28 - Bunuh Diri

758 66 4
                                    

Rasanya kek dah lama ga up padahal sering-

Enjoy ya~

••••

Osamu pov

Sudah ku putuskan. Aku akan melompat dari jembatan ini saja.

Dia tidak akan kembali. Semakin aku mengingatnya, semakin sakit.

Sangat sakit sekali.

Aku harus merelakan semua yang sudah terjadi diantara kami.

Aku menarik lengan baju tangan panjangku yang menutupi goresan itu.

Aku tersenyum miris.

"Aku.... Tidak pernah berpikiran hingga sejauh ini, tapi... Ya sudah... Bunuh diri pun tidak akan membuat kami bersama lagi disana. Apalagi bertemu" gumamku sambil menyentuh goresan yang aku buat menggunakan silet.

Aku menarik lengan baju itu agar kembali tertutup, dan kembali melihat kearah bawah sungai ini.

Sungai yang sangat deras ini akan membawaku hilang bersama semua kesalahan dan penyesalan ku.

Aku tidak peduli begitu banyak orang yang menyuruhku turun.

Kalian tidak mengenali aku sepenuhnya, dan kamu bukan keluargaku, temanku, apalagi Tsumu.

Aku menarik nafas panjang bersiap untuk melompat.

Tetapi saat aku bersiap untuk melompat dari ketinggian 10 meter.

Suara yang aku rindukan terdengar jelas ditelingaku.

Apa ini salah satu dari imajinasiku saja?

Apa ini halusinasiku semata?

Aku menoleh kesuara itu. Dan benar.

Itu benar benar dia.

Bukan lagi sebuah ilusi dalam imajinasiku lagi aku segera turun dari tembok pegangan jembatan besar itu dan berlari terpecah menuju Tsumu.

Osamu pov end

••••

Atsumu pov

Aku terus berlari. Agar lebih cepat sampai menuju pinggir laut. Aku tahu dia ada disana mungkin.

Padahal aku baru saja beberapa hari yang lalu melaksanakan operasi. Sekarang aku malah berlari dengan kecepetan yang luar biasa.

Kedua adikku serta Oikawa, Ushijima, Iwaizumi bahkan Suna. Hanya mengikuti ku berlari dari belakangku.

Sesampainya ditempat itu. Aku mengambil nafas dalam. Berusaha mengatur nafasku sambil melihat kesekeliling. Berharap menemukan tanda keberadaannya atau bahkan dirinya.

Aku melihat sekeliling. Dan aku menemukan hoodie milikku yang terkena ombak. Hoodie itu tidak bergerak kemana mana. Hanya dipinggir pasir itu. Aku berjalan cepat dan menarik hoodie berwarna merah itu.

Aku menoleh kearah mereka. "Dia sempat kesini... Sepertinya atau..." aku melihat kearah laut luas itu. Aku menggelengkan kepala. Masih ada satu tempat yang benar benar Osamu sukai dan ini sangat berbahaya.

Its Hurt but Its End Well | A̾t̾s̾u̾O̾s̾a̾ F̾a̾n̾f̾i̾c̾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang