Typo tandain
Selamat membaca
✍️✍️
"Cantik."
"Masyaallah ada bidadari."
"Jadi engga tega, bikin bidadari seperti ini."
"Sembuh ya sayang," ucapnya mengelus kepala Arumi yang terbungkus oleh hijab.
Sebelum melajukan mobilnya Zayn terlebih dahulu memasangkan seat belt untuknya juga Arumi.
✍️✍️
"Bunda ini di pasang dimana?" Hari ini Gibran sangat repot sekali, pasalnya malam ini keluarga Zayn akan datang kesini untuk membicarakan perjodohan kakaknya.
"Gib, tolonglah engga usah ribet sendiri, pasang dimana saja asal cocok. Lagian ini lamaran bukan pesta pernikahan!"
"Yaampun Bunda... Gimana sih, engga mengerti anak muda saja. Ini kan hari spesial pasti dong banyak poto yang harus di abadikan."
"Lihat Bun. Gibran yang dulu nentang perjodohan ini. Eh dia malah repot sendiri ngurus ini lah itu lah," ejeknya. Tidak lupa bibir yang di kerucutkan seperti anak kecil minta ice cream.
"Apasih kak, engga usah buat mood Gibran ancur deh."
"Ce-i-lah... Pengen ketawa gue, baru kali ini lihat cowok modelan begini. Yaampun," cibirnya.
"Udah-udah jangan ribut mulu mending kalian rapih-rapih biar tambah ganteng gitu." Bunda mengedipkan sebelah matanya, siapa lagi kalau bukan pujangga hatinya _Hasan.
Hasan yang baru saja pulang tersenyum di kala melihat kekonyolan sang istri dengan anak-anaknya. Aisyah yang gampang emosian, di tambah Gibran yang usil, menambah suasana rumah menjadi ramai dan nyaman.
Tidak heran kalau Hasan setiap hari semakin bertambah cintanya untuk Aisyah.
"Awas Bunda bola matanya mau keluar," ucapnya sambil mendorong koper.
"Ayah ih... Jahat bener sama bini sendiri, kangen tahu. 3 hari engga ketemu emang engga kangen ayah sama Bunda?"
Tanpa basa-basi Hasan merentangkan tangannya untuk Aisyah peluk.
"Lihat tuh kak, ratu drama mulai lagi."
"Cuman di tinggal 3 hari aja lebay nya minta ampun, apalagi 3 bulan apalagi sampai 1 tahun. Huh Gibran engga bisa bayangin gimana lebay nya Kak.
"Gibran hus, jangan gitu engga baik."
"Bunda katanya kangen sama ayah, kok engga peluk sama cium sih."
"Ih malu tahu ayah, disini masih ada jomblo ngenes tahu." Aisyah menjulurkan lidahnya ke arah Gibran dan Daffa.
"Rasanya ku ingin menoyor kepala Bunda."
"Gibran..." Hardik Daffa.
"Tak peduli ucapan mu wahai jomblo..."
"Bunda ihhhh...." Gibran mengetuk-ngetuk sepatunya ke lantai.
Pasti kalian juga kesel kalau di sebut jomblo ngenes...
KAMU SEDANG MEMBACA
Tertutup Gengsi (On going)
RomanceUpdate Setiap hari (kalau engga malas) Sebelum baca jangan lupa follow Arumi Nasya Aleta di jodohkan dengan seorang dokter oleh bundanya. Dia tidak menyangka sang bunda menjodohkan dirinya dengan seorang dokter padahal dia sangat trauma dengan dokte...