11. berjumpa bibi cantik

1.2K 118 2
                                    

**

Hari ini, kali kedua Lucas akan melaksanakan kemo dan itu sangat membuat Lucas takut. Kemo pertama saja sebegitu menyakitkan, apalagi kemo kedua?
Lucas menatap papa yang tengah mempersiapkan keperluannya. Papa tampak terlihat repot.

"Lucas bantu ya, papa." Mendengar suara menggemaskan sang anak, membuat Taehyung mendekat. Mengusap surai sang anak sembari tersenyum.

 Mengusap surai sang anak sembari tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lucas duduk manis saja. Papa sudah akan selesai."

Lucas mengangguk patuh. Ketika Taehyung akan beranjak. Tangan kecil Lucas menahan kemejanya dan otomatis Taehyung kembali menatap anaknya.

"Ada apa hmm?"

"Tidak usah kemo, ya, pa!" Lucas menunduk sembari memilin jaket yang di kenakannya.

"Tidak usah kemo, ya, pa!" Lucas menunduk sembari memilin jaket yang di kenakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung menghela nafas pelan kemudian berjongkok tepat di depan Lucas. Menatap sang anak yang menunduk itu.

"Lho.. kenapa? Lucas ingin sembuhkan? Lucas harus berobat biar cepat sehat."

"Tapi sakit pa," ucap Lucas pelan.

"Lucas, untuk mencapai sesuatu yang indah, terkadang kita harus bersakit-sakit dahulu. Maafkan papa yang tidak bisa mengurangi rasa sakitmu. Tapi, papa janji, papa akan selalu berada di samping Lucas. Lucas harus semangat ya." Kedua pasang mata tajam itu bertemu. Lucas memeluk Taehyung sembari terisak. Sementara sang papa menenangkannya.

"Maafkan Lucas, hiks.."

"Sudah sudah. Tidak apa sesekali mengeluh tapi jangan sampai menyerah. Lucas duduk tenang di sini ya! Papa akan melanjutkan yang belum selesai setelah itu kita berangkat."

"Heung."

Taehyung kembali melanjutkan kegiatannya setelah terhenti sejenak. Sementara Lucas kembali memperhatikan Taehyung sembari memakan biskuit coklatnya. Mata bulatnya tampak berbinar menikmati biskuit yang manis itu.

"Papa nanti beli biskuit seperti ini ya sebelum ke rumah sakit," ucapnya. Taehyung menatapnya sejenak kemudian mengangguk.

"Baiklah tapi harus di habiskan."

"Baik komandan."

**

Taehyung kembali di situasi yang sama. Menatap sang anak yang tengah tertidur dengan tangan yang tertancap infus serta selang oksigen yang terpasang apik tetapi terlihat menyakitkan.
Lucas tertidur setelah berjuang tadi. Tidur saja, tampak menahan sakit.
Taehyung menggenggam tangan sang anak yang terbebas infus dan menciumnya lembut.

"Anakku, kau kuat. Kau anak yang kuat, Lucas. Jadi, jangan menyerah! Jangan merasa sendiri karena papa akan selalu di sampingmu. Mendukungmu dan melindungimu," ucapnya pelan.

Setelah beberapa menit, pintu VVIP itu terbuka. Taehyung sangat terkejut ketika netranya menangkap tiga wanita cantik yang sangat tidak asing. Dan reflek, Taehyung berdiri dari duduknya.

"Ka..kalian," ucapnya.

Ketiga wanita itu menatap putranya.
"Taehyung, kenapa kau tidak memberi tahu kita jika Lucas sakit? Dia juga keponakan kita jika kau lupa." Suara cempreng menggelegar. Wanita cantik itu menatap Taehyung dengan tajam.

"Maafkan aku, Jennie."

Ya... Mereka adalah ketiga bibi Lucas. Jiso, Jennie, dan Rose. Kakak sang mama dalam grup.
Setelah Lisa hengkang dari grup karena kehamilannya, mereka jadi jarang bertemu. Bukannya membenci, tetapi perusahaan melarang mereka untuk bertemu.

"Kenapa jadi seperti ini Tae? Kenapa anak sekecil Lucas yang mengalaminya?" Rose memeluk Lucas dengan tangisnya. Ia merasa bersalah, sebagai seseorang yang sangat dekat dengan Lisa, ia tidak bisa menjaga bayi yang diperjuangkan Lisa. Terakhir bertemu, ketika anak itu berusia dua tahun. Ia sering mengunjungi bayi itu di kampung Taehyung jika ia merindukan Lisa, dulu sekali. Sebelum ia di sibukkan dengan jadwalnya yang semakin hari semakin padat.

"Papa." Ternyata pelukan Rose berhasil membuat sang empu kembali terjaga.

Mata besar Lucas menatap ketiga bibi yang mengelilinginya. Kenapa bukan papa? Diamana papa? Lucas melengkungkan bibirnya kebawah. Bersiap untuk menangis.

"Hiks... Papa, mau papa, hiks..."

Taehyung yang berada di belakang Jiso, pun mendekati sang anak.
"Kenapa sayang? Heum... Papa disini. Jangan takut! Mereka bibi-bibi baik. Lihatlah, mereka cantik, tidak jahat." Taehyung mengusap air mata sang anak.

Lucas melihat ketiga bibi itu yang menatapnya dengan senyuman ramah.
"Woah... Mereka memang cantik papa. Tetapi, kenapa mereka menjadi bibi Lucas?" Lucas bertanya dengan bisikan yang keras. Dan itu, terlihat sangat menggemaskan bagi ketiga wanita dewasa itu.

"Mereka kakak-kakak mama mu dalam grup. Sapalah!"

"Hallo bibi, namaku Kim Lucas. Maaf tadi Lucas menangis."

"Kau menggemaskan sekali, Lu. Perkenalkan, nama bibi Kim Jiso," ucap Jiso dengan senyum ramahnya.

"Nama bibi Rose," lanjut Rose.

"Hai manis, nama bibi Kim Jennie."

"Bibi, Lucas lelaki! Lucas tampan bukan manis," ucapan Lucas berhasil membuat semuanya terkekeh gemas.

"Kau imut sekali Lucas." Bibi Rose berucap.

"Bibi, kan Lucas sudah bilang, Lucas itu tampan. Yang imut dan manis itu hanya untuk perempuan."

"Kau seperti kloningan papamu Lu. Tetapi kau mewarisi mata dari Lisa," ucap Jiso sembari mengelus Surai Lucas.

"Bibi juga cantik dan manis."

Setelah berbincang cukup lama, ketiganya pamit undur diri setelah melihat Lucas yang tertidur karena kelelahan.

"Taehyung, jangan lupa hubungi kita jika ada apa-apa ya. Jangan lupakan kita," ucap Jiso.

"Baiklah. Terimakasih atas kunjungannya dan membuat Lucas tersenyum."

"Tidak perlu berterima kasih. Kita pergi dulu."

"Hati-hati."

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



 


 
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTNYA YA CANTIK 😘😘

LUCASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang