05. Curiga

532 185 618
                                    

Salam kenal untuk kalian semua☺️🤗
Selamat datang di cerita ku❤️
Semoga kalian suka💯

Spam komen disetiap paragraf🥰
Boleh share cerita ini asal izin dulu🤗

✍️✍️

Ntah kemana identitasnya pergi, baru saja kemaren Salsa memberikan identitasnya. Tapi sekarang sudah hilang kembali.

"Bunda identitas Arumi hilang!" teriaknya di dalam kamar.

Di pagi hari Arumi sudah membuat rumahnya menjadi ramai karna ulahnya. Ntah kapan sikap ceroboh arumi akan hilang.

"Kamu taruh dimana waktu kemaren Arumi!?" sinis bunda membantu mencari identitasnya.

"Waktu kemaren Arumi taruh di tas bunda, tapi tidak ada." Arumi menunjukkan tasnya kepada bundanya.

Bunda dan Arumi mencari di setiap sudut kamar Arumi. Dari kolong kasur, lemari kecil, pot bunga, lemari dan lainnya tapi belum juga ketemu.

"Gimana ini bunda Arumi mau ngajar, karna identitasnya hilang. Gimana mau masuk coba," gerutunya masih mencari identitasnya.

"Lagi cari apa bunda sama Kakak? Hingga membuat kamar ini berantakan." ucap Gibran diambang pintu kamar.

"Ini kakak mu identitasnya hilang. Bantu cari coba, siapa tau ketemu sama kamu."

Gibran ikut mencari identitas Arumi. Dia mengacak pakaian kakaknya. Siapa tau ke selip di dalam pakaiannya. Benar saja kartu identitasnya ada di kantong baju kakaknya.

"Ini bukan kak?" Gibran menunjukkan kartu identitasnya.

"Ah iya ini dia," Arumi menyeka keringatnya dan mengambil kartu identitasnya.

"Ketemu dimana Gib?"

"Di kantong bajunya kakak bunda."

Bunda menghunuskan matanya ke arah Arumi. "Katanya di tas taunya di kantong baju." Bunda menjitak kepala Arumi, "Dasar ceroboh."

Arumi terkekeh.

"Tadi Gibran ke atas di suruh ayah memanggil bunda sama kakak untuk sarapan."

Bunda dan Arumi mengangguk, lalu mereka pergi ke bawah untuk bergabung untuk sarapan.

"Bismillah, selamat makan semuanya." Arumi mengucapkan itu lalu memakan sarapannya.

"Selamat makan juga kakak," balas Gibran.

✍️✍️

"Dek, bunda minta tolong boleh?" teriak bunda dari arah dapur.

Gibran menghampiri bunda. "Boleh bunda, selagi Gibran bisa."

"Ini bekal kakak mu ketinggalan, tolong kamu antarkan."

Gibran menerima bekal kakaknya. "Tapi bunda, Gibran tidak tahu alamat kakak ngajar dimana."

"Lihat di google maps sayang, tinggal cari SD Negeri Bintang Satu pasti ada."

"Owh iya bunda hampir lupa, kalau kamu mau masuk ke dalam sekolahannya. Kamu harus punya kartu identitas seperti kakakmu."

Gibran mengerutkan keningnya.

Tertutup Gengsi (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang