung baju Osamu, "aku ikut..." ucapnya, Osamu mengangguk dan mengizinkannya.

••••

Sesampainya disana, Ia kembali diingatkan kejadian beberapa bulan yang lalu.

Osana memarahi Osamu dalam benaknya.

Kini Atsumu terbaring lagi diatas kasur rumah sakit yang sama.

Salah satu dokter pun keluar.

"Maaf, tapi dia lupa ingatan... tapi kurasa tidak sepenuhnya. Ia terkena benturan keras lagi..." ujar dokter itu.

Osana langsung berlari masuk kedalam ruangan itu.

Atsumu masih menutup matanya.

Osamu berjalan pelan mendekati Atsumu, "Tsumu... maaf... karna aku lagi kamu seperti ini..." kata Osamu merasa bersalah.

"Keluar dari sini, biarkan aku bersamanya... lebih baik kau bersama suna san saja" suruh Osana yang kesal.

"Aku juga adiknya sekaligus kekasihnya!" Protes Osamu.

"Tapi kamu yang memulainya duluan! Andaikan kamu menyadari sekelilingmu, andai dia tidak datang ketika kamu bermesraan. Dia tidak akan banyak pikiran seperti itu dan kecelakaan!" Marah Osana.

Its Hurt but Its End Well | A̾t̾s̾u̾O̾s̾a̾ F̾a̾n̾f̾i̾c̾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang