**
Taehyung terbangun dari tidurnya. Ia mengernyitkan dahinya heran. Menatap hamparan bunga-bunga yang indah dan nampak asing di indera penglihatannya. Kenapa ia bisa berada disini? Taehyung mencoba berjalan, mencari pintu keluar dari taman bunga tersebut. Tetapi kemanapun kakinya berpijak, netranya menangkap bunga-bunga itu seperti tiada ujung.
Taehyung lelah, sungguh! Ia sedari tadi hanya berkeliling tidak jelas. Samar-samar ia mendengar suara yang sangat ia rindukan dan disahuti oleh suara seorang bocah.
Bagai tersihir, Taehyung mencari asal suara tersebut. Kakinya seakan terkunci ketika netranya mendapati sosok wanitanya sedang duduk di pinggir pantai. Pantai? Kenapa tiba-tiba taman bunga ini hilang? Digantikan dengan keindahan pantai bak ilustrasi lukisan. Sebenarnya, Taehyung berada dimana?"Mama sendirian disini? Di tempat indah ini, seharusnya mama mengajak Lucas dan papa." Lucas kecil mengeratkan pelukannya pada gendongan wanita cantik lalisa manoban.
"Apa ini indah? Ini belum terlalu indah untuk kita bertiga sayang."
"Lucas, berapa usiamu?"
Lucas kecil mengacungkan keenam jarinya.
"Wah, anak mama sudah gede." Lalisa mengelus Surai Lucas dengan sayang. Lucas mendongak, menatap mama yang nampak cantik itu.
"Lucas ingin bersama mama."
"Why?"
"Lucas selalu menunggu papa untuk bermain bersama Lucas, makan bersama Lucas, dan tinggal bersama Lucas, mama. Tapi papa tidak pernah menjemput Lucas. Bukankah, akan lebih menyenangkan jika mama yang bersama Lucas."
Taehyung menggeleng. Ingin sekali ia berlari. Menghampiri wanitanya untuk melepas rindu. Serta ingin menggendong Lucas kecil yang tak pernah disentuhnya. Akan tetapi, kakinya seakan terkunci. Kakinya tidak mau bergerak sama sekali.
Taehyung berteriak, memanggil dua nama yang di cintanya. Dan agaknya, keduanya tak mendengarkan teriakan Taehyung."Lucas ingin bersama mama?"
Lucas mengangguk antusias.
"Lalu, bagaimana dengan nenek dan kakekmu? Lucas ingin meninggalkan mereka?""Mama bisa tinggal bersama kami. Berempat, mama, Lucas, nenek, dan kakek. Nanti, mama bujuk papa buat tinggal bersama kita."
Lalisa tersenyum. Ia masih setia dengan mengelus Surai buah hatinya.
"Mama tidak bisa bersama mereka sayang.""Why?"
"because mom is different from you."
"Kenapa mama berbeda?"
Lalisa tersenyum manis. Tatapannya beralih ke depan. Lautan yang indah dan hanya semu bagi Lucas.
"Lucas kembali ya! Papa menanti Lucas lho," ucapnya.
"Tidak. Rasanya, nyaman bersama mama. Menyenangkan bersama mama. Lucas ingin mama, itu saja." Lucas menggenggam erat tangan Lalisa yang sedari tadi mengelus surainya. Menatap wanita cantik itu dengan mata berkaca. Sungguh, ia ingin bersama mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCAS
FanfictionSeiring berjalannya waktu, Lucas mengerti. Bahwa, hadirnya adalah bencana bagi kehidupan papa. Hadirnya adalah penghancur masa depan papa. Lucas terima hukuman dari Tuhan untuknya. Segala rasa sakit itu, akan Lucas terima. Tetapi, kenapa disaat ia...