**
Lucas semakin mengeratkan genggamannya pada t-shirt Jimin tatkala melihat Hewan yang pertama kali dilihatnya selama ia hidup. Hewan itu licin, seperti ular, orang-orang biasa menyebutnya belut.
Lucas melihat bagaimana si kembar Jeno dan Nana begitu senangnya berada di dalam lumpur sembari mencari belut-belut. Serta paman Yoongi yang mengajarkan Jisung, anaknya bagaimana berjalan di atas lumpur.
"Tidak ingin disini paman," bisik Lucas pada Jimin.
"Kenapa? Lucas takut sama belut?"
Lucas mengangguk. Netra bulatnya menatap paman Jimin dengan berkaca-kaca. Selain takut dengan binatang itu, ia juga tidak suka lumpur.
"Binatang itu tidak menggigit sayang. Lihatlah adik-adikmu, mereka terlihat bahagia kan?"
"Tapi Lucas takut kotor paman."
Jimin paham. Kedua orang tua Taehyung memang selalu menekankan kebersihan kepada putranya. Ia jadi ingat Taehyung saat baru-baru bertemu.
Taehyung sangat menjunjung tinggi kebersihan. Sampai akhirnya teracuni oleh member-member lainnya."Tidak apa. Sekali-kali, kau main di tempat kotor. Belum pernah mencoba kan?"
"Tapi..."
"Ayo, paman akan selalu di samping Lucas." Jimin mencoba menyakinkan. Dan akhirnya remaja enam belas tahun itu mengangguk. Berjalan pelan bersama paman Jimin dan ikut berbaur dengan mereka yang sudah berada di dalam lumpur.
Pertama, Lucas merasakan bau lumpur yang sangat menyengat. Lalu ia memperhatikan bagaimana cara mencari belut dan ia mempraktekkan sampai akhirnya, ia benar-benar tenggelam pada dunianya.
Senyum terus mengembang pada bibir manisnya walau tak satupun belut yang berhasil ia tangkap...
Taehyung tengah mengupas beberapa buah untuk dibawanya nanti. Menyusul Lucas yang sudah lebih dulu berpergian.
Ia tertinggal bersama Seokjin karena menyiapkan beberapa makanan kecil."Tae, bagaimana keadaan Lucas saat ini?" Tanya Seokjin disela-sela masaknya.
"Leukimianya sudah stadium lanjut. Yang aku syukuri, penyakitnya tidak berkembang dengan pesat. Dan rencananya besok aku akan langsung terbang ke Jepang untuk melakukan pengobatan. Tapi aku bimbang, di Jepang memang alat-alat yang dibutuhkan Lucas lebih lengkap. Tapi... Dokter yang sangat handal dalam menangani penyakit ini berdomisili di Italia." Taehyung menjelaskan pada kakak tertuanya ini.
"Kau ikuti saja kata hatimu Tae! Jangan gegabah dalam mengambil keputusan diskusikan dengan kedua orang tua mu. , Juga dengan Lucas. Semoga pengobatannya sukses dan Lucas bisa sehat kembali ya."
Taehyung mengaminkan ucapan Seokjin. Ia telah selesai mengupas buah untuk Lucas dan yang lainnya. Tampaknya Seokjin juga hampir selesai.
Rencananya mereka akan jalan kaki ke lokasi karena jaraknya yang memang dekat.
"Kak, kau membawa air panas untuk susu Jisung kan?" Tanya Taehyung yang teringat akan titipan Yoongi tadi
"Sudah semuanya. Ayo!"
Setelah berjalan beberapa menit. Mereka telah sampai di tempat tujuan. Yaitu restoran belut yang juga menyediakan ternak belut. Pengunjung bisa memilih atau menangkap sendiri belut yang akan di makan. Dan tempat itu, sudah di booking khusus untuk hari ini.
"Papa." Teriakan yang tak asing itu membuat Taehyung menoleh. Betapa kagetnya ia, melihat sang anak yang tersenyum bahagia dengan wajah yang penuh akan lumpur.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCAS
FanfictionSeiring berjalannya waktu, Lucas mengerti. Bahwa, hadirnya adalah bencana bagi kehidupan papa. Hadirnya adalah penghancur masa depan papa. Lucas terima hukuman dari Tuhan untuknya. Segala rasa sakit itu, akan Lucas terima. Tetapi, kenapa disaat ia...