***
Hari ini Lucas telah di perbolehkan pulang setelah dua hari menginap di rumah sakit untuk kemonya yang ke tiga.
Taehyung tengah membereskan barang-barang sang anak. Sementara si empunya, malah bersedekap dada dengan bibir yang mengerucut.Taehyung sedikit melirik sang anak yang merajuk. Kemudian, ia melanjutkan bebenahnya. Tidak memperdulikan Lucas yang mungkin sebentar lagi akan menangis itu.
"Hiks..."
Tuh,kan, baru saja Taehyung selesai membatin. Suara isak tangis sang anak terdengar.
Taehyung menghela nafas pelan. Kemudian berjalan mendekati sang anak. Ia duduk di samping Lucas yang duduk di sisi ranjang. Memeluknya tetapi langsung di tepis oleh tubuh lemas itu."Tidak mau sama papa. Mau sama nenek, mau ke rumah nenek, hiks.." tangisnya semakin keras. Taehyung jadi tak tega.
Masalahnya, tepat pada hari ini, teman-teman segrupnya dulu akan melakukan camping. Dan Lucas terus memaksa untuk ikut padahal tubuhnya masih sangat lemas dan jauh dari kata sehat. Salah Taehyung juga sih yang menjanjikan sang anak untuk berpartisipasi dalam camping ini setelah pulang dari rumah sakit.
"Lucas sudah tidak sayang papa?" Tanya Taehyung dengan lembut.
"Hiks... Sayang tapi papa jahat. Papa tidak menepati janji."
"Lucas,kan masih lemas. Bagaimana papa mengijinkanmu untuk ikut kegiatan yang berat. Lucas mengerti kan maksud papa." Taehyung menjelaskan dengan nada yang sangat amat lembut.
"Nanti yang berat-berat Lucas kasih ke papa. Lucas naik ke punggung papa." Lucas berucap dengan serius tetapi malah jatuhnya menjadi menggemaskan.
"Lucas yakin kuat?"
"He eum. Selagi ada papa di sisi Lucas, Lucas akan menjadi yang terkuatttt." Raut yang tadinya mendung itu, berubah dalam beberapa detik saja.
"Yasudah. Kita langsung ke lokasi. Tapi, Lucas harus janji kalau merasa sakit jangan di sembunyikan! Harus bilang sama papa atau paman-paman yang lain."
"He um. Janji!" Lucas mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking papa.
Dan untuk perdebatan kali ini, lagi lagi, Lucaslah yang menang.Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam. Mobil sport Taehyung telah sampai di pekarangan sebuah villa. Villa? Karena tau Lucas akan ikut, para paman-paman bts jadi mengubah rencananya untuk menginap di sebuah villa mewah yang terletak di pinggiran pantai. Taehyung bersyukur memiliki teman yang pengertian.
Taehyung memarkirkan mobilnya di garasi. Ia tidak memakai jasa driver ngomong-ngomong. Lucas menggeliat dalam tidurnya. Perlahan mata bulat itu terbuka. Dan dengan segera memeriksa tepat lewat kaca mobil. Ia mengernyitkan dahinya tatkala tidak menemukan sebuah hutan ataupun pohon, melainkan beberapa mobil mewah yang terparkir apik disebuah garasi. Lucas membalikan badannya, menatap papa yang tengah melepas sabuk pengaman.
"Papa ini dimana? Tidak di hutan?" Tanyanya.
"Eoh.. kita berada di villa."
"Kok villa? Camping bukannya di hutan ya?" Lucas mengambil ponselnya. Membuka google dan mensearch mengenai camping. Setelah beberapa saat ia memperlihatkan layar ponselnya pada sang papa.
"Ini kata google camping di hutan bukan di villa," ucapnya polos yang membuat Taehyung terkekeh gemas.
"Paman-pamanmu sedang tidak ingin camping Lu. Mereka ingin menikmati suasana pesisir di villa mewah ini. Ayo... Di depan ada pantai yang sangat indah. Kata paman Hoseok, kau sangat menyukai pantai. Kenapa tidak bilang sama papa, heum?"
"Papa tidak pernah bertanya. Paman Hoseok yang bertanya." Entah kenapa, jawaban sederhana Lucas berhasil memukul telak hatinya.
Taehyung merapikan Surai Lucas. Kemudian memakainya kupluk rajut.
"Maafkan papa yang tidak pernah bertanya ya.""Tidak apa pa. Itu bukan masalah besar," balas Lucas yang kini sedang di bantu Taehyung untuk melepas sabuk pengaman itu.
"Ayo... Kita temui paman-pamanmu dan adik-adik barumu."
.
.
.
Suasana di dalam villa tampak ramai dengan beberapa anak kecil serta enam orang dewasa. Yoongi dengan lihai membuatkan susu formula untuk anak pertamanya yang masih berusia lima tahun itu. Yoongi hanya membawa anak pertamanya karena anak keduanya masih sangat bayi.Sementara Jungkook tengah bermain PlayStation dengan Jimin. Tidak memperdulikan anak kembarnya yang juga sedang bermain game di ponsel masing-masing.
Ngomong-ngomong tentang Jungkook, dia adalah member pertama yang menikah setelah kontrak BTS habis. Hal itu sangat menggemparkan dunia pada masanya. Seorang termuda di BTS menikah setelah dua tahun solo karir. Walaupun pada kenyataannya Taehyung lah yang telah menikah duluan.
Si kembar Jeno dan Nana sudah berusia 9 tahun. Hanya selisih tujuh tahun dengan Lucas.
"Jeno, Nana, jangan berisik. Papa tidak bisa fokus bermain PS nya," ucap Jungkook yang dihiraukan saja oleh si kembar.
"Sepertinya anakmu kecanduan game Jungkook. Kau harus tegas mendisiplinkannya," ucap Jimin yang sedari tadi memang perhatiannya terbagi. Ia meletakkan stick PS nya. Ketika dilihatnya Taehyung dan Lucas duduk mengobrol dengan kakak-kakaknya.
Jimin berjalan mendekati si kembar.
"Ayo, paman perkenalkan dengan kakak Lucas," ucapnya sembari merangkul Jeno dan Nana."Baru sampai Tae?" Tanyanya.
"Ya... Mungkin, lima menit yang lalu."
"Lucas, bagaimana kabarmu?"
"Baik paman."
"Jeno, Nana ayo! Beri salam kepada kak Lucas."
"Hai, aku Jeno."
"Aku Nana."
"Hai, aku Kim Lucas. Salam kenal, Jeno Nana."
Cukup singkat dan canggung satu sama lain. Dan bahkan, si kembar pun kembali melakukan aktivitas sebelumnya. Sementara Lucas kembali menempel pada Taehyung yang masih berbincang dengan rekan-rekannya itu.
"Papa," lirihnya sembari berbisik. Taehyung menoleh.
"Ada apa? Mau istirahat?"
Lucas menggeleng.
"Ingin ke pantai.""Nanti ya. Lucas istirahat dulu. Pasti lelahkan, perjalanan tadi?"
"Jim, kamarku ada di mana?"
"Kau sekamar denganku dan kak Hoseok di lantai dua pojok kanan. Mau ku antar?"
"Tidak usah. Aku akan istirahat dulu dengan Lucas. Dan akan bergabung dengan kalian lagi setelah istirahat."
"Baiklah. Selamat istirahat Lucas."
Lucas mengangguk lucu. Dalam hati, ia sangat ingin bermain di pantai. Bersama anak-anak pamannya tentunya. Tapi tubuhnya sungguh lemas luar biasa. Berjalan ke kamar saja, harus butuh bantuan papa.
"Nanti kita main ya pa," ucapnya dengan lirih dan hanya di balas anggukan oleh Taehyung. Taehyung miris, melihat tubuh lemah sang anak yang berhasil membuat hatinya sakit luar biasa.
"Maafkan papa yang tidak bisa mengurangi rasa sakitmu sayang," batinnya.
Apakah cerita ini membosankan??
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCAS
FanfictionSeiring berjalannya waktu, Lucas mengerti. Bahwa, hadirnya adalah bencana bagi kehidupan papa. Hadirnya adalah penghancur masa depan papa. Lucas terima hukuman dari Tuhan untuknya. Segala rasa sakit itu, akan Lucas terima. Tetapi, kenapa disaat ia...