Vote dulu sebelum baca!!!
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Erza terbangun dari mimpi buruk tak berujung yang ia alami malam ini. Tubuhnya penuh dengan keringat walaupun terdapat AC di kamarnya. Dia bermimpi Amanda menangis tersedu-sedu, tapi lehernya terasa tercekik oleh sesuatu sehingga Erza tidak bisa bicara, semua orang menyalahkan dirinya sambil terus berteriak pada Erza.
"Hah... hah.. hah.." Napas Erza masih tidak beraturan, Erza melihat kearah jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul 03 pagi.
Erza bangkit dari ranjangnya, berjalan keluar kamar menuju dapur untuk mengambil segelas air.
"Oh.. ya ampun...."
"Saya ikut sedih mendengar berita suami kamu"
"Gimana kalau kamu dan anakmu tinggal di rumah aku dulu?"
"Iya nanti aku minta izin sama mas Ferry"
"Kamu untuk sementara tinggal disini aja"
Winda, Ibunda Erza terdengar sedang mengobrol dengan seseorang di telepon. Peraaaan Erza mulai tidak enak, dia mendekati Winda penasaran.
"Kenapa Bunda?" Erza bertanya dengan suara serak karena baru bangun tidur.
"Loh? kok jam segini ada disini?" Winda terkejut melihat Erza yang mungkin mendengar obrolan di telepon tadi.
"Erza kebangun tadi" jawab Erza.
"Ini loh.. kamu tau kan, Kepsek SMA kamu ditangkap, nah istrinya itu temen Bunda.., Bunda jadi gak tega, jadi--"
Belum selesai bicara, Erza memotong perkataan Bunda nya,
"Mereka mau numpang disini?"
Winda menganggukkan kepalanya, mengiyakan.
"Gak! Erza gak mau, kenapa harus telepon ke Bunda?! Padahal Bunda gak deket kan?!"
Erza mengernyitkan dahinya, lagi-lagi Bunda nya terlalu baik kepada orang lain. Bunda nya sudah seperti malaikat, padahal setiap orang harus punya setengah saja sisi Devil nya kan?.
"Tapi kasihan mereka Za..., cuman sementara kok... ya nak?"
Erza menghela napas, sepertinya Bundanya tak akan mengubah perkataan yang sudah diucapkan kepada Ibu nya Giselle.
"Erza terserah pendapat Ayah aja"
"Iya, Bunda ngerti, Bunda janji mereka gak akan deketin kamar Erza"
Erza kembali ke kamarnya dan melanjutkan tidurnya. Tak terasa pagi sudah datang dalam sekejap, Erza bangun pukul 05 pagi lalu merapihkan tempat tidur dan peralatan sekolahnya hari ini, walaupun sudah jelas dia tidak akan ikut remedial di pekan remedial ini, tapi pulang sekolah dia tetap menjadi tutor untuk Amanda, jadi tentu saja harus siap.
Setelah mandi dan Sholat Subuh, Erza membuka Handphone miliknya lalu membuka laman instagram.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERZA CHAIDEN [uncontinued]
Fiksi Remaja[ • ] Ini kisah tentang perjuangan Amanda yang merasa menemukan cinta sejatinya di SMA. Erza yang tidak peka dengan isi hatinya selalu menolak padahal dia juga suka pada Amanda. Yang Erza lakukan hanya bisa membuat Amanda salah paham. Bagaimana kisa...