02. Bertemu kembali

901 205 487
                                    

Salam kenal untuk kalian semua☺️🤗
Selamat datang di cerita ku❤️
Semoga kalian suka💯

Spam komen disetiap paragraf🥰
Boleh share cerita ini asal izin dulu🤗

✍️✍️

Arumi menumpukan satu persatu buku murid barunya. Dia segera memberikan nilai sesuai hasil muridnya, dia tidak akan menomorsatukan salah satu muridnya. Setelah semuanya diberi nilai, Arumi menaruh buku itu di laci, agar besok dia tidak kesulitan mencarinya.

Ahmad Yogi Nur Fauzy
Ahmad Sulaeman
Ahmad Fariki
Ahmad Yadi
Ahmad Setiawan
Ahmad Zahid Ghazali
Adjie Ahmad Zaini
Dan seterusnya

Arumi terus membaca satu persatu nama muridnya, agar dia mudah mengenali dan mengingatnya. Karna langkah awal untuk lebih dekat adalah harus mengenal terlebih dahulu, itulah yang Arumi lakukan, agar lebih cepat dekat dengan muridnya.

Walaupun sikap Arumi berbanding jauh dari kriteria guru. Tapi dia tetap berusaha agar sikapnya yang buruk itu tidak muncul saat dia berada di sekolah, karna dia tidak mau muridnya mencontoh tidak baik dari dirinya. Cukup kebaikan yang Arumi berikan yang harus di contoh oleh muridnya.

Ddrrtttt..

Bunda calling

"Assalamualaikum bund, ada apa?"

"Waalaikumsalam bunda cuman mau tanya. Bekal yang bunda siapkan sudah dimakan?"

"Iya sudah bunda."

"Owh gitu Alhamdulillah kalau sudah, yaudah bunda tutup telepon dulu. Dadah sayang, Assalamualaikum."

Di akhiri secara sepihak

Bunda menutup telepon secara sepihak belum juga Arumi jawab sudah di akhiri, dasar bundaaa.

Arumi tidak langsung pulang, masa guru baru langsung pulang. Arumi pergi ke ruangan guru untuk lebih dekat dengan guru lain, karena dari pagi Arumi langsung mengajar, jadi tidak sempat ke ruangan guru.

Bingung..
Satu kalimat yang menggambarkan dirinya saat ini. Arumi sudah sampai ruangan tinggal masuk saja, tapi Arumi sedikit ragu untuk masuk. Dia tidak bisa berbasa basi dengan orang yang lebih tua umurnya darinya.

Memang Arumi terkenal tengil tapi tidak untuk orang tua, dia akan menjukkan sikapnya itu di depan teman sebayanya.

"Mundur"

"Maju"

Arumi mengucapkan itu sambil menghitung sebanyak ulang tahunya. Ketika ucapan itu terhenti dari salah satu ucapannya, dia akan melakukannya. Tapi alangkah sialnya berhenti Mundur.

Dia mencoba terus menerus agar perhitungan ucapannya berhenti Maju, sudah berapa kali dia mencoba, tapi takdir berkata tidak selalu berhenti Mundur.

"Oke fiks, gue pulang hari ini," kesal Arumi. Karna permainanya selalu berhenti Mundur.

Sebelum dia berbalik arah, ada seseorang yang menepuk pundaknya. Dia berhenti dan mendongkak kepalanya agar dia bisa melihat orang yang menepuknya.

Tertutup Gengsi (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang