**
Perjuangan Lucas selama beberapa bulan ini akhirnya membuahkan hasil. Anak itu sembilan puluh lima persen sembuh dari leukimia yang di deritanya setahun terakhir ini.
Kata dokter, tinggal operasi terakhir untuk mengangkat akar dari kankernya. Taehyung,pun yang mendengarnya, menitikkan air matanya. Terharu akan kesembuhan sang anak. Ternyata, membawanya jauh dari Korea membuahkan hasil.
Nenek Kim juga, wanita separu abad itu tak hentinya menciumi kening sang cucu yang tampak pasrah jadi bahan kegemasan neneknya.
"Nenek, berhenti! Lucas geli..." Lucas yang masih menggunakan baju pasien itu mencoba memberontak dari ciuman sang nenek.Nenek Kim menghentikan aksinya. Ia mengusap rambut legam Lucas dengan lembut.
"Cucu nenek hebat. Tinggal satu langkah lagi, Lucas akan terbebas dari penyakit itu. Jadi, cucu nenek yang tampan ini, harus janji ya!""Lucas tidak bisa berjanji nek. Janji Lucas yang akan sembuh sebelum ulang tahun saja, tidak Lucas tepati." Lucas menunduk. Besok adalah ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Tetapi, ia masih harus terkurung di rumah sakit khusus kanker ini.
Taehyung melihat raut sedih anaknya,pun mendekat. Menepuk pelan pundak sang anak.
"Hey, anak papa sudah besar. Besok sudah tujuh belas tahun. Sebagai hadiah atas ulang tahunmu, besok papa akan bawa Lucas ke taman bermain."Mendengar pernyataan sang papa, membuatnya mendongak. Manik bulat jernihnya menatap wajah papanya dengan gembira.
"Benarkah, pa? Besok Lucas boleh keluar dari rumah sakit dan merayakan ulang tahun Lucas di taman bermain bersama papa dan nenek?""Iya. Jadi, kau harus banyak istirahat untuk besok. Tapi, besok tidak boleh terlalu lelah."
"Baiklah. Terimakasih papa."
Keesokan harinya, mereka telah berada di taman bermain. Ini adalah akhir pekan dan pastinya sangat ramai.
Lucas menggenggam erat jaket yang dikenakan Taehyung. Jangan lupakan Lucas yang takut akan tempat ramai yang asing.Taehyung menyadari ada yang tidak beres dari Lucas, pun menghentikan jalannya. Taehyung melihat sekeliling, banyak sekali kamera yang memotret dirinya. Taehyung paham, sebelum akhirnya merangkul pundak rendah Lucas dan menggandeng tangan mamanya.
"Lucas ingin naik wahana apa?" Tanya Taehyung.
"Eum... Komedi putar. Papa ikut naik ya!"
"Baiklah. Mama mau ikut?" Taehyung bertanya kepada mamanya yang sibuk memotret sang cucu.
"Tidak. Mama akan menunggu sembari mendokumentasikan kalian."
"Mama ini sudah seperti paparazi saja," ucap Taehyung sembari terkekeh.
**
Lucas tengah duduk di kursi dekat komedi putar dengan sang nenek. Ia menyandarkan kepalanya pada pundak neneknya. Sungguh, ini liburan yang baru saja di mulai akan tetapi, tubuhnya sudah ingin di rebahkan saja.
Lucas meruntuki dirinya yang lemah.
Taehyung sedang membeli permen kapas untuknya."Nenek, Lucas bahagia sekali. Di hari kelahiran Lucas, papa dan nenek menemani Lucas. Sayang, kakek tidak ikut."
"Nenek juga bahagia. Terimakasih ya sayang, sudah terlahir sebagai cucu nenek, dan nenek sangat bersyukur untuk itu."
"Lucas juga bersyukur, punya nenek yang luar biasa hebat. Terimakasih nenek, sudah merawat Lucas sejak bayi. Pasti, nenek sangat kesusahan sewaktu itu."
Nenek Kim membelai rambut Lucas dengan sayang. Ia merasa, tidak merepotkan sama sekali. Merawat Lucas bayi membuatnya bernostalgia saat Taehyung bayi dulu. Ia sangat menikmati merawat cucu satu-satunya ini. Apalagi, Lucas tidak seberuntung bayi-bayi lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCAS
FanfictionSeiring berjalannya waktu, Lucas mengerti. Bahwa, hadirnya adalah bencana bagi kehidupan papa. Hadirnya adalah penghancur masa depan papa. Lucas terima hukuman dari Tuhan untuknya. Segala rasa sakit itu, akan Lucas terima. Tetapi, kenapa disaat ia...