12. Harapan Lucas

1.1K 125 6
                                    


.
.
.
.

"Hoek..." Nenek Kim memijat tengkuk Lucas dengan pelan. Sejak bangun dari tidurnya, Lucas mual dan muntah. Sempat menangis karena piama rumah sakit sedikit terkena muntahan.

"Jangan dipaksain sayang. Nanti kau lemas,"  ucap nenek Kim lembut. Pasalnya, yang keluar hanya cairan. Bahkan, Lucas belum sarapan padahal jam sudah menunjukkan pukul sembilan.

"Minum air hangat dulu ya!" Nenek Kim membantu Lucas minum. Ia meletakkan ember ke bawah dan mengusap dahi Lucas yang penuh keringat.

"Papa." Mata bulat itu mengedar, mencari sosok yang di sebutnya tadi.

"Papa sedang bertemu dokter. Lucas sama nenek dulu ya. Sekarang makan dulu!"

Lucas menggeleng.
"Tidak ingin bubur rumah sakit," ucapnya.

"Tetapi Lucas harus sarapan."

Lucas menatap nenek dengan mata berkaca-kaca. Sungguh, makanan rumah sakit membuatnya tersiksa.
"Ingin bubur buatan nenek," ucapnya pelan. Takut nenek menolak.

Nenek Kim tersenyum sembari mengusak rambut Lucas.
"Tunggu papa dulu ya."

Cklek..
Kedua pasang netra itu menatap ke arah pintu. Di dapatinya bibi Lim dengan tas jinjing yang terlihat penuh.
"Selamat pagi nyonya, tuan muda, ini beberapa pakaian dan keperluan tuan muda." Bibi Lim meletakkan tas itu di atas almari kecil yang terletak di dalan ruang rawat.

"Terimakasih bibi Lim," ucap nenek.

"Sama-sama nyonya." Bibi Lim mendekat, menatap majikan mudanya yang terlihat pucat.

"Tuan muda cepat sehat ya. Bibi selalu mendoakan yang terbaik buat tuan muda Lucas."

Lucas tersenyum tipis.
"Terimakasih atas doanya bi," ucapnya.

"Bibi Lim, apa kau datang bersama pak Han?" Tanya nenek Kim. Pak Han adalah sopir pribadi Taehyung ngomong-ngomong.

"Iya nyonya."

"Baiklah. Saya akan ikut bersama bibi. Cucu ku ingin memakan bubur buatanku."

"Eoh, bibi Lim sudah datang?" Taehyung yang baru saja datang, menghampiri sang anak dan mencium keningnya singkat.

"Taehyung, tolong seka tubuh Lucas sebelum kau mengganti bajunya! Mama akan pulang bersama bibi. Cucu mama ini ingin sekali memakan bubur buatan mama." Perintah nenek Kim.

"Iya mama. Hati-hati!"

Setelah kepergian mama dan bibi, Taehyung menata beberapa pakaian yang di bawa bibi tadi kedalam almari.

"Papa, kenapa bajunya banyak sekali? Lucas akan lama disini?" Tanya Lucas.

"Lucas harus di rawat beberapa hari lagi," jawab papa.

Setelah menyelesaikan semuanya, Taehyung mendekati Lucas dengan ember yang berisi air hangat dan handuk kecil. Ia membantu sang putra melepas piyama rumah sakit dengan pelan.
Betapa kagetnya Taehyung ketika netranya menangkap banyak sekali lebam biru di tubuh anaknya.

"Astaga... Kenapa banyak sekali lebamnya? Apa sakit?" Taehyung sedikit menekan lebam itu. Dan dijawab gelengan pelan oleh Lucas.

"Sudah berapa lama?"

"Eum... Lucas tidak ingat. Tapi, papa, lebam ini akan segera hilang. Tetapi... Akan muncul di area lain," ucap Lucas. Taehyung menghentikan usapannya pada tubuh Lucas.

"Tidak apa. Nanti papa tanyakan dokter Kang. Sekarang, Lucas badannya papa bersihin dulu ya."

"Iya papa. Terimakasih."

LUCASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang