24. bisa!

815 101 0
                                    

**

Ini sudah bulan kedua Lucas menjalani pengobatan di Italia.
Lelaki kecil dengan baju rumah sakit itu menatap pada beberapa foto yang terpajang apik di sebuah dinding yang besar. Dalam foto itu, mereka tampak tersenyum riang. seakan menularkan energi positif untuk empu yang melihatnya.
Seseorang dengan kemeja putih khas dokter mendekatinya. Mengelus surainya dan menunduk, mensejajarkan tubuhnya karena Lucas duduk di kursi roda.

"Itu foto beberapa pasien dokter yang berhasil melawan kanker. Selanjutnya, Lucas yang harus berfoto dan di pajang di sana ya."

Lucas mendongak, menatap mata onix sang dokter dengan senyum tipisnya.
"Bisa?"

Dokter muda itu mengernyitkan dahinya bingung.
"Bisa!"

Lucas mengangguk, netranya kembali menatap foto-foto itu dan dalam hati, ia menyakinkan dirinya sendiri bahwa ia bisa melawan penyakit yang setiap hari menggerogoti tubuhnya.

"Dokter, ini musim semi, kan? Lucas ingin melihat bunga-bunga."

"Baiklah. Karena waktu dokter hari ini untuk Lucas, dokter akan membawamu ketaman rumah sakit. Tapi, hanya beberapa menit saja ya."

Setelah berjalan beberapa menit akhirnya mereka sampai di taman rumah sakit yang luas dengan bunga-bunga musim semi yang elok. Walaupun ada sebagian yang telah gugur dan layu.
Lucas menatap beberapa anak kecil yang bermain dengan riang disana. Anak kecil itu sama dengannya, menggunakan baju pasien tetapi rambutnya hanya tinggal beberapa helai saja.
Dalam hati, Lucas merasa iba pada anak kecil itu, sekaligus bersyukur karena pengobatan yang ia jalani tidak berpengaruh pada rambutnya.

"Terimakasih kakak dokter, karena tidak membuat rambut Lucas rontok." Lucas mendongak, menatap dokter muda ia yang tengah melamun.

Dokter muda itu tampak memikirkan sesuatu. Bekerja di rumah sakit khusus kanker sudah enam tahun ia jalani. Walaupun banyak pasien yang sembuh oleh pengobatannya, tetapi juga ada beberapa pasien yang lebih memilih untuk menyerah. Dan dokter muda itu, tidak melupakan tangis keluarga pasien yang memilih menyerah itu.

Johnny hanya takut jika Lucas menyerah. Lucas itu ceria dan kuat. Tetapi, di balik itu semua Lucas hanyalah remaja enam belas tahun yang fisiknya makin lemah karena kanker yang terus menggerogoti tubuhnya. Lucas seakan memiliki afeksi yang besar untuk hidupnya. Padahal, ia baru mengenalnya dua bulan.

"Kakak dokter kenapa melamun?" Tanya Lucas. Dokter muda itu tersadar tatkala tangan mungil Lucas menepuk tangannya beberapa kali.

"Kakak dokter sedang memikirkan apa?" Tanya Lucas sekali lagi.

"Tidak apa-apa. Ayo, kau harus kembali ke kamarmu!"

Lucas menghela nafas pelan. Sepertinya, dokter pribadinya ini sedang tidak ingin cerita tentang masalahnya. Dan dengan pasrah ia mengangguk. Kembali ke kamar rawatnya yang sudah dua bulan ini ia tempati.

"Kakak dokter, Lucas lelah." Lucas berucap di sela-sela perjalanan. Johnny menghentikan laju kursi roda itu. Ia berjongkok di depan Lucas. Menatap wajah sendu yang pucat itu.

"Kalau lelah istirahat. Jangan menyerah!"

"Lucas tidak berniat untuk menyerah. Tetapi, tubuh Lucas selalu kesakitan. Tubuh Lucas tidak ingin mendengarkan hati Lucas untuk tidak sakit. Dokter, apa... Lucas bisa sembuh saat musim dingin nanti?"

"Ya... Kau harus sembuh sebelum musim dingin. Kau harus berjanji dan berusaha. Dokter, akan selalu bersama Lucas. Berjuang untuk melawan kanker Lucas."

"Dokter akan sembuhkan Lucas,kan?" Lucas menyodorkan janji kelingkingnya. Dokter Johnny terkekeh kemudian menyatukan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Lucas.

"Janji."

"Janji."

Di depan sana, Taehyung sudah harap-harap cemas. Melihat siluet sang anak, ia langsung berlari.
"Astaga sayang, kau dari mana saja?" Tanyanya.

"Dari taman bersama kakak dokter."

Taehyung menatap Johnny. Johnny,pun mengangguk sembari tersenyum tipis. Ia melanjutkan mendorong kursi roda Lucas dan membantu Lucas menaiki ranjangnya. Taehyung mengekorinya saja.

"Istirahat yang cukup ya Lu. Dokter pergi dulu. Mari kak Taehyung."

Taehyung mengangguk. Kemudian presensi Johnny hilang dari ruangan luas itu.

"Papa."

Taehyung mendekat, tatkala suara sang anak menyapa rungunya. Diusapnya Surai sang anak dengan lembut. Ia menatap mata sayu Lucas dengan lembut.

"Lucas dari mana saja dengan dokter Johnny?"

"Melihat senyum bahagia orang yang berhasil melawan kanker dan melihat bunga-bunga cantik di taman, pa."

"Lucas bahagia?"

"Bahagia sekali. Rasanya, Lucas ingin sekali seperti mereka yang berhasil melawan kanker."

Taehyung tersenyum. Lalu, mengecup kening Lucas singkat.
"Anak papa juga harus berhasil dong, melawan kanker."

"Ya... Lucas sudah berjuang sejauh ini. Lucas tidak akan menyerah dan menyia-nyiakan perjuangan papa dan nenek," balas Lucas yang membuat Taehyung tersenyum kecil.

"Papa, nanti, saat Lucas ulang tahun, apa Lucas sudah sembuh? Apa kita... Akan memperingati hari kematian mama?" Di akhir pertanyaan, Lucas berucap dengan pelan. Sementara Taehyung, lidahnya kelu. Tidak tahu akan menjawab apa, pun tidak tahu apa jawabannya.

Hari itu adalah, rutinitasnya selama enam belas tahun ini, ia berkunjung ke tempat peristirahatan terakhir istrinya dan selalu mengabaikan sosok Lucas. Agaknya, memang sulit bagi Taehyung untuk merayakan hari kelahiran sang anak di hari kematian sang istri.

"Papa ke makam mama saja. Lucas janji, pada hari itu, Lucas sudah sembuh dan akan menemani papa," ucap Lucas dengan senyum manisnya. Lalu, Lucas berbalik. Memunggungi Taehyung dan berpura-pura memejamkan mata.

Taehyung menghela nafas pelan. Ia mendekatkan bibirnya pada telinga Lucas.
"Papa akan merayakan ulang tahun Lucas disini, bersama nenek. Jadi, Lucas harus sudah sembuh," bisiknya.

Gemes banget lihat mereka berdua 😘 rindu Lucas banget😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemes banget lihat mereka berdua 😘 rindu Lucas banget😭😭

Gemes banget lihat mereka berdua 😘 rindu Lucas banget😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngehalu dulu yuk jadi istrinya Taehyung 😀😀

LUCASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang