Osamu pov
Setelah berpikir sekian lama untuk memutuskan apakah aku akan pergi menuju negara itu atau tidak. Akhirnya aku memutuskan menyusul atsumu. Aku langsung pergi menuju counter pembelian tiket dan membeli tiket, beruntungnya aku mendapatkan tiket menuju kesana dihari ini. Dan yang lebih menyenangkannya lagi, pesawatku take off satu jam setelah pesawat Atsumu take off.
Sesampainya dinegara sana, aku langsung pergi ke hotel aku dan berjalan jalan sebentar. Aku tidak sengaja melihat Atsumu keluar dari sebuah hotel bintang 4 di tempat itu. Aku mengikutinya secara diam diam. Aku membuat jarak sekitar 300 meter darinya. Ia pergi menuju sebuah kafe, dan sepertinya ditempat yang privat.
Aku melihat semua kejadian ditempat itu, aku pun mendengar semua yang Oikawa jelaskan. Juga, yang Atsumu katakan pada perempuan itu. Sakit rasanya mendengar itu semua. Aku merasa belum cukup mengenalnya. Yang aku tahu hanya, dia pergi ke club itu dengan wanita, ternyata yang aku pikirkan lebih dari itu.
Seandainya hari itu aku menerima ajakan seksnya mungkin ini tidak akan terjadi, aku tidak akan melihatnya mengelus lembut rambut wanita yang Oikawa kenal, melihatnya menyemangati wanita itu, mengatakan pada wanita itu dia adalah yang paling spesial ditempat itu sebelum aku membalas cintanya. Seharusnya aku membalasnya lebih awal bukan mengiranya bermain main saat itu.
Aku berniat kesini untuk menonton pertandingannya dan berbaikan padanya justru aku melihat kejadian ini. Aku tidak marah sama sekali padanya, karna pada dasarnya aku yang bersalah bukan? Kalau dari awal aku tak menganggapnya bermain main dengan perasaannya untukku, dia tak akan menyewa perempuan diclub. Seandainya aku menerimanya melakukan seks walau sebentar saja dia tidak akan mengikari janjinya kepada oikawa itu.
Bahkan dia sudah berjanji tidak akan menuju tempat itu lagi ketika aku membalas cintanya, tapi justru aku yang membuatnya kembali ketempat itu lagi... Ah Hinata sejak tadi melihat kearahku, antara bingung atau bertanya tanya wajahnya. Ia menutup mulutnya dan berkata "Tidak mungkin!" aku hanya tersenyum lalu. Semua melihat kearahnya. Dan dia mengatakan pada semuanya bahwa ada aku dibelakang Atsumu sejak tadi. Mereka menoleh kearahku, termasuk Atsumu. Aku tersenyum dan meninggalkan tempat itu.
"Seandainya aku bisa memutar waktu, aku tak akan melihat hal seperti ini disaat seperti ini" gumamku sambil menertawakan diriku sendiri.
Osamu pov end
"TIDAK MUNGKIN!" ucap Hinata. Semua melihat kearahnya. "A-ada apa Sh-shoyo??" tanya kenma dan Oikawa. "Jangan bilang padaku sejak tadi osamu san mendengar semuanya yang kalian ceritakan!", lanjutnya sambil mengecilkan volume suaranya. "Hah apa maksudmu?" tanya mereka bersamaan. Hinata menunjuk kearah belakang Atsumu. Mata mereka membulat, apalagi Atsumu. "S-samu, samu.. Aku bisa jelasin!" kata Atsumu, Osamu pun keluar dari tempat itu sambil tersenyum. Ekspresinya sama seperti tadi malam. Atsumu melihat kearah teman temannya sekilas dan mengejar Osamu. "Samu, tunggu sebentar ini tidak seperti yang kamu lihat!" teriak Atsumu yang masih terdengar oleh teman temannya.
Teman temannya masih terdiam, "a-apa aku salah?? Me-menceritakan semuanya??" tanya Oikawa bersalah. "Mungkin tidak, aku yakin dia tidak mendengar semuanya..." jawab sakusa menenangkan Oikawa yang ketakuan karna salahnya. "Kenapa kamu tidak bilang dari tadi kalo osamu san disitu?" tanya Kageyama. "Aku kan memastikan dulu, itu benar Osamu san atau bukan kalau salah malu aku!" jawabnya.
~~~~~
Sementara disisi Atsumu, Atsumu masih mengejar Osamu yang berjalan cepat. Atsumu meraih pergelangan tangan Osamu. "Samu, ini tidak seperti yang kamu lihat... Ku mohon dengar penjelasanku, dan lagi kenapa kamu tidak bilang kalau kesini juga?" tanya Atsumu. "Aku sudah mendengar semuanya. Dari awal, kamu mendengarkan mereka, menjelaskan dirimu sebelum aku menyatakan perasaanmu padamu. Aku minta maaf, hanya menganggap perasaanmu main main. Aku tak marah kamu bersikap lembut atau membuat perempuan itu spesial dimatamu, aku tak marah. Karna aku tahu, dialah yang paling memahamimu sebelum aku menajdi kekasihmu" jelas Osamu yang masih belum melihat kearah Atsumu, "aku kesini untuk menonton pertandinganmu dan berbaikan dengamu. Lalu aku tak sengaja melihatmu keluar dari hotelmu dan aku mengikutimu. Maaf aku lancang. Aku sudah dua kali melakukan ini. Aku minta maaf" lanjutnya lagi sambil seikit terisak. Atsumu memeluknya, "ini bukan salahmu. Aku pun salah disini, kumohon jangan berpikiran seperti itu. Aku juga, berniat berbaikan denganmu setelah aku pulang tapi kamu malah menyusulku kesini dan melihat kejadian yang tidak kamu sukai. Aku minta maaf" ucap Atsumu. Osamu membalikan badanya dan membalas pelukan Atsumu. "Aku juga minta maaf ya, tidak memberitahumu lebih dulu sebelum aku kesini", Atsumu mengangguk. "Baik karna kamu ada disini dan mereka masih dikafe bagaimana jika kita bergabung disana", tanya Atsumu. Osamu mengangguk, "aku ingin berkenalan dengan perempuan itu. Uh... sebenarnya saat hari aku pergi meninggalkanmu dan saat aku pulang membentak itu. Aku bertemu dengannya di club. Tapi bukan club itu. Dan dia yang membantuku pulang kerumah saat keadaan mabuk" jelas Osamu. "Ah benarkah?? Kalau begitu aku akan berterimakasih dengannya. Baiklah ayo kesana. Tapi sebelum itu". Atsumu mengeluarkan kotak kalung yang Ia bawa semenjak Ia membelinya. "Karna kau ada disini, aku akan memberikanmu ini, tutup matamu" ucap Atsumu, Osamu menurut. Osamu merasa ada benda yang mengitari lehernya. Atsumu menyuruhnya membuka mata. Ia melihat kalung yang sangat indah melingkar dilehernya. "Wah... Ada huruf kecilku, terima kasih, tsumu aku mencintaimu" kata Osamu sambil mengecup bibir Atsumu, Atsumu membalasnya sambil mengelus rambut Osamu. "Sama sama, aku berjanji tidak akan ketempat itu lagi, sekalipun kita bertengkar", "dan aku takkan membuatmu marah dan membuatmu kembali ketempat itu" jawabnya sambil masih berpelukan. Mereka mulai melepas pelukannya. "Mari kita kesana lagi", Osmau mengangguk.
Dikafe, oikawa masih sedikit ketakuan. Ia takut hubungan Atsumu dan osamu jadi rusak karnanya. "Bagaimana dong, nanti kalau mereka putus karna mendengar penuturan ku, bagaiamana!!" kata Oikawa sambil berteriak. "Kita tidak putus justru karnamu aku dan samu sudah berbaikan!" kata Atsumu yang tiba tiba datang. Mereka meligat kearah sikembar miya itu. "Kau tak berpura pura bukan?" tanya Oikawa meyakinkan, "tidak, lihat saja lehernya! Aku memasangkannya kalung!" lanjut Atsumu. Mereka bernapas lega, akhirnya pikiran Oikawa tidak terjadi. Tidak lama kemudian mereka duduk dibangku yang kosong.
"Oikawa san berpikir yang aneh aneh" ucap Kageyama. "Aku tidak akan mungkin memutuskannya hanya karna itu, aku akan memutuskannya jika dia berselingkuh", kata Osamu, "tapi tadi kan seperti berselingkuh" lanjut kuroo. Osamu menggeleng, "aku yakin dia jauh lebih mengenal Atsumu dari pada aku sebelum membalas cintanya" jawab Osamu.
Mereka melanjutkan bincang bincang mereka. Hari sudah menunjukan pukul 9, mereka diizinkan berada dikafe hingga pukul 11 malam. Perempuan itu kembali setelah berbicara dengan laki laki itu, setelah lebih dari 1 jam. Atsumu melihatnya senang. Tapi tidak dengan Osamu. Osamu terlihat ketakutan melihat laki laki itu. Ia kembali teringat kejadian dia saat meninggalkan rumah seharian. "Ehh... Osamu kun?" ucap perempuan itu. "Kau mengenalnya juga?" tanya Oikawa, perempuan itu mengangguk, "ya, karna aku menolongnya dan mengantarnya kerumah saat itu" ucap perempuan itu. "Menolong??" beo semuanya secara bersamaan. "Iya menolong" perempuan itu melihat kearah laki laki yang tadi. Laki laki itu menunduk, ia tahu apa yang pria itu lakukan pada osamu dihari itu. Ia tahu dia akan kena balasannya oleh Atsumu. Atsumu yang melihat itu mulai sedikit paham tapi ia membuang pikiran buruknya itu. "Iya menolong, aku menolong osamu kun dari dia", ucap perempuan itu sambil menunjuk kearah laki laki itu. "Huh? Apalagi yang dia lakukan?" tanya kenma. "Dia memojokan osamu kun disebuah gang setelah osamu kun berada diclub, tapi bukan club itu kok. Lalu setelah memojokan osamu kun, dia dan teman temannya menyuruh osamu kun untuk meminum 3 gelas vodka, lalu setelah osamu kun mulai kehilangan kesadaran. Sepertinya mereka melakukan itu pada Osamu kun, tapi aku tak melihatnya. Saat semuanya sudah masuk kedalam sebuah rumah tepat disebelah gang itu, aku menolong osamu kun dan mengantarnya kerumah" jelas perempuan itu. Mendengar penjelasan perempuan itu, Osamu mulai takut Atsumu memutuskannya. Sementara laki laki itu ketakutan terkena pukulan maut Atsumu. Emosi atsumu sudah berada diujung. Ia siap memukul siapapun didekatnya jika berkata satu kata pun. "Kau bilang apa tadi? Melakukan itu? Dia? Melakukan itu pada samu?" tanya Atsumu dengan nada menyeramkannya lagi. "Iya" jawab perempuan itu, Ia menoleh kearah osamu seolah bertanya "apakah itu benar?", tanya Atsumu sambil menatap Osamu tajam "i-iya, itu benar... Makanya aku membentakmu hari itu, m-maaf" jawab osamu takut. Acara minum minum dikafe itu menjadi acara yang sangat mencekam. Atsumu. Emosinya meluap. Ia mengambil sebuah kayu yang berada diluar ruangan kafe privat mereka. Ia sudah dengan posisi bersiap memukul nya bagaikan memukul bola bisbol.
Mereka yang melihatnya tidak ada yang berani mengehentikan Atsumu. Mereka takut ketika mereka menghentikan Atsumu justru mereka yang terkena. "Apa itu benar?" tanya Atsumu pada laki laki itu. "B-b-b-b-benar, aku-- aku tidak tahu ka-ka-ka-ka-kalau dia saudara kembarmu yang sering kamu ceritakan atau bahkan pa-pa-pa-pacarmu, aku tak tahu!" jawab laki laki itu ketakutan, "a-a-aku tak melakukan itu Padanya aku ha-ha-ha-hanya menyuruhnya meminum vodka dan mengikatnya seperti suruhan me-me-mereka, itu saja" lanjut orang itu. "Tsu-tsumu...", panggil Osamu. Atsumu melirik kearah Osamu, Ia melempar kayu itu keluar lagi dan kembali duduk. "Lupakan saja" ucapnya lalu mengambil satu botol vodka didepannya.
Semuanya berdiam dan mengucap syukur dalam hati karna Atsumu tak jadi membunuh seseorang disaat seperti ini. Keadaan mulai membaik mereka melanjutkan acara mereka.
•••••
Ya, kek yg gua bilang... Gua bakal hiat lagi selama seminggu
Klo ad waktu buat publish, mungkin gua publish... Tapi kalo ga ada ya maap... Hehe
Janlup voment
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Hurt but Its End Well | A̾t̾s̾u̾O̾s̾a̾ F̾a̾n̾f̾i̾c̾
RomanceHIATUS | Slow Update 🔵 angst/fluff AtsuOsa fanfic 🔵 "apakah wajar jika aku menyukai saudara kanudngku, bahkan dia adalah kembaranku? apa kau pikir ini tidak menyakitkan?!" - Atsumu Miya "kau... pergi kemana Tsumu? aku minta maaf... tolong kembali...