Setelah Osamu dan Korai berpacaran. Osamu lebih dekat dengan Korai. Begitupula sebaliknya.
Atsumu tidak merasa cemburu. Awalnya.
Ia berpikir ini yang terbaik untuk mereka.
Tapi menurut Atsumu, Ini keputusan yang salah.
••••
Hari sudah normal kembali.
Oikawa sudah kembali kerumahnya lagi di Tokyo.
Dan kelima orang ini berada dirumah lama Miya.
Saat ini Korai baru saja mengantar Osamu terapi kerumah sakit.
Skizofrenianya sudah lebih baik dari sebelumnya.
Karna kejadian itu sudah terlewat selama 4 bulan.
Ya, mereka kini sudah 4 bulan berpacaran.
Tidak ada yang berubah dari ketiganya.
Korai membawakan makanan ke kamar Atsumu.
Dan menatap Osamu yang sedari tadi menganti plaster demam Atsumu.
"Apa panasnya turun?" tanya Korai
Osamu menggeleng, "belum... Malah semakin tinggi ku rasa" jawab Osamu.
Korai duduk disebelah Osamu. Ia menempelkan tangannya didahi Atsumu.
"... Apa kita harus kerumah sakit?" tanya Korai
"Entahlah... Ku rasa nanti saja... Kalau demamnya semakin tinggi" Ujar Osamu.
"Tadi suhunya berapa?" tanya Korai lagi.
"Pertama hanya 37,5, sekarang 40 derajat" jawab Osamu.
"Ya sudah, bangunkan dia dulu... Suruh makan dan minum obatnya. Mungkin akan lebih baik?" Usul Korai.
Osamu mengangguk dan membangunkan Atsumu secara perlahan.
"Tsumu... Bangun... Makan dan minum obat penurun panasnya dulu, yuk" Ucap Osamu.
Atsumu terbangun secara perlahan.
Korai membantunya duduk.
Lalu setelah benar benar duduk, Osamu menyuapkan bubur yang Korai buat.
Atsumu mengunyahnya secara perlahan.
"Kamu tidak ke toko, Sam?" tanya Atsumu
"Tidak, kamu sedang sakit... Jadi aku tidak masuk hari ini... Aku sudah bilang Tooru kok, kalau aku izin" Jelas Osamu.
Atsumu mengangguk paham. Kini Ia sedang meraih segelas air putih hangat. Karna Ia sudah menyelesaikan makannya.
Korai memgambil obat penurun panas, dan menyuruh Atsumu meminumnya
••••
Ketiga pasangan itu sedang berjalan jalan santai di pinggir sungai itu.
Ya, sesekali mengingat hari itu.
Saat sedang berjalan santai, mereka melihat Suna bersama mantan kapten sekaligus kakak kelas Atsumu dan Osamu.
Yaitu Shinsuke Kita.
Mereka terlihat romantis dikursi itu.
"Apa Suna berpacaran dengan Kita san?" gumam Atsumu
"Kau bilang apa?" tanya Osamu
"Ahaa, tidak... Aku tidak ngomong apa apa kok" jawab Atsumu gerogi.
"Apa kalian mau mengobrol sebentar dengan mereka? Lagipula ini sudah lama kalian tidak saling bicara dengan Suna" Saran Korai.
Atsumi san Osamu saling memandang satu sama lain lalu berjalan pelan menuju Suna dan Kita.
"Ah Atsumu, Osamu... Apa kabar kalian berdua?" Basa basi Kita.
"Baik... Sudah sangat baik" jawab Osamu
"Lebih baik dari sebelumnya" jawab Atsumu selanjutnya.
"Bagaimana hubungan kalian sekarang? Apa baik baik saja?" Tanya Suna
Keduanya terdiam
"Ya- baik mungkin" Jawab Atsumu tidak yakin
"Kurasa baik... Untukku sih.." jawab Osamu
Suna maupun Kita tidak yakin mereka sedang baik baik aaja jadi keduanya memberika sebuah sinyal keladabsatu sama lain untuk mengawasi dua kembar ini.
"Baiklah aku harus kembali, berjalan jalan jalan.. Sampai jumpa" Ujar Osamu
Atsumu melirik Osamu seperti tidak suka, lalu menghela nafas.
"Aku juga akan bergabung dengan mereka... Sampai jumpa" pamit Atsumu.
"Apa kamu yakin mereka baik baik saja?" tanya Kita pada Suna
"Kurasa mereka tidak baik baik saja... Maksudku, diantara Atsumu dan Osamu" Jelas perkiraan Suna.
•••••
Oke book ini bakal slow update soalnyq ku sibuk dan book ini blom ku update lg simpenan chapnya. Jadi maap kalo ya gitulah!
Oke janlup voment yya-!
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Hurt but Its End Well | A̾t̾s̾u̾O̾s̾a̾ F̾a̾n̾f̾i̾c̾
RomanceHIATUS | Slow Update 🔵 angst/fluff AtsuOsa fanfic 🔵 "apakah wajar jika aku menyukai saudara kanudngku, bahkan dia adalah kembaranku? apa kau pikir ini tidak menyakitkan?!" - Atsumu Miya "kau... pergi kemana Tsumu? aku minta maaf... tolong kembali...