Semoga disini engga ada yang mengalami trauma seperti Arumi😭🤗
Kesian engga sih Arumi di teken terus😭
Memang sih buat kesembuhannyaKalian mau tidak seperti Arumi???
Selamat membaca😘🥰
Tinggalkan jejak❤️
✍️✍️
Arumi bangun awal sekali tidak biasanya dia bangun sendiri, bahkan alarm pun dia lupa menyalakan di handphonenya, ntah angin dari mana Arumi bangun jam setengah 04.00 wib.
Dia sangat senang sekali karna bisa menunaikan shalat tahajud, walaupun jarang di lakukan. Arumi menunaikan shalatnya terlebih dahulu dan berdoa agar traumanya segera sembuh, agar tidak jadi menikah dengan dokter. Dia ingin menikah atas pilihannya karna menikah hanya seumur hidup, jadi tidak boleh salah pilih apalagi di tentukan oleh trauma. Arumi tidak mau.
Selepas shalat dia sempatkan untuk membaca Alquran, agar jiwa dan hatinya damai. Lantunan ayat suci yang Arumi bacakan sangat indah, walaupun makhroj hurupnya tidak terlalu benar yang penting dia selalu berusaha belajar agar kesalahannya berkurang.
"Shodaqallahul 'adzim." Arumi mengakhiri lantunan ayat suci Alquran, tidak lupa mencium Alquran lalu meletakkannya di tempat semula.
"Mending aku beberes rumah masih ada setengah jam lagi untuk beberes." Arumi memutuskan untuk bebersih rumah dari pada tidur kembali. Dia tahu bahwa dirinya sangat kebluk ketika tidur, Arumi tidak mau shalat subuhnya ketinggalan akibat tidur kembali.
Arumi memutuskan untuk mandi terlebih dulu agar badannya fres walaupun air di kamar mandi masih sangat dingin pada jam segini.
15 menit
Clekk
Suara pintu terdengar pertanda Arumi sudah wangi dan bersih, dengan badan yang sudah fres. Arumi sengaja memakai baju mengajarnya, karna dia akan berangkat sangat pagi dari biasanya, agar tidak ketemu tetangganya.
Memang kamar Arumi tidak terlalu kotor karna dirinya sangat mementingkan kebersihan, apalagi kalau masih ada bunda yang keluar masuk kamar Arumi. Karna bunda sangat marah, ketika kamar salah satu anaknya kotor. Bahkan debu sekecil kapas bunda melihatnya.
Setelah membersihkan kamarnya. Arumi menuruni tangga untuk menyiapkan makanan pagi hari ini. Walaupun ada Bi Surti Arumi tidak santai-santai di rumah dia harus membersihkan kamar, memasak, mencuci pakaian, mencuci piring dan mengepel lantai.
Tidak terlalu sering melakukan itu semua, karna bunda sudah menjadwalkan dirinya untuk kapan melakukannya. Hanya 2 hari dalam seminggu hari Senin dan Jum'at. Walaupun hanya 2 hari Arumi melakukannya itu semua, tidak ada yang membantu dirinya bahkan Bi Surti sekalipun.
"Selesai Alhamdulillah," akhirnya masakan arumi sudah siap di taruh di meja. Ada semur ayam, capcai, tempe tahu, dan sambal.
Allahu Akbar... Allahu Akbar...
Lantunan adzan mengema di seluruh rumah Arumi. Dia bersyukur sekali pekerjaan rumahnya sudah selesai. Arumi menunaikan shalat subuhnya terlebih dahulu.Baru saja Arumi sampai ke dapur untuk mengambil minum, kakak laki-lakinya datang lalu berucap. "Wah enak nih, tapi... Arumi kok kamu kamu masak hari ini, bukannya sekarang hari Rabu." Daffa yang baru saja datang terheran, karna Arumi yang memasak hari ini, padahal bukan tugasnya.
"Owh itu kak-" (terpotong karena seseorang langsung menyergah ucapannya)
"Dapet Ilham bagun tidur Daf, kamu tuh ya bukannya bersyukur Adek kamu rajin kaya gini," ucap bunda cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
Tertutup Gengsi (On going)
RomanceUpdate Setiap hari (kalau engga malas) Sebelum baca jangan lupa follow Arumi Nasya Aleta di jodohkan dengan seorang dokter oleh bundanya. Dia tidak menyangka sang bunda menjodohkan dirinya dengan seorang dokter padahal dia sangat trauma dengan dokte...