**
Lucas telah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ia berjalan menuruni tangga dengan menenteng tas punggungnya.
Ia duduk di pantry dapur. Menunggu sang papa menyiapkan makanan."Lho, kok sekolah? Kan masih sakit?" Taehyung menghentikan sebentar acara masaknya. Menatap sang anak sembari bertanya.
"Lucas sudah sembuh," balas Lucas dengan senyum manisnya.
"Beneran?"
"Iya, papa."
"Yasudah. Nanti papa antar!"
"Tapi..."
"Lucas, jangan membantah," ucap Taehyung dengan nada sedikit tinggi. Lucas menunduk tak berani menatap sang papa yang menurutnya menakutkan jika sedang marah.
Taehyung yang mengerti jika anaknya ketakutan,pun, menghampirinya. Menunduk guna menatap wajah sang anak. Tangannya mengelus pelan surai hitam Lucas.
"Maafin papa. Papa tidak bermaksud membentakmu tadi," ucapnya yang membuat Lucas terkejut. Seumur hidupnya, baru kali ini papa meminta maaf.
"Lu.. Lucas maafin papa," balas Lucas. Taehyung tersenyum kemudian membawa Lucas kedalam pelukannya.
Lucas membalas pelukan Taehyung."Kita mulai semuanya dari awal, ya. Dengan kebahagiaan, hanya Lucas dan papa."
Lucas mengangguk lucu.
"Baik, papa." Lucas mengacungkan kedua jempol nya.**
Taehyung berjalan dengan wibawa memasuki ruangan yang penuh akan kamera dan wartawan. Diikuti Jimin di sampingnya. Ia duduk di sebuah kursi. Kilatan-kilatan kamera seakan tidak mau berhenti membidiknya. Taehyung menghela nafas pelan sebelum memulai pembicaraan."Hallo semuanya. Saya Kim Taehyung. Terima kasih sudah hadir disini.
Saya akan mengklarifikasi berita yang beredar di internet. Jadi, tolong tenang dulu."
Taehyung sedikit membenarkan dasinya. Mencoba tersenyum dengan berbagai awak media, sebelum melanjutkan ucapannya."Sebelumnya saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semuanya. Kepada pendukung saya, rekan saya, dan kalian semua atas hal yang saya tutupi selama belasan tahun ini.
Sebenarnya, anak laki-laki yang bersama saya di rumah sakit beberapa hari yang lalu, bernama Kim Lucas, anak kandung saya dengan mendiang istri saya, Lalisa Manoban."Para wartawa kaget dan melemparinya dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya harus ekstra sabar. Suasana menjadi ricuh dan kilatan kamera menjadi tak beraturan.
Taehyung menghela nafas lagi sebelum melanjutkan pernyataannya.
"Saya dan Lisa memiliki perasaan khusus dan akhirnya kami memutuskan untuk berpacaran. Hubungan kami memang sangat rahasia. Kami berhasil mempertahankan hubungan kami selama setahun. Malam itu saya bertemu dengan Lisa, setelah kami menghadiri acara musik tahunan. Kami bertemu di apartemen Lisa. Kami minum dan bercerita banyak hal. Setelah itu, kami melakukannya atas dasar cinta.
Selang satu bulan, Lisa mendatangiku dengan testpack. Kami berbicara dengan serius dengan perusahaan yang menaungi saya dan juga Lisa. Setelah itu kami menemui kedua orang tua kami.
Setelah beres dengan semuanya, kami menikah dengan diam-diam disebuah gereja di kampung halaman saya.
Kami berdua tinggal di apartemen. Setelah delapan bulan, Lalisa pendarahan dan melahirkan secara prematur. Bayi kami harus menginap di inkubator dan Lalisa meninggal. Sejak hari itu, hidup saya sangat hancur, sungguh. Saya harus kehilangan istri saya dan saya sangat menyesal karena menganggap anak saya sebagai penyebab kematian istri saya.
Mama saya merawat anak saya dan saya kembali pada rutinitas menjadi seorang idol.
Setelah lima belas tahun, mama menelpon dan mengatakan bahwa Lucas ingin tinggal bersama saya. Saya menjemputnya dengan terpaksa.
Setelah sebulan, rasa ingin melindungi muncul. Anak saya lucu ketika tertidur. Ketika tertawa ia sangat menggemaskan. Saya mencintai anak saya dan ingin fokus merawatnya. Untuk sementara ini rekan saya, Jimin yang akan mengurus Kim Entertainment. Saya akan rehat untuk waktu yang tidak bisa di tentukan.
Terima kasih sudah mendengar dan tidak mengacaukan acara ini. Sampai jumpa." Taehyung beranjak dari sana diikuti Jimin. Para awak media juga ikut mengejarnya tapi dengan sigap, para bodyguard menahannya.Berita tentang klarifikasi Taehyung telah beredar di berbagai pelosok dunia. Banyak yang pro dan kontra. Taehyung tidak memperdulikan itu.
Ia hanya ingin memulai lembaran baru dengan Lucas, itu saja.Setelah mendatangi jumpa pers tadi, ia langsung menjemput Lucas dan membawanya sebentar ke perusahaan.
Ia ingin mengemasi barang pribadinya untuk di bawanya ke rumah. Ia akan kerja dirumah sembari mengawasi anaknya."Papa kenapa melakukan semuanya? Lucas tidak mau papa di bully! Papa mau berhenti bekerja, ya? Papa mau menjadi pengangguran? Kenapa?"
Taehyung menatap sebentar Lucas yang duduk bersandar di sofa. Terlihat menggemaskan saat penasaran."Hey, siapa yang berani mem-bully seorang Kim Taehyung. Jikapun papa di bully, papa tidak akan memperdulikannya."
"Tapi, kenapa papa berhenti bekerja?"
"Papa tidak berhenti bekerja, Lucas. Papa akan mengerjakan semuanya dirumah. Sembari merawat Lucas."
"Lucas sudah besar. Sudah bisa merawat diri."
"Mulai besok Lucas sekolah di rumah saja ya. Papa akan mencarikan guru terbaik untuk Lucas." Mendengar pernyataan Taehyung, membuat Lucas terbelalak kaget.
"Kenapa papa? Lucas nyaman sekolah biasa."
"Ini yang terbaik buat kamu. Mau, ya!" Taehyung memohon. Lucas menunduk sebelum akhirnya mengangguk menurut. Lucas tidak ingin membuat papa marah dan kecewa.
"Good job boy," balas Taehyung.
"Tapi pa, apa Lucas sakit parah?" Pertanyaan Lucas membuat Taehyung terdiam. Ia kembali menyibukkan diri dengan barang-barangnya, tak tahu apa yang akan ia jawab. Lucas pun, tak begitu mengharapkan jawaban papa karena Lucas sudah tahu jawabannya.
Lucas memang tidak tahu, apa penyakitnya. Tetapi, ia tahu, ada yang tidak beres dengan tubuhnya.
**Hallo teman-teman 😀
Pada nungguin cerita ini di lanjut di wattpad tidak??
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCAS
FanfictionSeiring berjalannya waktu, Lucas mengerti. Bahwa, hadirnya adalah bencana bagi kehidupan papa. Hadirnya adalah penghancur masa depan papa. Lucas terima hukuman dari Tuhan untuknya. Segala rasa sakit itu, akan Lucas terima. Tetapi, kenapa disaat ia...