ㅆㅆㅆ
Seberapa dalam pun Lucas menyembunyikan rasa sakitnya, berkata tidak apa-apa padahal rentan, pun dengan senyuman polosnya.
Lucas hanya tidak ingin menyusahkan papa. Bukan ini tujuannya ingin hidup bersama papa. Bukan untuk merawatnya yang penyakitan ini.
Lucas enam belas tahun, itu, hanya ingin merasakan kasih sayang papa,
Juga, ingin melihat pusara mama. Lucas ingin seperti remaja seusianya yang umumnya bermain bersama papa, memiliki teman yang banyak.Lucas ingin terbebas dari hidupnya yang terkurung. Lucas ingin diakui bahwa ia anaknya Kim Taehyung. Bukan, Lucas bukan mau dikenal banyak orang.
Lucas hanya ingin papa mengakuinya. Bukan dengan rasa kasihan.Lucas si kecil itu menyimpulkan bahwa, papa mengakuinya, papa menjaganya, papa merawatnya atas dasar kasihan. Wajarkan jika anak yang selama hidupnya tidak pernah sedikitpun mencicipi kasih sayang orang tua. Dan dalam sekejap sang papa memintanya untuk hidup bahagia bersama, mengulang semuanya dari nol.
Lucas menatap dirinya dari cermin kamar mandinya.
Efek dari kemo pertamanya ternyata cukup menyiksanya.
Perutnya selalu merasa tak enak, pun dengan rasa pening luar biasa.
Badannya menjadi lemas. Lucas ingin terlelap tetapi tidak bisa."Kau harus kuat Lu, demi mama:) mama tidak suka melihatmu kesakitan. Maka, sembuhlah Lu," ucapnya pada dirinya sendiri.
Lucas berjalan perlahan menuju ranjangnya. Ia duduk disana. Tangan kecilnya meraih selembar foto dari bawah bantalnya. Ia menatap foto wanita cantik dengan senyum manisnya.
Lekukan sabit tercipta dari bibir mungilnya. Itu foto mama, yang tersenyum dengan perut buncitnya. Itu Lucas, yang masih di dalam perut mama.
"Mama, Lucas akan berbakti kepada papa. Tapi, Lucas sakit ma, Lucas takut mati. Lucas masih ingin bersama papa lebih lama," ucapnya lirih. Air matanya menetes. Tetapi segera ia seka.
Disana, di balik pintu kamarnya, Taehyung mendengar semua ucapan Lucas. Taehyung menangis. Papa mana yang tidak sedih saat anaknya berkata seperti itu.
Lucas takut pergi, Lucas takut tidak bisa bertahan. Lucas takut kalah.Dengan pelan Taehyung menghampiri Lucas.
"Belum tidur, Lu."
Suara Taehyung berhasil membuat Lucas terkaget.
"Belum, pa," balasnya."Kenapa, heum?" Taehyung duduk di samping Lucas. Mengelus lembut surai hitam legam itu.
"Tidak bisa tidur, he..he.." Lucas terkekeh menggemaskan.
"Mau tidur dengan papa?" Tawar Taehyung yang mendapat gelengan dari Lucas.
"Tidak mau! Lucas kan sudah besar, papa."
"Apakah anak papa memang sudah besar?"
Lucas mengangguk.
"Iya, Lucas sudah enam belas tahun. Empat tahun lagi akan menjadi pria dewasa," Jawabnya dengan lantang.Taehyung terkekeh.
"Baiklah, anak papa yang besar. Segeralah tidur, papa akan disini sampai kau terlelap."Lucas mengangguk. Kemudian menidurkan tubuhnya. Sementara Taehyung menaikkan selimutnya.
"Lucas bobo dulu pa."
"Heum.. selamat malam. Mimpi indah dear."
Taehyung mengelus rambut Lucas yang sedang tertidur lelap. Ditatapnya wajah polos itu. Wajah yang sangat mirip dengannya. Alisnya yang tebal, hidungnya yang Bangir, serta bibirnya yang mungil.
"Jangan menyerah sayang. Jangan tinggalkan papa," ucapnya. Setelah itu, Taehyung bergegas kembali ke kamarnya untuk istirahat.
**
Ditengah malam, Lucas terbangun. Kepalanya sakit seperti terhantam ribuan bom. Ia mengerang kesakitan.
Lucas mencengkram kepalanya kuat-kuat. Ingin mengurangi rasa sakit tapi malah rasa sakitnya semakin bertambah."Arrgghh... Sa...kit.." ucapnya lirih.
Ingin memanggil sang papa tapi ia tidak punya kekuatan. Lidahnya terasa kelu hanya untuk berbicara. Yang ia lakukan hanya memukul kepalanya sang sakit, meremas perutnya yang serasa sakit sekali. Lucas menangis. Lagi, sendiri.
"pa, sakit, Lucas kesakitan," batinnya. Sampai suara deritan pintu dan langkah cepat terdengar.
"Lucas, kau kenapa sayang?" Taehyung melepaskan tangan Lucas yang mencoba melukai kepalanya.
"Sakit," ucapnya pelas sekali.
"Iya, tapi jangan di Jambak ya. Nanti bertambah sakit. Kita kerumah sakit ya, Lu."
Lucas menggeleng ribut. Lucas menolak untuk kerumah sakit karena baru saja ia pulang. Lucas tidak mau kesana lagi.
"Papa tidak bisa mengobatimu sayang. Kita ke dokter, ya."
Lagi, Lucas menggeleng.
"Obat," ucap Lucas pelan.Taehyung mencari obat-obatan Lucas di laci dan meminumkannya pada sang anak.
Setelah beberapa saat, obat mulai bereaksi. Wajah Lucas berkeringat dan mengantuk. Taehyung memijit kepala Lucas yang tadi di Jambak.
"Tidur sayang, papa akan menemanimu." Dan Taehyung berbaring di samping Lucas. Memeluknya erat seakan takut kehilangan sang buah hati.Dalam hati, Taehyung menangis. Melihat Lucas yang sangat kesakitan. Taehyung mengecupi kening Lucas. Sementara Lucas, menduselkan wajahnya pada dada bidang Taehyung. Mencari kenyamanan untuk sejenak melupakan rasa sakit yang sedikit merenggut kesadarannya.
"Lucas takut," ucapnya lirih.
Taehyung semakin mengeratkan pelukannya.
"Tidak apa-apa. Jangan takut! Papa disini terus bersama Lucas. Sekarang, Lucas tidur ya! Papa tidak akan meninggalkanmu.""Maafkan papa yang tidak bisa menggantikan rasa sakitmu sayang," lanjut Taehyung dalam hati.
Perlahan, nafas Lucas mulai teratur. Taehyung menghela nafas lega tatkala sang anak sudah terlelap dengan tenang.
Papa Taehyung lagi nahan nangis
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT NYA YA CANTIK😚
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCAS
Fiksi PenggemarSeiring berjalannya waktu, Lucas mengerti. Bahwa, hadirnya adalah bencana bagi kehidupan papa. Hadirnya adalah penghancur masa depan papa. Lucas terima hukuman dari Tuhan untuknya. Segala rasa sakit itu, akan Lucas terima. Tetapi, kenapa disaat ia...